Tewaskan 1 Pilot, Detik-detik Perwira TNI AU Saksikan Pesawat Jatuh dan Meledak di Depan Soekarno,

TRIBUNBATAM.id - Kekuatan tempur TNI Angkatan Udara (AU) Indonesia cukup disegani oleh negara lainnya pada era Presiden Soekarno.

Pada era Soekarno, tak hanya negara-negara di Asia Tenggara, melainkan juga di luar regional Asia Tenggara, misalnya China sangat mengakui kehebatan kekuatan tempur TNI Angkatan Udara.

Sayang, pertunjukkan itu berujung pada kecelakaan tragis.

Kecelakaan itu menewaskan seorang penerbang TNI AU.

Itu seperti pengakuan dari Marsma TNI (Purn) DR H Raman Ramayana Saman dalam buku "Pak Harto, Saya, dan Kontainer Medik Udara", terbitan Kompas tahun 2017 lalu.

"Tak dinyana, saya menjadi saksi kecelakaan tragis. Saya ingat betapa seram dan mendirikan bulu romannya peristiwa itu," kenang Raman Ramayana Saman.

Menurutnya, saat itu pesawat MiG-19 Farmer yang sedang melakukan aerobatik tiba-tiba sekejap jatuh atau crash.

Pesawat itu jatuh di hadapan Presiden Soekarno, dan Liu Shaoqi yang saat itu turut menyaksikan.

Bahkan, Raman Ramayana Saman mengaku harus tiarap saat pesawat itu jatuh.

Tujuannya untuk menghindari desingan peluru dari MiG-19 yang meledak.

"Penerbangnya LU I Soemarsono, gugur," lanjut Raman Ramayana Saman.

Dalam buku itu disebutkan, berdasarkan penjelasan dari Komandan Skadron, Letkol Udara Roesman, kecelakaan itu disebabkan oleh "underexperienced and high speed stall", atau pilot kurang berpengalaman.

Sehingga, pesawat itu kemudian jatuh dengan kecepatan tinggi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kengerian Perwira TNI AU Saksikan Pesawat Jatuh & Meledak di Depan Soekarno, Tewaskan 1 Pilot