KECELAKAAN LALU LINTAS, Sekeluarga Tewas Dilindas Mobil Pertamina, Begini Kejadiannya
insiden kecelakaan lalulintas ini terjadi antara motor Honda Vario Vs Mobil Tangki Pertamina
TRIBUNBATAM.id - Insiden kecelakaan lalulintas maut kembali terjadi.
Kali ini, insiden kecelakaan lalulintas ini terjadi antara motor Honda Vario Vs Mobil Tangki Pertamina terjadi di Jl Ahmad Razak, Kecamatan Wara, Kota Palopo, Selasa (23/7/2019) pagi.
Akibat kecelakaan ini pengendara sepeda motor bapak, ibu dan anak berusia dua tahun tewas.
Suami bernama Aprietno M (26) warga Padang Sappa, Kabupaten Luwu. Istri Fenni Alik (26) Jl Bangau, Kelurahan Temmalebba, Kecamatan Bara, sementara anak perempuan korban bernama Queensy Valeria Maripadang (2).
• Rocky Gerung Ungkap Sandiaga Uno Saat ini Sedang Menabung Usai Dikhianati, Inikah Maksudnya?
• Intip Persiapan Formula 1 di Singapura, Ini Panduan ke Marina Bay Street Circuit
• Tepat Berusia 66 Tahun Hari Ini, Bambang Trihatmodjo Dapat Ciuman Mesra dari Dua Wanita Sekaligus
• Sosok Vencius Tan, Perwira TNI Pertama dari Khonghucu, Langsung Cium Kaki Ibu Pasca Dilantik
Kasat Lantas Polres Palopo AKP Abdul Rahman mengatakan, diduga korban sedang melakukan perjalanan dari Padang Sappa, Kabupaten Luwu ingin menuju ke Kelurahan Temmalebba.
Pada saat berada di Jl Ahmad Razak, korban beriringan dengan mobil tangki milik Pertamina.
Korban hendak melambung mobil tersebut. Dan saat melambung tiba-tiba muncul mobil dari arah berlawanan.
"Saat muncul mobil sepeda motor yang dikendarai korban tersangkut di Mobil Tangki Pertamina. Korban terjatuh lalu terlindas mobil," katanya.
AKP Abdul Rahman menjelaskan,istri dan anak meninggal di tempat, sementara suami meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Saat dilarikan ke rumah sakit suami meninggal diperjalanan. Sementara ibu dan anak meninggal ditempat," jelasnya.

Sepeda motor yang dikendarai korban mebawa banyak ikan. Ikan berhamburan kebadan jalan saat kecelakaan itu terjadi.
Saat kecelakaan itu terjadi warga sekitar berinisiatif menutupi jenazah menggunakan daun pisang.
Sopir mobil tangki milik Pertamina tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Palopo Jl Opu To Sappaile Kecamatan Wara Kota Palopo.
Sekedar diketahui lokasi kecelakaan ini berada tepat di perapatan jalan. Tidak jauh dari Rumah Sakit Megabuana dan Toyota Kalla Palopo.
Suka Palak Sopir, Ridwan Tewas Ditembak
Berita lain, Ridwan alias Dedek (37), warga Jalan Macan Lindungan RT 009 RW 005 Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang, tewas ditembak diduga oleh sopir truk yang merupakan anggota polisi di simpang Macan Lindungan, Senin (22/7/2019).
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, penembakan di Macan Lindungan, saat ini masih dilakukan penyelidikan dari Polsek IB 1 Palembang dan juga Polresta Palembang.
Saksi yang juga merupakan teman korban menyebut, Ridwan adalah penjual air mineral di kawasan tersebut.
Supriadi menegaskan, pasti ada suatu sebab sehingga korban ditembak sopir truk.
"Berdasarkan analisa, bila korban ini menggunakan modus berjualan air mineral di simpang Macan Lindungan. Akan tetapi, kenyataannya korban ini hendak melakukan pemalakan. Makanya ditembak sopir truk yang menyimpan senjata api diduga rakitan," jelas Supriadi.
Lanjut Supriadi, seorang sopir tidak mungkin sampai menembak korban bila tidak melakukan pemalakan atau memaksa merampas harta milik sopir.
Diduga kuat sopir akan dipalak merasa marah hingga terjadi cekcok mulut dengan korban, merasa akan dipalak dan terancam, membuat sopir truk menembak korban dibagian dada.
Setelah menembak, sopir meninggalkan korban yang tergeletak dengan luka tembakan di dada.
"Untuk kasus ini, masih dalam penyelidikan. Penyidik juga berkoordinasi dengan RTMC Ditlantas Polda Sumsel untuk melihat rekaman CCTV di lokasi kejadian," jelas Supriadi.
Supriadi mengakui memang di kawasan Macan Lindungan kerap terjadi pemalakan yang dilakukan jumlah orang.
Para pemalak ini menggunakan berbagai modus untuk melakukan aksi pemalakan.
Adanya laporan dari masyarakat juga, menurut Supriadi Kapolda Sumsel Irjen Firli sudah memerintahkan Polresta Palembang menangkap para pemalak di kawasan tersebut.
"Beberapa waktu lalu, sejumlah orang diamankan Polresta Palembang karena hendak melakukan pemalakan. Penembakan ini, diduga dilatarbelakangi karena sang sopir akan dipalak korban," kata dia.
Viral di Media Sosial
Diketahui dari Media Sosial (Medsos) yang beredar, korban Dedek diduga melakukan aksi pemalakan terhadap sopir truk yang melakukan penembakan, sedangkan identitas sopir truk tersebut belum diketahui.
Dede teman sekaligus saksi mata yang berada di lokasi kejadian membantah Ridwan tewas ditembak karena memalak.
Menurut Dede, peristiwa penembakan tersebut terjadi sejak pukul 11.30 WIB.
Ia ketika itu melihat korban Dedek sedang menawarkan barang dagangannya kepada pengguna kendaraan yang antre di lampu merah Macan Lindungan.
"Aku liat dia (Dedek) tadi nyeberang membawa Aqua menawar ke sopir truk tersebut entah apa yang terjadi mereka ini adu mulut. Korban mengeluarkan kata-kata kasar kepada sopir tersebut."
"Langsunglah sopir tersebut mengeluarkan senjata dan menembakkannya ke dada korban bagian sebelah kiri dari atas mobil 1 kali 'dar' sehingga korban jatuh ke aspal dan mengeluarkan darah di sekitaran dadanya," ujar Dede kepada Sripoku.com (Tribunnews.com Network), saat ditemui di Polsek IB 1 Palembang, Senin (22/7/2019).
Dede menambahkan, sopir tersebut lari ke arah Musi 2 dengan kecepatan tinggi.
Sopir tersebut bernomor polisikan G yang mengemudi seorang diri, sedangkan korban tewas di tempat kejadian.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Winara saat di kamar jenazah RS Bhayangkara Palembang mengatakan, setelah mendapatkan laporan, belum diketahui tahu apa ini ada motif pungli atau tidak.
"Tetapi saat mendapatkan laporan pihaknnya mengaku ini pedagang asongan yang berjualan di sekitaran Simpang 4 Macan Lindungan," ujarnya.
Kapolsek Ilir Barat I, Kompol Masnoni mengatakan, sebelum adanya penembakan sempat terjadi keributan antara korban dan pelaku.
Namun belum diketahui pasti apakah korban ini pelaku pungli.
"Keterangan saksi-saksi di lokasi sempat ada keributan antara korban dan pelaku. Belum tahu karena apa, karena saksi dari jauh lihatnya. Terkait apakah ini pelaku pungli atau tidak belum bisa kita pastikan," jelasnya.
Masnoni mengakui, di lokasi sering ada pungli dan pemalakan dengan berbagai modus.
Hanya saja, ia menyebut tidak ada laporan resmi yang masuk ke Polsek Ilir Barat I.
"Pungli dan pemalakan memang sering terjadi di lokasi itu. Tetapi memang tak pernah ada laporan karena kebanyakan sopir ini dari luar daerah," ungkapnya.
Identitas Pelaku, Polisi yang Menyamar
Sementara itu, informasi terbaru penembakan terhadap pemalak bernama Ridwan alias Dedek di simpang lampu merah jalan Macan Lindungan, penembak adalah seorang anggota polisi berinisial IP yang menyamar sebagai sopir truk.
Diketahui polisi tersebut berpangkat Brigpol, anggota Polres Ogan Komering Ilir (OKI). Brigpol IP akhirnya menyerahkan diri ke Polresta Palembang, Senin (22/7).
IP ditemani pengacara mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Namun setelah dikoordinasi dengan pihak Reskrim dan Propam Polreta Palembang.
Akhirnya, Brigpol IP digiring ke ruang Propam Polresta Palembang.
Brigpol IP diperiksa oleh anggota Propam terkait kejadian yang menewaskan Ridwan.
Namun, pemeriksaan ini pun dilakukan secara tertutup oleh petugas.
"Benar, anggota yang melaporkan terjadi penembak di TKP (Tempat Kejadian Perkara) simpang Macam Lindungan. Anggota itu merupakan anggota dari Polres Oki yakni Brigpol IP," ujar Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansah.
Lanjut Didi, awalnya bersangkutan IP, mendatangi SPKT Polresta Palembang, sekitar pukul 17.23 WB.
Di mana penembakan yang dilakukan IP terjadi lantaran IP telah menjadi korban pungli saat melintas di TKP.
"IP hendak melaporkan kalau dirinya sudah menjadi korban yang dilakukan pelaku. Diduga terdesak dan diancam pelaku, IP pun langsung menembaknya. Namun usai kejadian IP pun langsung melaporkan kejadian (kronologis) ke Polresta Palembang," katanya.
Sebelum ke Mapolresta Palembang, IP sempat pergi ke Pos Lalulintas yang berada dekat TKP.
Hingga Senin malam, Brigpol IP masih menjalani pemeriksan di ruang Propam Polresta Palembang.
"Hingga kini masih kita lakukan pemeriksaan, terkait kronologis kejadian. Dari keterangan IP, saat kejadian dirinya membawa mobil milik orangtuanya, truk pelat G," kata Didi lagi.
"Diduga oleh Ridwan (korban) mobil yang dikendarai oleh IP bernopol dari luar kota, langsung ditodong Ridwan. Tetapi semua masih dalam pemeriksaan, nanti pasti ini kami sampaikan kalau sudah diperiksa," kata Didi.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Satu Keluarga Tewas Dilindas Mobil Tangki Pertamina, Ini Kronologi dan Identitas Korban