Ini Langkah Pabrik Tekstil Terbesar Duniatex Group Membayar Utang Jumbonya

September mendatang, obligasi yang ditawarkan dengan bunga 8,625% dan punya tenor hingga 2024 ini mesti dibayarkan kupon pertamanya.

dok Duniatex
Salah satu pabrik tekstil Duniatex 

Pembayaran ke kami sampai Juni, untuk Juli belum. Kepada semua krediturnya sudah cash flow issue,” kata Direktur Manajamen Resiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin saat ditemui Kontan.co.id, Rabu (7/8) di Jakarta.

“(Duniatex) perlu mengatur kembali arus kasnya,” kata Direktur Bisnis Korporasi PT Bank Negara Indonesia tbk (BBNI) Putrama Wahju Setiawan kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Sementara  Manajer Humas Duniatex Group Donalia S Erlina bilang saat ini perbaikan arus kas memang jadi prioritas Duniatex Group. Beberapa langkah juga sudah disiapkan, utamanya terkait pengurangan beberapa biaya yang dinilai perseroan tak efisien.

“Dalam kondisi tertekan dan kaitannya terkait kondisi global yang belum stabil kami mesti mengurangi beberapa biaya. Betul kalau kami mesti efisien, dan yang kami lakukan saat ini adalah dengan mengurangi kapasitas produksi, tapi tidak terlalu besar. Kemudian yang bisa kami lakukan adalah pemotongan overtime (lembur) karyawan,” jelas Donalia dalam kesempatan yang sama.

Donalia menambahkan meskipun langkah efisiensi yang dilakukan Duniatex menyangkut pekerjanya, namun ia memastikan bahwa tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Hanya beberapa fasilitas terhadap pekerjanya yang akan dipangkas, meskipun ia tak menjelaskan lebih lanjut apa saja benefit yang akan dikurangi.

Menyisir arus kas dari enam entitas Duniatex akan jadi pekerjaan AJCapital. Alip bilang akhir Agustus kelak, timnya ditargetkan selesai melakukan audit. Sedangkan mulai September ia akan mulai melakukan kunjungan untuk menawarkan skema restrukturisasi kepada para kreditur Duniatex.

“Sejauh ini kami masih proses, sehingga kami belum bisa menyusun skema restrukturisasinya. Setelah selesai menganalisis arus kas, nanti akan kelihatan bagaimana kondisi likuiditasnya secara keseluruhan. Dari sana baru akan dilihat apakah butuh restrukturisasi atau tidak?” Lanjut Alip.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved