Presiden Jokowi Berikan Arahan Kepada Jajaran Dalam Penyusunan RAPBN 2020, Ini yang Diprioritaskan

Presiden Jokowi Berikan Arahan Kepada Jajaran Dalam Penyusunan RAPBN 2020, Ini yang Diprioritaskan

Biro Pers Presiden/Rismen
Presiden Joko Widodo/ Presiden Jokowi Berikan Arahan Kepada Jajaran Dalam Penyusunan RAPBN 2020, Ini yang Diprioritaskan 

Presiden Jokowi Berikan Arahan Kepada Jajaran Dalam Penyusunan RAPBN 2020, Ini yang Diprioritaskan

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajaran terkait untuk mempersiapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 yang dapat mengantisipasi dinamika ekonomi global.

Ia berharap agar RAPBN 2020 dapat memperkuat daya saing nasional sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Hal itu disampaikan Presiden saat memimpin rapat terbatas membahas soal pagu indikatif anggaran tahun 2020 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7/2019).

"RAPBN 2020 harus dirancang agar mampu beradaptasi dengan suasana global yang dinamis tersebut dan kita jaga agar tetap sehat tetapi juga responsif dan memperkuat daya saing serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita," ujar Jokowi.

Setidaknya terdapat sejumlah hal yang diingatkan sekaligus menjadi arahan Presiden dalam kesempatan itu.

Fakta Baru Mutilasi ASN Kemenag Bandung, Pelaku DP Residivis Kasus Penculikan Mahasiswi

Jadwal Indonesia Open 2019, Marcus/Kevin Lawan Wakil Jepang, Anthony Ginting Lawan China

2 Golnya Dianulir Wasit saat Barito Putera vs Bali United, Yabes Tanuri Minta Liga 1 2019 Pakai VAR

Pertama, mengenai prioritas pemanfaatan anggaran dalam RAPBN 2020 untuk lebih menyasar pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyerapannya pada dunia usaha bisa mampu memberikan stimulus bagi peningkatan ekspor dan investasi.

"RAPBN 2020 terutama kita prioritaskan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia baik melalui pendidikan, kesehatan, dan pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kebutuhan industri. Juga memberikan stimulus rangsangan meningkatkan ekspor dan investasi. Ini penting sekali," ucapnya.

Kedua, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar lima persen di bidang kesehatan yang diharapkan dapat benar-benar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air.

Apalagi, program peningkatan kualitas dan kapabilitas sumber daya manusia sebagaimana yang disinggung dalam hal pertama memerlukan kondisi fisik SDM yang prima.

"Yang paling penting pemberantasan stunting, kurang gizi, keselamatan ibu hamil saat melahirkan, dan program imunisasi ini betul-betul harus menjadi fokus kita dalam pembangunan sumber daya manusia," tuturnya.

Sementara yang berkaitan dengan program pembangunan infrastruktur yang lebih kurang telah berjalan selama lima tahun, akan difokuskan dan dihubungkan pada sentra-sentra yang bakal memiliki produktivitas tinggi. Hal itu sekaligus menjadi arahan Presiden yang ketiga.

"Yang berkaitan dengan infrastruktur saya minta lebih difokuskan kemudian disambungkan dengan kegiatan dan sentra-sentra produksi baik itu kawasan ekonomi khusus, kawasan-kawasan pariwisata, kawasan industri kecil, kawasan-kawasan produksi persawahan, kawasan produksi pertanian, perkebunan, dan juga perikanan serta sentra-sentra usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah," tutur Jokowi.

Lebih jauh, Kepala Negara mengingatkan agar RAPBN 2020 juga harus dirancang agar mengurangi ketimpangan dengan menjadikan program-program jaminan atau bantuan sosial lebih terarah dan menyasar pada kalangan yang benar-benar membutuhkan.

"RAPBN 2020 harus mampu mengurangi kemiskinan dan saya melihat yang namanya PKH, dana desa, dan nantinya kartu sembako ini betul-betul bisa menyasar pada yang membutuhkan, termasuk juga bantuan modal untuk pengusaha-pengusaha mikro," ujarnya.

Terakhir, terkait dengan penggunaan anggaran di pemerintahan, Presiden menegaskan bahwa segala yang berkaitan dengan hal tersebut harus dapat dijalankan seefisien mungkin serta mendukung upaya reformasi birokrasi baik di tingkat pusat maupun daerah.

"Untuk belanja pegawai, sekali lagi, semuanya harus dikaitkan dengan reformasi birokrasi baik di pusat dan di daerah. Gunakan anggaran seefisien mungkin, kurangi belanja-belanja yang kurang produktif, dan pastikan semuanya tepat sasaran," katanya.

Fakta-fakta Ayah Setubuhi Anak Kandung di Lampung, Dilakukan Dua Kali hingga Dipergoki Istri

Anak Raffi Ahmad Rafathar Sekolah di Cikal, Biaya SPP-nya Setara UMK DKI Jakarta

Sosok Nia April Silalahi, Mengaku Istri Syah Pablo Benua, Tak Kalah Cantik dari Rey Utami

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved