HEADLINE TRIBUN BATAM
Sabu Sasar PNS Kepri, Bidan Puskesmas Tertangkap Bawa Sabu
Lagi! Seorang PNS yang juga seorang bidan terjerat kasus narkoba setelah tertangkap tangan membawa sabu di Bandara Hang Nadim Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Rentetan penangkapan kurir sabu di wilayah hukum Kepulauan Riau belum berhenti. Terakhir, seorang wanita berstatus ASN (Aparat Sipil Negara/PNS) diamankan petugas avsec Bandara Hang Nadim, Senin (29/7/2019) pagi.
Setelah diperiksa, wanita berinisial DR (46) yang transit di Batam dari Tanjungpinang tujuan Paolembang itu ternyata membawa sabu seberat 204 gram.
Wanita berinisial DR (46) itu adalah seorang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai bidan di sebuah puskesmas di Kecamatan bintan Timur, Sei Lekop, Kabupaten Bintan.
DR diamankan di Bandara Hang Nadim saat transit di Batam untuk melanjutkan perjalanan ke Palembang.
Petugas Aviation Securtiy (Avsec) yang curiga terhadap DR melakukan pemeriksaan, dan menemukan sabu yang disembunyikan di pakaian dalam (celana dalam dan bra).
DS berangkat dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang ke Batam dengan pesawat Wings Air kode penerbangan IW-1274.
DR kemudian sedianya melanjutkan perjalanan ke Palembang, Sumatera Selatan denbgan maskapai Lion Air JT-247.
Petugas Avsec menemukan tiga bungkus sabu dengan total berat 204 gram yang disimpan di pakaian dalam DR.
Kepala Badan Usaha Bandar Udar (BUBU) Hang Nadim Batam, Suwarso, mengatakan, kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian untuk pengusutan lebih lanjut.
Suwarso menyatakan belum mengetahui secara pasti darimana DR mendapatkan barang haram itu.
• Dianggap Hama di Malaysia, 450 Ekor Kacer Diselundupkan ke Indonesia
• Pasangan Suami Istri Jadi Spesialis Curanmor di Batam, Curi 30 Motor Selama 4 Bulan
• Baru 4 Bulan Bebas Penjara, 4 Pelaku Curanmor Sagulung 30 Kali Curi Motor
• Tarif Mulai Dari Rp 100 Ribuan, Inilah 7 Hotel Murah Dekat KLCC Malaysia
Diresnarkoba Polda Kepri, Kombes Pol K. Yani Sudarto mengakui, DR masih dalam pemeriksaan petugas kepolisian.
"Kita masih melakukan pengembangan hasil pengungkapan ini, lebih lanjut akan kita informasikan kembali," katanya saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (30/07/2019).
Kepri termasuk daerah penyumbang data terbesar pengguna narkoba di Indonesia.
Kepala BNN Kepri Birgjen Pol Richard Nainggolan pada Juni 2019 lalu menyebutkan, berdasarkan survei Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan LIPI tahun 2018 di 16 kota di Indonesia, tercatat sekitar 16 ribu kalangan pekerja di Batam terlibat penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
Sebulan, Tiga Oknum PNS Terjerat Kasus Narkoba
Tertangkapnya DR (46), Senin (29/7/2019) pagi, menambah daftar Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi Kepri yang terlibat kasus narkoba.
Dari data yang dimiliki Tribun, dalam sebulan terakhir, selain DR terdapat dua orang oknum PNS lainnya yang berhasil diamankan akibat kasus narkoba.
Dua oknum itu adalah SA, seorang PNS guru di Batam, dan AF, seorang PNS Balai Pemasyarakatan Kota Tanjung Pinang.
Keduanya telah lebih dulu mempertanggungjawabkan perbuatannya.
SA berhasil diringkus oleh Polresta Barelang pada Sabtu (6/7/2019) lalu.
SA, seorang guru SD ini diketahui menyimpan narkoba jenis sabu seberat 0,4 gram.
Menurut Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki, SA hanya menggunakan barang haram itu untuk dirinya sendiri.
"Hanya untuk pribadi, tidak mengedarkan," ucap Hengki saat memimpin konferensi pers beberapa waktu lalu.
Sementara itu, AF, kedapatan menyimpan narkoba jenis sabu seberat 6,85 gram.
AF berhasil diringkus pada Selasa (9/7/2019) lalu, tiga hari setelah SA tertangkap.
Dari keterangan Polresta Barelang, diketahui AF tidak hanya menggunakan barang haram itu untuk dirinya sendiri, namun juga ikut mengedarkan.
Menurut Kasatnarkoba Polresta Barelang, AKP Abdul Rahman, AF berhasil mendapatkan barang haram itu dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jambi.
"Setelah ditelusuri, sepertinya dari Lapas Jambi," ucap Abdul Rahman beberapa waktu lalu.
Kronologi
- Pukul 10.00 WIB Pesawat Wing Air dari Tanjungpinang mendarat di Hang Nadim, Batam.
- Penumpang turun dan melewati pemeriksaan petugas.
- Saat penumpang berinisial DS lewat, alat pemeriksaan berbunyi
- Petugas Avsec melakukan pemeriksaan dan mendapatkan sabu di pakaian dalam DS
- DS kemudian diamankan dan diserahkan ke pihak kepolisian
Bidan Ini Sering Bolos Kerja

DR (46) adalah bidan PNS yang bekerja di UPTD Sei Lekop, Kabupaten Bintan. DR ditangkap di Bandara Hang Nadim Batam atas kasus penyelundupan sabu, Senin (29/7).
Kepala UPTD Sei Lekop, dr Zailendra Permana mengakui DR bekerja di puskesmas yang ia pimpin, Namun, yang bersangkuatan (DR) sering bolos kerja.
"Bidan kita ini sering bolos kerja sejak Kepala UPTD lama menjabat hingga saya menjabat saat ini," kata Zailendra kepada Tribun.
Ia mengaku kaget mendapatkan kabar bidannya di tangkap polisi di Bandara Hang Nadim dalam kasus penyelundupkan sabu.
"Saya sangat kaget mendengar kabar itu, setelah saya pastikan ternyata benar, itu salah satu bidan yang bekerja di Puskesmas ini,"tuturnya.
Zailendra mengatakan, bidannya ini memang sedang menjalani sanksi disiplin. Setelah diberikan sanksi terlihat ada perubahan sejak dirinya menjabat Februari 2019 lalu hingga kini.
"Saya sudah dapat laporan kalau yang bersangkutan sering tidak masuk kerja,"tuturnya.
Zailendra menyampaikan, saat diamankan di Bandara Hang Nadim, bidan DR tidak sedang berdinas keluar Kota.
"Beliau tanpa keterangan tidak masuk kerja saat diamankan Senin (29/7),"tuturnya.
Zailendra mengatakan, DRD adalah bidan senior di puskesmas yang pimpin.
Dengan kejadian ini, sebagai pimpinan di UPTD Puskesmas Sei Lekop merasa terganggu, sebab, nama lembaga yang dipimpinnya tercoreng akibat kejadian itu.
"Saya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menentukan sikap yang akan diambil terhadap bidan tersebut,"ujarnya.
Zailendra menambahkan, atas kasus tersebut, pihaknya berencana melakukan tes urine kepada segenap jajaran di UPTD Puskesmas Sei Lekop.
"Kita akan mengatur waktu untuk melakukan tes urine.Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait," ujarnya. (tribunbatam.id/dipa nusantara/endra kaputra/alfandi simamora)