Ahok Akhirnya Curhat saat Dipenjara, Merasa Dikorbankan dan Tidak Adil Hingga Sebut SARA
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya curhat perasaannya saat dipenjara di Mako Brimob.
TRIBUNBATAM.id- Ahok Akhirnya Curhat saat Dipenjara, Merasa Dikorbankan dan Tidak Adil Hingga Sebut SARA
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya curhat perasaannya saat dipenjara di Mako Brimob.
Ahok pun berbicara saat ia menjalani hukumannya hingga soal SARA demi kejayaan Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapat penghargaan Roosseno Award IX.
Alasan Ahok menerima Roosseno Award IX karena dinilai tokoh Indonesia yang memiliki integritas dan etos kerja yang baik.
Di samping itu, Ahok juga dinilai mempunyai gagasan-gagasan kreatif dan inspiratif untuk pembangunan Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.
• Gelap dan Sepi, Taman Makam Pahlawan di Batuaji Batam Jadi Tempat Nongkrong Remaja
• Masuk Jajaran Fortune 500, Xiaomi Tebar Saham Gatis Senilai US$ 24 juta Kepada Karyawannya
• Sinopsis Sinetron Cinta Suci SCTV Rabu (24/7), Yuda dan Bunga Menikah
Penasihat Roosseno Award, Toeti Heraty N Roosseno, Senin (22/7/2019) seperti ditulis Kompas.com mengatakan, Ahok adalah gubernur yang berani melakukan gebrakan demi meningkatkan kesejahteraan dan ketertiban warganya.
Ahok sendiri kemudian menulis secara lengkap di akun instagramnya terkait penerimaan penghargaan Roosseno Award IX tersebut.
Penghargaan yang diserahkan Toeti Heraty N Roosseno, kata Ahok, sebagai sebuah kehormatan dan sebagai bagian dari penguasaan diri.
"Seperti yang saya alami diwaktu kemarin, di mana saya adalah seorang Gubernur, dalam waktu sekejap kehidupan saya berubah, kalah di pilkada divonis bersalah, langsung masuk tahanan," ujar Ahok di akun instagramnya, kemarin.
Vonis hukuman 2 tahun terhadap dirinya, semula dirasakan Ahok sebagai suatu ketidakadilan dan merasa dikorbankan.
"Saya harus melewati masa-masa penuh kekecewaan & amarah tersebut," ujar Ahok.
• Panduan 5 Kegiatan Wisata di Adelaide, Kota Sepi di Pesisir Australia
• Jimin BTS Terpilih Sebagai Pria Berpakaian Terbaik GQ Gara-gara Foto di Bandara Ini, Ganteng Banget
• Lion Air Beri Diskon 50%, Harga Tiket Pesawat Jakarta-Bali Seharga Rp 700 ribuan
Tetapi, seiring berjalannya waktu, Ahok mengambil hikmah dari hukuman yang ia terima.
"Saya mulai bisa mengusai diri saya, membangkitkan kembali semangat saya," ujarnya.
Ahok menambahkan, "Saya berpikir bahwa ditahan untuk bisa melatih diri & semakin mengenal Tuhan agar nanti ketika keluar menjadi model bagaimana menjadi manusia yang penuh kasih, damai, sabar, murah hati & penuh penguasaan diri."
"Karena itu ketika saya dihina, difitnah, dipermalukan dan diperlakukan tidak adil sekalipun, asal untuk kepentingan nasional saya akan tetap tegak berdiri menjalaninya," kata Ahok.
Simak penuturan lengkap curhatan atau cerita Ahok berikut ini.
@basukibtp: Terima kasih untuk penghargaan Roosseno Award IX yang diberikan kepada saya. Ini merupakan suatu kehormatan untuk saya.
Saya menganggap ini sebagai bagian dari penguasaan diri, seperti yang saya alami diwaktu kemarin, dimana saya adalah seorang Gubernur, dalam waktu sekejap kehidupan saya berubah, kalah di pilkada divonis bersalah, langsung masuk tahanan.
Kondisi ini tentu memunculkan kekecewaan dan rasa ketidakadilan, merasa dikorbankan namun akhirnya saya harus melewati masa-masa penuh kekecewaan & amarah tersebut, pelajaran yang saya dapat dari kondisi awal saya di Mako Brimob adalah dalam kesulitan saya menyikapinya sebagai “blessing in disguise”.
Saya mulai bisa mengusai diri saya, membangkitkan kembali semangat saya.
Saya berpikir bahwa ditahan untuk bisa melatih diri & semakin mengenal Tuhan agar nanti ketika keluar menjadi model bagaimana menjadi manusia yang penuh kasih, damai, sabar, murah hati & penuh penguasaan diri.
Mewujudkan keadilan sosial bagi rakyatnya, bagi saya, prinsip terpenting membantu masyarakat adalah mewujudkan keadilan sosial, karena ini sesuai dengan nilai dalam sila kelima Pancasila.
• Tim Terpadu Batam Bakal Ratakan 88 Kios Simpang Hutatap, Jumat (26/7), Ini Pesan Satpol PP
• Begini Strategi BRI Gaet Calon Nasabah Unbanked Tahun Ini
• Lion Air Beri Diskon 50%, Harga Tiket Pesawat Jakarta-Bali Seharga Rp 700 ribuan
Contoh mewujudkannya ketika saya menjadi Gubernur adalah pemberian KJP, KJS dan KJMU, dengan KJP & KJMU maka setiap anak generasi penerus memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi, artinya generasi penerus dari satu keluarga yang secara ekonomi kurang mampu memiliki kesempatan memperbaiki kondisi ekonominya agar lebih sejahtera
Yang lain adalah bekerja tanpa korupsi, saat ini kita tidak diminta untuk berkorban nyawa seperti masa penjajahan dulu, cukup dengan tidak korupsi.
Tidak kalah penting adalah memaafkan kesalahan masa lalu, harus ada rekonsiliasi nasional bagi seluruh kekhilafan/kesengajaan terjadinya kejahatan kemanusiaan demi kekuasaan, ini harus dilakukan supaya kita tidak terjebak dalam polemik saling menyalahkan soal masa lalu.
Karena itu ketika saya dihina, difitnah, dipermalukan dan diperlakukan tidak adil sekalipun, asal untuk kepentingan nasional saya akan tetap tegak berdiri menjalaninya.
Jika setiap warga negara rela “mematikan” egonya, kepentingan SARAnya, maka saat itulah Indonesia akan menuju kejayaan.
*Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul AHOK Ungkap Cerita saat Dipenjara, Saya Rasakan Ketidakadilan dan Dikorbankan! Hingga Sebut SARA