Alumni Mahasiswi IPB Ditemukan Tewas Nyaris Tanpa Busana, Sang Paman Ungkap Pesan Terakhir
Alumni Mahasiswi IPB Ditemukan Tewas Nyaris Tanpa Busana, Sang Paman Ungkap Pesan Terakhir
TRIBUNBATAM.id - Calon mahasiwi S1 berinisial AN (22) ditemukan Tewas mengenaskan.
Jasad wanita yang juga merupakan alumni IPB D3 jurusan Teknologi Industri Benih ini ditemukan di Kampung Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (22/7/2019).
Penemuan jasad AN dipinggiran sawah ini sempat menghebohkan warga sekitar.
Sebab, saat ditemukan dalam kondisi setengah tak berbusana.
Jenazah gadis cantik alumni IPB angkatan 2015-2018 itupun langsung dibawa oleh petugas ke rumah sakit daerah Sukabumi untuk dilakukan autopsi.
• Pekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA), Kapal Ikan Indonesia Ditangkap KKP
• Respon Gerindra Soal Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati Rabu (24/7) Besok
• Persib Bandung vs Bali United, Roberts Rene Alberts Sebut Kemenangan akan Jadi Modal Besar
• Unggah Foto Pernikahan Putrinya di IG & Twitter, Jokowi Kena Protes Sujiwo Tejo Karena Hal Ini
Setelah diautopsi, jasad korban langsung dibawa pulang ke rumah duka yang berlokasi di Gang Mulus Tornado, Jalan Prof Moch Yamin, RT 2/9, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat untuk dimakamkan.
"Benar, almarhumah ini keponakan saya, dia anak yang sholehah, baik dan cerdas," ungkap paman korban Gunalan dikutip dari Kompas.com, di Ruang Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Senin petang.
Menurut sang paman, keponakannya itu pergi ke Bogor untuk melanjutkan kulian S1-nya.
Gunalan juga mengatakan, pada hari Minggu (21/7/2019) malam, korban pulang dari Bogor ke Cianjur dan sempat berkomunikasi dengan ibunya.
Dalam komunikasi lewat pesan WhatsApp kepada ibunya, korban mengaku ketakutan saat perjalanan pulang dari Bogor ke Cianjur.
Namun, keluarga hilang kontak dengan korban pukul 22.00 WIB.
"Sempat ada WA (WhatsApp) ke ibunya dan teman-temannya. Terakhir WA ke ibunya itu bilang telah dapat mobil angkot, cuma masih kosong, takut," tutur dia.
"Terus dari screenshot WA temannya, sudah mau sampai, dekat dikit lagi. Tapi, setelah itu, WA-nya terkirim masuk tidak dibaca," sambung dia.

Ia sejak pagi setelah mendapatkan informasi dari ibu korban langsung melacak perangkat ponsel milik keponakannya.
Diketahui, sembilan jam terakhir keberadaan posisi ponsel korban berada di Sukabuni, sebelum Sukaraja.
Pihak orangtua langsung melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Cianjur.
Saat proses laporan itu, ia mendapatkan informasi dari tetangga bila di Sukabumi telah ditemukan sosok mayat perempuan tanpa identitas.
"Saya diantar teman ke Sukabumi untuk mengecek ke rumah sakit. Dan setelah melihat memang benar keponakan saya," ujar Gunalan.
Sementara itu, kedua orangtua korban tampak terpukul melihat putri kesayangannya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Ayah korban, Enang Supandi (52) tak menyangka melihat putrinya ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Menurut Enang, putri cantiknya itu terakhir pamit untuk berangkat ke Bogor pada Sabtu (20/7/2019).
"Ia berangkat menjelang Asar dan pamit akan salat di masjid sekitar Panembong di mana ada angkutan umum L300 yang biasa ia naik menuju Bogor," kata Enang dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar saat ditemui di rumah duka, Selasa (23/7/2019) siang.
Menurut Enang, anaknya tersebut minta izin untuk mengambil persyaratan melanjutkan kuliah ke jenjang sarjana di Bogor.
"Ia pamit pergi ke Bogor untuk mengambil persyaratan di kampus sebelumnya, ia ingin melanjutkan kuliah menjadi sarjana," kata Enang.
Ia mengatakan anaknya berniat akan kuliah di Universitas Juanda karena di kampus tersebut terdapat program yang sama.
"Sabtu kemarin ia berangkat setelah makan menuju perempatan untuk naik angkutan umum menuju Bogor dari Panembong," kata Enang.
Enang mengatakan, ia menginap di rumah temannya pada Sabtu malam.
Pada hari Minggu, kata Enang, anaknya mengabarkan akan pulang. Ia sempat berpesan agar anaknya tak pulang terlalu malam.
"Malam Senin mengabarkan mau pulang, sempat dichat jangan pulang malam-malam, ia mengabarkan lagi makan di warteg bersama temannya, lalu sekitar pukul setengah tujuh temannya mengantar sampai ke Botanic Square dari situ anak saya sempat mengabarkan lagu naik angkutan ke Ciawi," kata Enang.

Setelah dari Ciawi, kata Enang, ia kehilangan kontak dengan anaknya. Hal itu yang menjadi misteri baginya.
Ia perkirakan kehilangan kontak dengan anaknya pukul 20.00 WIB.
"Di Ciawi yang menjadi misteri bagi saya hingga saya kehilangan kontak dengannya," kata Enang.
Hingga larut malam Enang diselimuti kecemasan, pasalnya anaknya selalu mengabari ke mana pun ia pergi.Pagi harinya, Enang laporan ke Polres Cianjur. Langkah tersebut ia ambil karena tak kunjung mendapat kabar dari anaknya.
"Baru sampai rumah, lalu datang polisi dari Sukabumi mengkonfirmasi, katanya menemukan korban pembunuhan dilihat dari sidik jari, namanya sama dengan anak saya, saya langsung lemas," kata Enang.
Enang mengatakan, setelah lulus dari D3 IPB anaknya saat ini bekerja di pabrik Pou Yuen sambil menunggu pendaftaran program sarjana di Universitas Juanda.
Sebelumnya diberitakan warga di Sukabumi menemukan korban dalam kondisi tewas di pinggir jalan.
Jasad wanita yang saat ditemukan tanpa identiutas itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat itu, warga yang hendak menuju sawah melihat jenazah korban dalam keadaan nyaris telanjang.
Rektor IPB Sampaikan Belasungkawa
Rektor IPB University Dr Arif Satria menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang gadis lulusan IPB University, Amelia Nurul Supandi (22).
Dikutip dari Tribun Jabar, jenazah AN ditemukan tidak bernyawa di Kampung Sarasa, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (22/7/2019).
Dr Arif Satria mengatakan bahwa mahasiswi tersebut merupakan alumni D3 IPB University.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya salah satu alumni kita dari sekolah vokasi dan saat ini sebenarnya sedang ingin melanjutkan S1 nya," katanya saat ditemudi di kawasan Bogor Tengah, Selasa (23/7/2019).

Ia pun menceritakan bahwa informasi awal yang diterimannya adalah tentang pembunuhan mahasiswi KKN IPB.
Namun setelah di cek kembali rupanya gadis tersebut adalah alumni IPB.
Namun meski demikian Ia pun tetap berharap agar pelaku bisa cepat ditangkap.
"Kita berharap pelaku segera bisa ditemukan, pelaku yang memiliki niat jahat dan berkelakuan jahat karena menurut saya harus segera diungkap," ucapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Percakapan Terakhir Gadis Cantik Alumni IPB sebelum Ditemukan Tewas di Sukabumi: Ibu Aku Takut