KILAS SEJARAH
Perwira TNI Berwajah Bule Ini Bernasib Tragis Demi Lindungi Jenderal Nasution dari Kekejaman PKI
Pada usianya yang masih muda, Lettu Pierre Tendean pun jadi korban dalam peristiwa mengerikan yang dikenal dengan pemberontakan G30S
"Saya Jenderal AH Nasution," ujarnya.
Akhirnya, ia yang dikira Jenderal AH Nasution pun langsung diculik.
Sementara itu, putri Jenderal AH Nasution, Ade Irma, nyawanya tak tertolong karena tertembak.
Pada akhirnya, Lettu Pierre Tendean pun harus gugur di tangan orang-orang yang menyerangnya.
Tubuhnya yang tidak bernyawa bahkan diikat kakinya, lalu dimasukan ke dalam sumur, di Lubang Buaya.
Pada usianya yang masih muda, Lettu Pierre Tendean pun jadi korban dalam peristiwa mengerikan yang dikenal dengan pemberontakan PKI atau G30S/PKI.
Kematiannya memberikan luka mendalam terhadap keluarganya.
Apalagi pada November 1965, Lettu Pierre dijadwalkan akan menikahi Rukmini Chaimin, di Medan.
Namun, takdir berkata lain. Ia meninggal demi melindungi atasannya di depan para pemberontak itu.
Sebagai bentuk kehormatan, ia pun dinaikkan pangkatnya menjadi Kapten.
Kapten Tendean pun ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi Indonesia, pada 5 Oktober 1965.
Sekadar informasi, Lettu Pierre Tendean memang memiliki perawakan yang tinggi dan matanya yang biru menyerupai orang barat alias bule
Menjadi Agen Intelijen
Sebelum menjadi ajudan jenderal TNI AH Nasution, Pierre Tendean pernah mendapat tugas untuk menyusup ke wilayah Malaysia.
Seperti dilansir dari buku 'Jejak-jejak pahlawan: perekat kesatuan bangsa Indonesia' karya J.B. Soedarmanta yang diterbitkan Grasindo, Pierre Tendean mendapat titah secara langsung dari Soekarno yang saat itu geram sekali dengan Malaysia.