WISATA SINGAPURA
Hadirkan Taman Diatas Bus dan Halte, Singapura Ingin Tekan Polusi Udara
Taman bergerak di Singapura diperkirakan mampu menekan angka polusi di Singapura. Simak mengapa hal ini dilakukan di Singapura
Menurut Meteorological Service Singapore (MSS), negara ini telah mengalami 10 tahun terhangat dalam 25 tahun terakir, dimana delapan di antaranya terjadi pada abad ini.
Sementara itu, penelitian dari University of Wisconsin menunjukkan, tanaman dapat mendinginkan air dari daunnya dan permukaan yang teduh yang dapat menyerap panas.
Halte pun Disulap

Selain bus, GWS Living Art juga memasang atap hijau di atas halte di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Inisiatif ini memanfaatkan ide menyeluruh yang sama dengan Garden on the Move.
Untuk menggantikan tanaman hijau yang hilang karena pembangunan perkotaan dan untuk menghijaukan ruang-ruang kota yang kurang dimanfaatkan," kata anggota GWS Living Art, Zhi Kin.
Ia berharap, seluruh halte yang ada dapat dipasang atap hijau.
Dengan demikian, dapat membantu mengurangi suhu, memurnikan udara di sekitar halte bus, dan mengurangi resiko banjir bandang dengan menyerap stormwater.
Mereka juga berharap, inisiatif ini dapat mengembalikan sejumlah spesies yang mulai menurun seperti lebah, kupu-kupu dan burung. (*)
• Selain Jembatan Batam Bintan di Kepri, Inilah Janji Kampanye Jokowi-Maruf Amin
• Dekat Tempat Strategis, Inilah Panduan Hotel Murah di Chinatown, Singapura
• Download Lagu MP3 Lights BTS, Lengkap Lirik Lagu dan Video Klip, Single Jepang Terbaru BTS
• video-Protes Ucapan Nuryanto Soal Penghapusan Insentif, Forum RT RW Datangi Kantor DPRD Batam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tekan Polusi, Atap Bus di Singapura Ditanami Rumput ", https://properti.kompas.com/read/2019/06/23/120000521/tekan-polusi-atap-bus-di-singapura-ditanami-rumput-?page=1.