Setelah 3 Korban Meninggal, 2 Korban Lain Kebakaran KM Sembilang Kritis Juga, Begini Kata Dokter
Kondisi dua korban kebakaran KM Sembilang sedang kritis. Begini pengakuan dokter.
TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Dua korban kebakaran KMP Sembilang di galangan kapal PT Karimun Marine Shipyard (KMP), Rabu (31/7/2019) masih dirawat secara intensif, Kamis (1/8/2019).
Korban bernama M Arsyad dan Firman itu dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri.
Awalnya mereka sempat ditangani di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT).
Namun untuk penanganan lanjutan, Arsyad dan Firman dirujuk ke RSUD Muhammad Sani.
• Awards Superbrands 2019, Kompas.com Kembali Jadi Pemenang Kategori Media Online Tepercaya
• Teror Terhadap Wartawan di Agara, Kantor PWI Diduga Dibakar, Temukan Botol Berisi Minyak Tanah
• Memulai Hubungan dari Pertemanan, Ini Alasan Camila Cabello Menyukai Shawn Mendes
• IMF Evaluasi Kinerja Ekonomi Indonesia, Ini Garis Besarnya
Menurut keterangan dokter keduanya berada dalam kondisi kritis.
Arsyad menderita luka bakar di atas 80 persen dan Firman di atas 70 persen.

Dokter IGD RSUD Muhammad Sani, Prima Yulistia yang menerima rujukan Arsyad menjelaskan kondisinya sudah dikategorikan berat.
• Rupiah melemah 0,51%, Kamis (1/8) di level Rp 14.094 per dolar AS
• Rekomendasi 5 Hotel Murah Dekat Pantai Cenang Malaysia, Tarif Mulai Rp 80 Ribu
• Wali Kota Tanjungpinang Syahrul Dukung Satpol PP Gelar Sayembara Foto ASN Ngopi Saat Jam Dinas
• Prada DP Jalani SIDANG, 11 Fakta Pembunuhan Vera Oktaria yang Tewas Dimutilasi OLeh Sang Kekasih
Dicurigai Arsyad mengalami trauma inhalasi atau gangguan saluran pernapasan.
"Kritis (kondisi Arsyad). Penangananya pertama sudah dari RSBT.
Di kita penanganan lanjutan saja.
Misalnya penanganan intensive care unit (ICU), konsul dokter bedah, anestesi, bantu pernapasan dengan alat.
Kita masih pastikan jalan napasnya kita amankan dulu," papar Prima.

Sementara dr Khairunisa yang menerina rujukan Firman mengatakan, selain menangani secara serius, pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium.
"Kita pastikan terapinya akan disesuaikan dengan kondisi pasien," ujar dokter yang berusia 26 tahun itu. (TRIBUNBATAM.id/Elhadif Putra)