Selain Filosofi Lamun Sira Sekti Aja Mateni, Jokowi Juga Suka Lento Makanan Khas Jawa

Presiden Jokowi memegang teguh 3 filosofi Jawa, simak juga makanan khas Jawa kesukaan ayah Kaesang Pangarep.

Presidential Palace/Agus Suparto
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mengunjungi Pulau Rinca di Nusa Tenggara Timur 

TRIBUNBATAM.id - Presiden Jokowi memegang teguh 3 filosofi Jawa, simak juga makanan khas Jawa kesukaan ayah Kaesang Pangarep.

Dalam kehidupan, Jokowi memang terkenal menerapkan pepatah Jawa.

Terbaru Jokowi mengunggah penggalan filosofi Jawa di akun twitter dan instagramnya.

Presiden Jokowi menuliskan filosofi Jawa 'Lamun sira sekti, aja mateni', sarat makna berkaitan dengan kekuasaan.

Jokowi menuliskan status mengenai pepatah Jawa itu bertepatan atau di hari yang sama saat Prabowo Subianto mengumpulkan petinggi Partai Gerindra di Hambalang, Jumat (19/7/2019) siang.

Di twitter, Jokowi menuliskan 'Lamun sira sekti, aja mateni' di hari yang sama Prabowo bertemu petinggi Gerindra pada pukul 18.20 WIB.

Sedangkan di instagram, Jokowi menuliskannya pada Sabtu (20/7/2019).

Pepatah Jawa itu ditampilkan dalam sebuah gambar bergerak berlatar belakang warna cokelat yang menunjukkan adanya tokoh pewayangan sedang memberikan padi ke sosok petani.

"Zaman sudah semakin maju, tapi kita tetap mengingat pesan-pesan bijak dan agung para leluhur," tulis Jokowi dalam kolom caption.

Melansir tayangan Wawancara Ekslusif Merajut Persatuan Bangsa yang ditayangkan Indosiar pada Minggu (26/5), Jokowi  ditanya pembawa acara mengenai rahasianya yang telah memenangkan pemilu berkali-kali.

Di awal perbincangan, Jokowi menuturkan hasil pilpres 2019 menunjukkan adanya kehendak rakyat yang telah disuarakan.

"Jadi kedaulatan rakyat telah dilaksanakan dan pesta demokrasi juga dilaksanakan. Kehendak rakyat juga telah dihitung oleh KPU," papar Jokowi.

"Pak Jokowi telah 2 kali memenangkan pemilu di Solo, 1 kali di Pilkada DKI Jakarta, 2 kali di Pilpres kalau nanti ditetapkan. Apa resepnya pak?" tanya pembawa acara.

Jokowi pun menuturkan rahasia sederhana ia bisa menang berturut-turut di pemilu.

Menurut Jokowi, rahasianya itu dekat dengan rakyat.

"Kalau sudah diberi amanah ya bekerja keras untuk rakyat. Simple aja itu paling paling," jelas Jokowi.

"Ada filosofis khusus pak?" tanya pembawa acara.

Jokowi pun mengungkapkan tiga filosofi Jawa yang ia pegang teguh hingga saat ini.

"Jadi ada tiga. Pertama Lamun sira sekti, ojo mateni. Meskipun kamu sakti, jangan sekali-kali menjatuhkan.

Kemudian kedua adalah Lamun siro banter, ojo ndhisiki yang berarti meskipun kamu cepat, jangan selalu mendahului.

Dan ketiga adalah Lamun sira pinter ojo minteri. Meskipun kamu pintar, jangan sok pintar," ungkap Jokowi.

Dilansir kompas.com, Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Eko Sulistyo menjelaskan, "lamun sira sekti, aja mateni" memiliki arti langsung "meski anda sakti, tapi jangan membunuh".

"Tapi bila dialihbahasakan, 'lamun sira sekti, aja mateni' itu artinya, dia punya kekuasaan, tapi tidak lantas kemudian akan bertindak semena-mena," ujar Eko saat dihubungi, Senin (22/7/2019).

Apabila dikaitkan dengan konteks situasi politik hari ini, lanjut Eko, artinya Presiden Jokowi berikrar tidak akan bertindak semena-mena meskipun ia adalah pemenang pilpres 2019.

Presiden tidak merendahkan rivalnya yang kalah, Prabowo Subianto.

"Meskipun beliau sebagai pemenang tapi dia tidak merendahkan. Ini pesan moral dari nilai kepemimpinan Jawa," lanjut Eko yang dekat dengan Jokowi semenjak menjabat Wali Kota Solo tersebut.

Hal serupa disampaikan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

 

Menurut Hasto, Jokowi ingin menekankan bahwa pemenang pilpres, ia tidak akan berlaku sewenang-wenang menggunakan kekuasaannya.

"Ya kata 'lamun siro sekti ojo mateni' itu artinya mengandung pesan-pesan kemanusiaan dari Presiden Jokowi. Bagaimana pun juga kekuasaan tidak boleh dipakai untuk menindas," kata Hasto.

Hasto mengatakan, Indonesia beruntung memiliki seorang kepala negara yang memedomani nilai-nilai leluhur Jawa itu.

Menurut dia, memang sudah seharusnya kekuasaan dipakai untuk merangkul seluruh elemen masyarakat.

"Kita belajar dari 32 tahun pak Harto ketika kekuasaan dipakai dengan otoriter, dengan menggunakan segala daya upaya kesaktian negara, akhirnya rakyat mengambil sebuah langkah yang sangat tegas," kata Hasto.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo di stasiun MRT dianggap akan mengubah peta politik dalam lima tahun ke depan.

Partai Gerindra sudah menyerahkan ke Prabowo Subianto untuk menentukan sikap politiknya.

Muncul sinyal-sinyal Prabowo akan membawa Gerindra bergabung dengan koalisi, namun sekali lagi belum ada keputusan final.

Dalam waktu dekat, Prabowo dikabarkan akan mengundang Jokowi dan sejumlah petinggi partai koalisi Jokowi seperti Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto hingga Muhaimin Iskandar.

Makanan khas Jawa

Selain filosofi Jawa, Presiden Jokowi juga gemar makanan khas Jawa.

  Dilansir Kompas.com,  Juru masak kepresidenan RI, Tri Supriharjo pernah mengungkap berbagai makanan dan minuman yang digemari Jokowi melalui video yang diunggah di channel pribadi Jokowi pada tanggal 21 Mei 2017.

Di video yang diberi judul “Cerita dari Dapur Presiden” tersebut, Tri menyebutkan lento dan Mie Ketoprak sebagai makanan-makanan yang disukai Jokowi.

“Lento itu dari ketela, kita parut, kasih kelapa lalu digoreng,” sebut Tri dalam video tersebut.

Lento merupakan salah satu jenis camilan khas Jawa Tengah yang paling sering ditemui di daerah Solo, Klaten, Sukoharjo, dan sekitarnya. Jajanan pasar ini tentu sangat jarang ditemui di Jakarta.

“Kemudian mie ketoprak, itu seperti, kalau di sini seperti soto mie. Tapi lain, taste-nya (rasanya) lain,” lanjut Tri.

Mie ketoprak atau juga kerap disebut mie kopyok juga merupakan salah satu makanan khas Jawa Tengah yang biasa dijajakan di warung-warung pinggir jalan di daerah Solo dan sekitarnya.

Mie ketoprak disajikan dengan kuah bening dan biasa disantap bersama sambal soto dan karak beras.

Soto kuning Pak Yusuf, salah satu soto yang paling dicari di kota Hujan. Kuah santannya yang kental dengan rampah, menjadi idaman para pelanggannya.(KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia)

Selain mie ketoprak, Jokowi ternyata juga menjukai berbagai jenis makanan rumahan seperti sop ayam, sayur bening bayam, tumis pepaya muda, dan oseng-oseng tempe.

“Terus soto kuning. Sekarang kan di Bogor, soto kuning. Hampir setiap hari soto kuning. Terus tempe tahu bacem. Teri, teri digoreng aja itu, teri yang medan itu. Nasi itu gak di meja Bapak itu, nasi itu di konter sendiri, jalan kaki ambil. Yang penting nasi itu panas,” papar pria asal palur ini.

 Kemudian selain lento, Jokowi juga menyukai berbagai makanan jajan pasar sebagai camilan sehari-harinya seperti singkong goreng, jagung rebus, bakwan jagung, dan bakwan sayur.

“Kalau jusnya di sini ganti-ganti tiap hari. Kalau pagi melon, sore nanti apel atau yang lainnya. Malah saat ini bapak itu sering jus kedondong. Yang paling baku bapak itu kalau pagi itu jamu, teh pait. Jamunya bapak terdiri dari temulawak, jahe, lantas kunyit,” papar Tri.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved