Pembunuhan Bak Film Mafia, Siswa SMK Dimasukkan di Sumur Hidup-hidup & Diikat, Sang Ibu Syock
Geger penemuan mayat siswa SMK dalam sumur. Saat di evakuasi kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut
TRIBUNBATAM.id - Palembang heboh dengan penemuan mayat seorang siswa SMK.
Mayat siswa SMK itu diketahui bernama Rahmad Bhayangkara. Ditemukan di sebuah sumur milik warga di Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, pada Jumat. (2/8/2019).
Sebelumnya ditemukan, Rahmad sudah hilang 4 hari tak ada kabar.
Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Irwanto menjelaskan, penemuan mayat laki-laki saat ini diduga merupakan korban pembunuhan.
• Aquarius Jangan Menyendiri, Lihat Ramalan Zodiak Lain Senin 5 Agustus 2019 : Virgo Ingin Jujur
• Kamu Kuliah di Luar Kota? Ini Kelebihan dan Kekurangan Saat Memilih Ngekos
• Sedang Berlangsung, Live Streaming Serial Ishq Mein Marjawan ANTV Hari Ini Minggu (4/8)
• Ramalan Zodiak Hari Senin 5 Agustus 2019, Leo Kacau, Scorpio Frustasi, Aquarius Ingin Sendiri
Korban bernama Rahmad seorang pelajar.
Diketahui korban beralamt di Sukarejo, Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarami.
Penemuan mayat sekira pukul 15.30 mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan mayat di sumur.
Berdasarkan hasil olah TKP di duga merupakan korban pembunuhan.
Pada saat di evakuasi dari sumur kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut yang di dalam selimut ada ditemukan 20 batu bata sebagai pemberat.
Kemudian tangan korban terikat oleh selang air.
Kondisi korban sudah membusuk diperkirakan sudah 4 hari.
Hal itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya dari hari Senin (29/7) pukul 20.00.
Diduga batu yang digunakan bersama selimut itu sebagai pemberat agar tubuh Rahmad tetap tenggelam di dasar sumur.
Pembunuhan seperti ini mirip dengan film-filme Hollywood dengan tema mafia.
Tampak para pelaku melakukannya dengan sangat sadis dan penghilangan jejak ini dilakukan dengan terencana.
Pertama kali ditemukan oleh saksi Eka Susanti pada saat akan memulung botol plastik, kemudian mencium bau basuk dari arah sumur.
