MOTOGP
Murid Valentino Rossi Fabio Quartararo Makin Beringas, Bisa Cetak Rekor di MotoGP Jerman 2019
Sebagai pebalap muda 20 tahun, tentu saja dua podium berturutan Fabio Quartararo adalah hasil yang luar biasa saat kondisi Yamaha yang paceklik juara
TRIBUNBATAM.ID - Pebalap rokie didikan Valentino Rossi, Fabio Quartararo, semakin beringas mengawali karirnya di MotoGP 2019.
Fabio Quartararo yang turun dengan Petronas Yamaha SRT, dua kali berturut-turut meraih pole position dan dua kali juga naik podium meskipun belum meraih juara pertama.
Sebagai pebalap muda yang baru berusia 20 tahun, tentu saja adalah hasil yang luar biasa di tengah kondisi Yamaha yang masih paceklik juara.
Valentino Rossi, misalnya, belum meraih gelar juara dalam dua tahun terakhir, sementara rekan setimnya Maverick Vinales baru menyentuh finis pertama di MotoGP Belanda, Minggu lalu sejak 25 Mei 2017.
Sebenarnya peluang Fabio Quartararo juara cukup besar dalam dua balapan terakhir, namun ia mengalami masalah pada bahunya.
Fabio Quartararo melakukan operasi pompa pada jeda antara balapan MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya.
Bahkan, saat balapan di Sirkuit Aseen, Minggu lalu, ia harus melakukan terapi es setiap ia kembali ke paddock untuk mengurangi rasa sakit pada lengannya tersebut.
Bagaimana peluang pebalap Perancis ini pada MotoGP Jerman 2019 yang berlangsung akhir pekan ini?
Jika ia berhasil naik podium lagi --meskipun bukan juara-- Quartararo sudah memecah rekor sebagai pebalap rokie pertama yang meraih podium tiga kali berturut-turut.
Bagaimana peluangnya?

Dalam wawancara yang dilansir TribunBatam.id dari Crash.net, Fabio Quartararo optimistis rasa sakit di lengannya tidak akan berdampak besar pada MotoGP Jerman 2019.
Hal ini karena karakteristik Sirkuit Sachsenring yang cukup menguntungkan baginya meskipun lintasan itu tidak termasuk favoritnya.
“Setelah Barcelona, saya bilang, oke, kita akan 100% di Assen, namun pada kenyataannya (saya) tidak 100% karena saat setiap kembali dari lintasan, saya istirahatkan sudut kiri [(lengan), ” kata Quartararo.
Meskipun ia berhasil mencatat rekor lap tercepat di Sirkuit Assen pada saat latihan maupun kualifikasi, namun ia tidak merasa nyaman saat tikungan kiri.
Nah, yang membuatnya optimistis di Sachsenring berkarakteristik kidal.
Dari 14 tikungan di Sachsenring, 11 adalah tikungan kanan sehingga ia bisa memaksimalkan penampilannya.

Hanya saja, sirkuit ini belum memberikan hasil terbaik dalam karir balapnya di Moto3 dan Moto2.
Tahun lalu ia hanya berada di posisi kesembilan pada balapan Moto2 setelah berjuang dari posisi ke-18 di grid start.
"Sachsenring adalah sirkuit yang bisa sangat baik bagi kita," katanya. "Ini bukan sirkuit favorit saya, tetapi dengan kondisi fisik saya, bisa menjadi trek yang bagus untuk kami dan juga sirkuit yang bagus untuk Yamaha YZR-M1 juga."