Dampak Gempa Bali, Bangunan Rusak hingga ke Madura dan Jawa Timur
Dampak gempa Bali mulai terdeteksi yakni kerusakan sejumlah bangunan di Bali hingga ke Jawa Timur.
TRIBUNBATAM.id - Dampak gempa Bali mulai terdeteksi yakni kerusakan sejumlah bangunan di Bali hingga ke Jawa Timur.
Bukan hanya warga Bali, warga di Jawa Timur juga merasakan dampak gempa Bali.
Gempa yang mengguncang Bali pagi ini, tidak hanya terjadi di selatan Bali yang memiliki kekuatan 6,0 skala richter, Selasa (16/7/2019).
Data gempa susulan pasca yang terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.18 wita, ternyata berkelanjutan ke daerah lainnya.
• BPBD Benarkan Video Ikan Loncat ke Pantai Canggu, Jawab soal Kaitan Gempa Bali
• GEMPA HARI INI, Penjelasan BMKG Penyebab Gempa 5.8 SR di Nusa Dua Bali Selasa Pagi
Tercatat ada 6 kali gempa susulan dengan kekuatan kecil di barat daya Nusa Dua dan Jembrana, Bali.
Berikut informasi yang Tribun-Bali.com terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bali.
Gempa susulan terjadi di 91 kilometer dari sebelah barat daya Nusa Dua dengan kekuatan 3,2 skala richter yang berlangsung pada pukul 08.27 dan ke dalaman 10 kilometer.
Gempa berikutnya terjadi 77 kilometer di barat daya Jembrana, Bali dengan kekuatan 2,7 skala richter dan ke dalaman 38 kilometer pukul 08.33 wita.
Lalu gempa 2,6 skala richter terjadi di 82 kilometer barat daya Jembrana dengan kedalaman 38 kilometer terjadi pada pukul 08.35 wita.
Berikutnya gempa 2,9 skala richter tejadi lagi di jarak 80 kilometer barat daya Jembrana dengan kedalaman 42 kilometer pada pukul 08.40 wita.
Disusul lagi gempa lebih kecil 2,7 skala richter pada pukul 08.44 wita dengan jarak 76 kilometer barat daya Jembrana dan kedalaman 4 kilometer.
Selanjutnya gempa sedikit lebih besar 2,9 skala richter mengguncang barat daya Jembrana dengan jarak 75 kilometer dan kedalaman 46 kilometer.
Sementara itu, dikonfirmasi Tribun-Bali.com pagi ini secara terpisah, Kepala Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III, Denpasar Iman Faturahman mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Iya ada 6 gempa susulan, namun gempa tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Berikut adalah data sementara dampak gempa Bali
Bangunan Rusak di Bali
Dampak kerusakan akibat gempa berkekuatan 6 magnitudo yang mengguncang Bali pada Selasa (16/7/2019) pagi.
Kerusakan terjadi terutama di daerah yang dekat dengan pusat gempa, yakni wilayah Nusa Dua, Jimbaran, Ungasan dan sekitarnya.
Berdasarkan pantauan BPBD Bali sampai pukul 09.15 Wita, kerusakan terjadi pada bangunan sekolah kantor pemerintahan, gapura, dan pertokoan.
"Update sampai Pukul 09.15 Wita yang terkena dampak SD Negeri 1 Ungasan, kantor Camat Kuta, SD 11 Jimbaran, Gapura ITDC, Hotel Mercure Nusa Dua dan Alfamart di Jalan Bali Cliff No 48 Ungasan, Kuta Selatan," kata kepala BPBD Bali I Made Rentin melalui siaran pers, Selasa pagi.
Menurutnya, data tersebut berasal dari laporan warga dan tokoh masyarakat. Namun untuk mendapat data lengkap, tim BPBD akan turun ke lapangan untuk melakukan pengkajian.
Hingga pukul 10.00 Wita, BPBD Bali belum menerima laporan mengenai korban luka ataupun meninggal akibat gempa Bali hari ini.
"Sampai saat ini (laporan sementara) belum ada korban meninggal dunia," ucap Rentin.
Genteng SDN 1 Ungasan jatuh
Kerusakan terjadi di beberapa lokasi akibat gempa 5,8 SR yang mengguncang Bali, Selasa (16/7/2019) Pukul 08.18 Wita.
Dari pantauan Tribun Bali di SDN 1 Ungasan yang juga terdampak gempa, tampak pecahan genteng berserakan di halaman sekolah.
Sejumlah ruang kelas tampak berantakan, dan plafonnya jebol.
Saat gempa terjadi, para siswa dan guru berhamburan ke luar kelas.
"Saat gempa terjadi, para siswa berhamburan lari ke luar kelas," ungkap Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri.
Sesaat setelah gempa, para siswa langsung dipulangkan.

Bangunan di Banyuwangi rusak akibat gempa
Di Banyuwangi, gempa 6.0 SR mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan.
Informasi dari BPBD Bnayuwangi, hingga Selasa (16/7/2019) pukul 08.30 WIB, ada lima bangunan yang rusak akibat gempa 6,0 SR tersebut.
Pertama, gempa membuat genteng atap mesjid turun di Desa Gintangan Kec. Blimbingsari.
Kemudian, genteng mushola turun di Dusun Purworejo, desa Kalipait Kec. Tegaldlimo.
Gempa juga membuat genteng Pos Linmas Desa Pesanggaran Kecamatan Pesanggaran Turun.
Selain itu, gempa juga mengakibatkan atap teras Masjid Nurul Iman Dusun Rajegwesi, Desa Sarongan roboh serta kantor Balai Penyuluhan KB Kecamatan Gambiran dinding retak.

Kabupaten Jember
Warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember melaporkan adanya genteng rumah yang jatuh akibat gempa berkekuatan 6.0 SR yang berpusat di 83 KM barat daya Nusa Dua, Bali, Selasa (16/7/2019).
"Tidak banyak, ada satu-dua genteng yang jatuh. Memang gempanya terasa banget," ujar Nurul Anwar, Kepala MI Miftahul Ulum Desa Mulyorejo yang juga warga desa setempat.
Nurul kepada SURYA.co.id menuturkan, ada beberapa bangunan yang diketahui gentengnya jatuh.
"Kalau rumah saya sendiri ada dua genteng yang jatuh," imbuhnya.
Namun tidak ada warga yang terluka dalam peristiwa itu.
Warga Kecamatan Tempurejo, Ryco melihat beberapa murid sebuah MTs semburat keluar ke halaman dan tepi jalan saat gempa terjadi.
Awalnya dia tidak merasakan gempa karena sedang mengendarai motor mengantar anaknya sekolah TK.
"Lihat anak-anak MTs yang saya lewati semburat, terus bangunan kok goyang-goyang ternyata gempa," ujarnya.
Gempa juga membuat pelajar di SMKN 2 Jember juga keluar dari ruangan.
Mereka yang sudah berada di dalam kelas memang semburat keluar ruangan.
Gempa Terasa Hingga di Lautan Pasir Gunung Bromo
Gempa bumi berkekuatan 6,0 SR di 83 KM Barat Daya Nusa Dua - Bali juga dirasakan di sejumlah wilayah Pasuruan - Probolinggo, Selasa (16/7/2019) pagi.
Dari informasi yang didapatkan, gempa dirasakan di wilayah Nguling, Pasuruan, dan Sukapura, Probolinggo.
Kedua titik ini sempat merasakan getaran gempa selama kurang lebih 21 detik.
Kepada SURYA.co.id, Mulyono, warga Nguling mengira awalnya bukan gempa.
Ia kaget saat dipan kasurnya itu bergoyang.
"Awalnya saya kira itu kayak mistis, karena ada tetangga meninggal sudah tiga hari. Eh ternyata itu gempa," kata Mulyono.
Pak Mul, sapaan akrabnya mengatakan, gempa di Nguling terasa sekitar 21 detik.
Ia mengaku setelah menyadari itu gempa, langsung ke luar rumah.
"Di luar, tetangga juga sudah berkumpul, takut terjadi apa-apa," paparnya.
Terpisah, Umam, pelaku wisata di Gunung Bromo juga mengaku merasakan gempa itu.
Ia merasakan gempa tidak lebih dari 20 detik.
"Saya saat ada di lautan pasir. Saya sedang menunggu tamu yang sedang berkeliling lautan pasir. Terasa juga. Cuma sebentar saja," pungkas dia.
Dirasakan Wargaa Pamekasan Madura
Gempa berkekuatan 6.0 SR yang berpusat 83 km barat daya Nusa Dua, Bali, Selasa (16/7/2019) pagi, juga dirasakan sebagian warga Kabupaten Pamekasan.
Gempa terutama dirasakan di kawasan Kecamatan Kota, Tlanakan, Pademawu dan Kecamatan Galis, Pamekasan, Madura.
Sejumlah warga yang merasakan getaran gempa ini, ada yang panik.
Begitu juga di lembaga pendidikan, siswanya berlarian keluar ruangan.
Mereka khawatir terjadi sesuatu atas dirinya.
Beberapa warga di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, mengungkapkan, getaran gempa yang dirasakan warga di lokasi itu sebanyak 3 kali.
Pertama sekitar pukul 07.30, kemudian pukul 09.00 dan pukul 09.37.
Namun yang paling terasa getarannya gempa yang terjadi pukul 07.30.
Beguitu juga sejumlah siwwa Madrasah Aliyah (MA) Al Zubaer, Larangan Tokol.
Mereka yang belajar di lantai dua, berhamburan keluar dan turun menuju halaman madrasah.
Meski getaran gempa berlangsung sebentar, namun mereka berada di halaman cukup lama, khawatir terjadi gempa susulan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, KH Ghozi Imas, mengatakan saat itu, ia bersama istrinya berada di rumah duduk di kursi.
Ia melihat lampu yang digantung di ruang tamu bergerak ke kanan dan ke kiri.