Kisah Cinta Pasangan Pengidap Down Syndrome, Tetap Setia Hingga Akhir
Seorang wanita pengidap Down syndrome yang telah kehilangan suaminya berbicara mengenai cinta mereka setelah 26 tahun usia pernikahan mereka.
TRIBUNBATAM.id - Seorang wanita pengidap Down syndrome yang telah kehilangan suaminya berbicara mengenai cinta mereka setelah 26 tahun usia pernikahan mereka.
Pasangan tersebut dikenal karena mereka merupakan suami-istri yang keduanya mengidap Down syndrome.
Melansir Daily Mail, Sabtu (17/8/2019), Kris Scharoun-DeForge (59) menceritakan bagaimana ia menikah dengan Paul Scharoun-DeForge.
Mereka bertemu pada 1988 dan mereka menikah lima tahun kemudian, menjadi salah satu pasangan pertama di dunia dengan sindrom Down.
Paul meninggal pada bulan April pada usia 56, setelah pertempuran panjang dengan penyakit Alzheimer yang mulai timbul dan membuat Kris menjadi janda.
Keluarga dan teman-teman Kris berkumpul di sebuah danau dekat Pegunungan Adirondack New York untuk memberikan penghormatan kepada Paul.
• Kisah Bayi Kembar 7 Pertama di Dunia, Patahkan Prediksi Dokter, Lihat Kondisi Mereka Kini
• Peringati 17 Agustus HUT RI ke-74, Gedung Tertinggi di Dunia Ini Tampilkan LED Bendera Merah Putih
• 5 Hape Ini Paling Diminati di Asia Tenggara, Salah satunya Oppo
• Inilah 4 Cara Cerdik Mengelola Angpao Usai Gelar Pesta Pernikahan Meriah
Kris mengatakan bahwa kala itu Kris-lah yang pertama melamar Paul.
"Aku melamarnya. Aku berbisik di telinganya, 'Maukah kamu menikah denganku?', dan dia menatapku dengan senyum indah yang besar dan dia menganggukkan kepalanya, "Ya!," dan saat itulah aku tahu Paul membuatku tertawa, dia yang cocok untukku."
Kerabat percaya pernikahan mereka adalah yang terpanjang antara dua orang dengan kondisi tersebut.
Pasangan dari kota Liverpool di negara bagian New York itu, keduanya dilahirkan dengan sindrom Down, tetapi keluarga mereka mengabaikan saran dokter untuk menempatkan mereka di institusi.

Itu adalah cinta pada pandangan pertama bertemu di sebuah acara untuk orang-orang berkebutuhan khusus pada 1980-an.
Kakak perempuan Kris, Susan Scharoun mengatakan bahwa pasangan itu menemui banyak perlawanan selama masa pacaran awal mereka.
Sebab banyak orang beranggapan dengan kondisi sindrom Down, Kris dan Paul tak seperti pasangan dewasa yang menikah.
Susan sekarang berharap akan lebih mudah bagi para penyandang cacat untuk melakukan hal-hal yang dapat dilakukan oleh orang-orang lainnya.
'Ya, memang ada sedikit perlawanan. Ada perasaan bahwa itu seperti anak-anak menikah versus dua orang dewasa," kata Susan.