PA 212 Akan Ucapkan Selamat Tinggal ke Prabowo, Selanjutnya Tunggu Perintah Rizieq Shihab

PA 212 masih menunggu perintah Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Kota Makkah, Arab Saudi, yang ia sebut masih terzalimi

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
PA 212 Bakal Ucapkan Selamat Tinggal ke Prabowo, Tinggal Tunggu Perintah Rizieq Shihab 

TRIBUNBATAM.id - Persaudaraan Alumni (PA) 212 tampaknya akan meninggalkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Divisi Hukum Damai Hari Lubis dalam wawancara unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Sabtu (13/7/2019).

Keputusan itu menyusul pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7/2019) akhir pekan lalu.

Mewakili PA 212, Damai kini masih menunggu perintah Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Kota Makkah, Arab Saudi, yang ia sebut masih terzalimi.

Gempa Hari Ini, Gempa 5.1 SR Guncang Sumba Barat, NTT, Senin (15/7) Jam 12.59 WIB, Berikut Info BMKG

Malam-malam Istri Kedua dan Ketiga Duel di Depan Umum, Pak Kades Kewalahan Melerai

Ramalan Zodiak Besok Selasa 16 Juli 2019, Capricorn Boros, Taurus Mager, Sagitarius Terpesona

Dua Siswi dan Kawan Prianya Digerebek Polisi dalam Kamar Karaoke di Anambas, Ada Minuman Keras Loh

Damai menganggap perjuangan Prabowo Subianto sudah berhenti lantaran memutuskan bertemu Jokowi.

Sementara, alumni 212 akan berjalan maju untuk terus berjuang.

 

"Kami mengucapkan selamat tinggal kepada Prabowo, artinya kami jalan terus."

"Prabowo sudah sampai tujuan, mungkin, jadi sudah selesai dianggap," kata Damai.

"Kalau kami tetap berjuang. Jadi kami mengucapkan selamat tinggal Bapak Prabowo," imbuhnya.

 

Untuk langkah PA 212 ke depannya, Damai masih menunggu perintah dari Rizieq Shihab yang berada di Kota Makkah dan ia sebut masih terzalimi.

"Yang kedua, kami menunggu perintah dari, apa pun, kami menunggu perintah oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang ada di Kota Makkah sekarang ini, yang masih terzalimi," paparnya.

Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto pasca-Pilpres 2019 akhirnya terwujud.

Pertemuan dua mantan calon presiden itu digelar di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019) pagi.

Berikut ini pidato lengkap Jokowi dan Prabowo Subianto dalam pertemuan tersebut.

 

Presiden Jokowi:

Bismilahirohmanirohim,

Asalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh

Bapak ibu dan saudara sekalian, seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai.

 

Pertemuan saya dengan Bapak Prabowo Subianto pada pagi hari ini adalah pertemuan seorang sahabat.

Pertemuan seorang kawan. Pertemuan seorang saudara, yang sebetulnya ini sudah kita rencanakan lama.

Tetapi Pak Prabowo juga sibuk, kemarin mondar-mandir ke luar negeri.

 

Saya pun juga begitu, perga-pergi dari Jakarta ke daerah, dan ada juga yang keluar.

Sehingga pertemuan yang telah lama kita rencanakan itu belum bisa terlaksana, dan alhamdulilah pada pagi hari ini kita bisa bertemu dan mencoba MRT.

Karena saya tahu, Pak Prabowo belum pernah mencoba MRT.

 

Yang kedua, setelah kontestasi kompetisi di Pilpres, kita tahu, kompetisi di Pilpres adalah kompetisi yang harus ngomong apa adanya.

Kompetisi yang sangat keras, baik di antara kami maupun di antara para pendukung.

Oleh sebab itu, setelah pilpres usai, silaturahmi antara saya dengan Bapak Prabowo Subianto bisa kita satukan pada hari ini. Alhamdulillah.

 

Sekali lagi sebagai sahabat, sebagai kawan, sebagai saudara, saya sangat berterima kasih sekali atas pengaturan, sehingga kami bisa bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto.

Dan kita juga berharap agar para pendukung juga melakukan hal yang sama. Karena kita adalah saudara sebangsa dan setanah air.

Tidak ada lagi yang namanya 01.

 

Tidak ada lagi yang namanya 02.

Tidak ada lagi yang namanya cebong.

Tidak ada lagi yang namanya kampret.

 

Yang ada adalah Garuda Pancasila.

Kita rajut, kita rajut, kita gerakkan kembali, persatuan kita sebagai sebuah bangsa.

Karena kompetisi global, kompetisi antar-nergara sekarang ini semakin ketat.

 

Sehingga memerlukan sebuah kebersamaan dalam memajukan negara ini, dalam membangun negara yang kita cintai.

Saya rasa itu sedikit yang bisa saya sampaikan.

Assalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh.

Prabowo Subianto:

Bismilahirohmanirohim

Assalamualaikum warohmatulohi wabarokatuh

Salam sejahtera untuk kita sekalian

 Kapten Persija Minta Bobotoh Contoh Jakmania Saat Macan Kemayoran Bertamu ke Bandung

Shalom, Om Swastiastu.

Yang saya hormati Bapak Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, saudara-saudara sekalian, sebangsa dan setanah air.

Hari ini, sebagaimana saudara-saudara saksikan, saya dan Pak Joko Widodo bertemu di atas MRT.

 

Ini juga gagasan beliau.

Beliau tahu bahwa saya belum pernah naik MRT.

Jadi saya terima kasih, Pak. Luar biasa.

Dibongkar Lagi

Kita bangga bahwa Indonesia akhirnya punya MRT, yang bisa membantu kepentingan rakyat.

Walaupun pertemuan ini seolah-olah tidak formal, tetapi saya kira memiliki suatu dimensi dan arti yang sangat penting.

Ada yang bertanya kenapa Pak Prabowo belum mengucapkan selamat atas ditetapkannya Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia untuk 2019-2024.

 

Saya katakan, saya ini bagaimanapun ada ewuh pakewuh, ada tata krama. Jadi kalau ucapan selamat, maunya langsung, tatap muka.

Jadi.... jangan sedikit-sedikit....

Jadi... saudara-saudara....

 

Tadi dikatakan oleh beliau, bahwa kita bersahabat, dan kita berkawan.

Memang kenyataannya seperti itu.

Jadi kalau kita kadang-kadang kita bersaing, kadang-kadang saling mengkritik, itu tuntutan politik, itu tuntutan demokrasi. Demikian kan?

 

Tetapi sesudah kompetisi, sesudah bertarung dengan keras, kadang-kadang, tapi kita tetap dalam kerangka keluarga besar Republik Indonesia.

Kita sama-sama anak bangsa.

Kita sama-sama patriot.

 

Kita sama-sama ingin berbuat terbaik untuk rakyat dan Bangsa Indonesia.

Saya mengerti banyak yang mungkin masih emosional, dan kita mengerti banyak hal yang kita harus perbaiki.

Tapi intinya, saya berpendapat, bahwa antara pemimpin kalau hubungannya baik, kita saling mengingatkan.

 

Kalau beliau mau ketemu saya, ya saya juga akan memanfaatkan untuk menyampaikan hal-hal demi kebaikan bersama.

Saya ucapkan selamat bekerja.

Saya juga ucapkan selamat, tambah rambut putih, Pak.

 

Saudara-saudara, menjadi Presiden itu adalah mengabdi.

Jadi masalah yang beliau pikul besar. Kami siap membantu kalau diperlukan, Pak. Untuk kepentingan rakyat.

Tapi kalau kami, juga minta maaf Pak, kalau kami mengkritisi Bapak, sekali-sekali.

Kan demokrasi butuh checks and balances. Saya kira demikian dari saya.

Tanggapan Presiden Jokowi

Saya kira sudah jelas dan gamblang semuanya. Saya kira tidak ada pertanyaan lagi. (Ifa Nabila/Tiffany Marantika)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PA 212: Selamat Tinggal Prabowo, Kami Tetap Berjuang dan Tunggu Perintah Rizieq Shihab

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved