BATAM TERKINI
Dipicu Hal Sepele, Usai Demo Mahasiswa Adu Jotos di DPRD Batam Berujung Laporan Penganiayaan
Dipicu hal sepele, usai demo protes lampu PLN yang byar pet, mahasiswa adu jotos di DPRD Batam dan berujung laporan penganiayaan ke Polsek Batam Kota.
Aksi saling pukul ini terjadi sejak di ruang lobby hingga ke halaman depan gedung DPRD Kota Batam.
Suara teriakan kedua kubu yang terlibat ketegangan terdengar cukup keras hingga menarik perhatian orang-orang yang berada di lokasi.
Pantauan Tribun sekitar 8 mahasiswa terdesak karena kalah jumlah dibanding honorer ini, perlahan bergeser hingga ke luar gedung DPRD Kota Batam.
Sebelum meninggalkan lokasi para mahasiswa dan sejumlah pegawai honorer masih terlibat adu mulut hingga saling dorong.
Ironisnya lagi mereka mengalami luka fisik. Seorang mahasiswa mengalami luka di bagian mulutnya. Ia mengaku sempat dipukul hingga bibirnya berdarah.
Sementara itu, terlihat juga seorang pegawai honorer mengalami luka di bagian sikutnya.
Dari bagian luar gedung DPRD Kota Batam, para mahasiswa ini masih sempat berorasi, menyatakan tidak terima mendapat perlakuan yang tidak seharusnya dari pegawai honorer yang terlibat ketegangan dengan mereka.
Koordinator Umum (Kordum) aksi Habibi menuturkan, awalnya mereka hanya berinisiatif meminta sumbangan kepada anggota DPRD Kota Batam sesaat setelah melakukan aksi di gedung Bright PLN Batam.
Namun, kegiatan mereka meminta sumbangan ini tidak mendapat respon yang baik dari beberapa pegawai.
Ia melanjutkan atas perlakuan tersebut, para mahasiswa ini membuat laporan ke Polresta Barelang.
Mereka meminta pertanggungjawaban atas perlakuan yang mereka terima tersebut.
"Awalnya tak ada masalah tapi ada yang tidak terima dan tanya izin. Kami minta seiklasnya. Kami minta pertanggungjawaban dari oknum yang sudah melakukan penganiayaan," katanya.
Di tempat yang sama staf ahli fraksi PKS, DPRD Kota Batam, Juang mengaku aksi mahasiswa ini meminta sumbangan dinilai tidak sesuai dengan aturan yang ada. Mereka datang dan langsung menuju ke lantai 2 gedung DPRD Kota Batam.
"Datang tapi tak sopan, langsung naik ke lantai dua. Pas ditanya tidak terima, terus ngajak berantam, lalu dipaksa keluar," katanya.
Ada Kerusakan Pembangkit Tiba-tiba
