VIDEO VIRAL - Dua Polisi Hong Kong Terekam CCTV Menganiaya Tahanan di Rumah Sakit
Dalam rekaman delapan menit tersebut, dua polisi terlihat berulang kali memukul laki-laki yang terbaring di tempat tidur dalam kondisi terborgol
TRIBUNBATAM.ID, HONG KONG - Dua polisi Hong Kong ditangkap, Selasa (20/8/2019) atas tuduhan penganiayaan seorang tersangka di rumah sakit.
Rekaman video CCTV penganiayaan yang diketahui terjadi pada 26 Juni itu dirilis oleh seorang legislator kota dan menjadi viral di media sosial.
Kedua polisi itu ditahan di Kantor Polisi Sheung Shui, demikian keterangan pejabat kepolisian Hong Kong dalam jumpa pers seperti dilansir TribunBatam.id dari South China Morning Post.
Dalam rekaman delapan menit tersebut, dua polisi terlihat berulang kali memukul laki-laki yang terbaring di tempat tidur dalam kondisi terborgol di bagian kepala, perut dan alat kelamin di Rumah Sakit Distrik, Sheung Shui.
• Mahasiswa Papua di Batam Ketemu Walikota Batam Adalah Rumah Kami
• Demo Pro Hong Kong Dikalahkan oleh Konvoi Mobil Fast and Furious pro-China di Kanada
• VIDEO Wasit Salah Beri Kartu hingga Reaksi Patrich Wanggai di Laga Persija Jakarta vs Kalteng Putra
Polisi menegaskan bahwa penganiayaan ini tidak terkait dengan gerakan protes atau demo Hong Kong.
Korban, bermarga Chung dan berusia 62 tahun ini ditangkap karena menyerang polisi sekitar jam 11 malam, sehari sebelumnya, menurut anggota parlemen Lam Cheuk-ting.
Dalam video, yang diberikan kepada Lam oleh keluarga korban, para petugas terlihat memberi tekanan pada kepala dan mata Chung ketika dia terbaring tak berdaya di atas troli rumah sakit.
Mereka kemudian memukul sejumlah tubuh pria itu, di bagian perut dan wajahnya, memutar pergelangan tangannya dan kemudian melepas celananya dan melakukan pelecehan yang menjijikkan menggunakan sebuah tongkat.
VIDEO PENGANIAYAAN POLISI HONG KONG:
Bahkan jari manis patah dan mengeluh sakit di alat vitalnya.
Lam mengatakan, rekaman aslinya sebenarnya 28 menit, namun hanya delapan menit yang ia publikasikan demi alasan privasi korban.
Kasus penganiayaan ini dikhawatirkan akan menjadi isu liar karena aksi demonstrasi menentang pemerintah juga menyudutkan polisi akibat tindakannya menganiaya demonstran.
Salah satu tuntutan demonstran adalah mendesak pemerintah membentuk tim investigasi independen terkait serangan polisi terhadap demonstran pada 9 Juni serta kebrutalan polisi yang mengakibatkan mata seorang demonstran wanita terluka pada Minggu (13/8/2019).
Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, pihaknya akan dengan tegas menyelidiki kasus ini secara adil dan jujur.
Tse Chun-chung, kepala Humas Kepolisian membenarkan bahwa dua petugas telah ditangkap pada hari Selasa sore karena penyerangan yang mengakibatkan cedera pada korban.
"Polisi tidak akan menutup mata terhadap kekerasan, terutama bagi petugas yang sengaja melanggar hukum," kata Tse.
