Setelah Batam, Malaysia dan Filipina, Kamboja Juga Digempur Ribuan Ton Sampah Plastik
Setelah Filipina, Malaysia dan Indonesia, kini giliran Kamboja melawan gempuran pengiriman sampah plastik dari luar negeri.
Sampah tersebut berasal dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong.
Bulan lalu, Jakarta juga mengembalikan lima kontainer limbah ke Amerika Serikat, bergabung dengan paduan suara negara-negara Asia Tenggara yang semakin tidak senang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah dari negara-negara Barat.
Mengapa sampah plastik berduyun-duyun dikirim ke negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, khususnya Batam?
Keputusan China pada tahun 2018 untuk melarang impor limbah plastik asing membuat sistem daur ulang global menjadi kacau.
Hingga Januari 2018, China adalah pengimpor sampah plastik terbanyak di dunia.
Masalah lain muncul ketika China risau soal kontaminasi dan polusi.
China memutuskan tidak lagi membeli plastik daur ulang yang tidak punya kadar kemurnian 99,5%.
Sejumlah negara maju berusaha untuk menemukan tempat untuk mengirim limbah mereka dan Asia Tenggara kemudian menjadi pilihan, "bekerja sama" dengan pengusaha lokal.
Malaysia, Vietnam, Thailand, Indonesia, Taiwan, Korea Selatan, Turki, India, dan Polandia menjadi sasaran.
Malaysia jadi importir sampah plastik terbesar.

Kadishub Batam Ditahan Jaksa, Muhammad Rudi Tunjuk Pebrialin Gantikan Rustam Efendi |
![]() |
---|
Siswi SMP Kecanduan Berhubungan Intim, Sebut Sudah Puluhan Kali Bertukar Pasangan |
![]() |
---|
Profil Rustam Tersangka Kasus Korupsi, Pernah Diamankan BNN Bersama Wanita hingga Jabat Ketua PGRI |
![]() |
---|
Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 12 April 2021, Aries Ada Kejutan Manis, Aquarius Ketemu Jodoh |
![]() |
---|
Nova Diburu Polisi, Sementara Siswi SMK Ini Ditetapkan Sebagai Tersangka, Keluarga : Salah Tangkap |
![]() |
---|