Misteri Pembantaian Sadis KM Mina Sejati yang Tewaskan Para ABK Terkuak, Dipicu Insiden Malam

Misteri penyebab pembantaian sadis KM Mina Sejati yang menewaskan beberapa orang Anak Buah Kapal/ ABK dan 23 lainnya masih hilang akhirnya terungkap.

TribunMataram Kolase/ Kompas.com RAHMAT RAHMAN PATTY
Seorang ABK KM Mina Sejati dengan kepala diperban diturunkan dari KRI Teluk Lada ke Speedboat untuk diantar ke Pelabuhan Dobo,Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019) 

Misteri Pembantaian Sadis KM Mina Sejati yang Tewaskan Para ABK Terkuak, Dipicu Insiden Malam

TRIBUNBATAM.id - Misteri penyebab pembantaian sadis KM Mina Sejati yang menewaskan beberapa orang Anak Buah Kapal/ ABK dan 23 lainnya masih hilang akhirnya terungkap.

Awal mula pembantaian KM Mina Sejati, Sabtu (17/8/2019) ternyata berawal dari cekcok dan perkelahian antara pelaku dan beberapa ABK.

Berikut ini teka-teki pembantaian di atas KM Mina Sejati yang perlahan mulai terkuak.

Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, penyebab terjadinya pembantaian di atas KM Mina Sejati bermula dari aksi perkelahian antara sesama ABK.

Dua Korban Tewas Dibacok saat Tidur, Ini Kronologi Lengkap Kasus Pembantaian di KM Mina Sejati

KRI Teluk Lada Evakuasi ABK KM Mina Sejati yang Selamat, Tiba di Dobo Disambut Pejabat TNI AL

Perkelahian tersebu terjadi saat kapal itu berada di peraiaran Laut Aru, pada Jumat (16/8/2019).

Menurut Adolof, saat perkelahian itu terjadi, sejumlah ABK lainnya kemudian melerai hingga perkelahian antara sesama ABK itu dapat diselesaikan.

Namun, dia belum dapat menjelaskan motif yang memicu perkelahian yang berujung pada aksi pembantaian itu.

“Sumber persoalannya itu di sini.

Para pelaku ini terlibat perkelahian dengan ABK lain hingga jatuh bangun, lalu dilerai ABK lainnya hingga masalahnya selesai,” kata Adolof, kepada Kompas.com, saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Sabtu (24/8/2019).

Namun, lanjut Adolof, malam harinya, para pelaku kembali membuat keributan. 

Perkelahian itu berlanjut hingga tewasnya beberapa orang ABK di kapal itu.

“Saat peristiwa malamnya itu, langsung dilaporkan ke pemilik kapal, dan pemilik kapal langsung meminta bantuan dari kapal-kapal lainnya,” ujar dia.

Pihaknya sendiri mendapatkan laporan adanya insiden pembantaian tersebut dari perwakilan pemilik KM Mina Sejati di Dobo.

Saat itu ia sedang menghadiri acara resepsi HUT ke-74 RI bersama Danlanal Aru dan muspida lainnya di Dobo.

Polisi masih terus meminta keterangan dari 11 ABK selamat termasuk juga 35 ABK KM Gemilang Samudera yang pertama kali menolong 11 ABK tersebut.

“Jadi, penyebabnya itu (karena perkelahian ABK).

Untuk motif dan penyebab lainnya kami masih mendalaminya karena waktunya (pemeriksaan saksi) juga baru 1x24 jam,” ujar dia.

Adolof memastikan, jumlah ABK di atas kapal tersebut saat insiden terjadi sebanyak 36 orang.

Hal itu berdasarkan keterangan para ABK yang menjalani pemeriksaan, data jumlah penumpang dari otoritas Syahbandar setempat serta pemilik kapal.

Jumlah itu termasuk tiga orang pelaku pembantaian.

Dia mengatakan, dalam insiden tersebut, 11 orang selamat, dua ditemukan tewas dan 23 orang lainnya belum ditemukan, termasuk pelaku kasus ini. (KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

 Dua Korban Tewas Dibacok saat Tidur, Ini Kronologi Lengkap Kasus Pembantaian di KM Mina Sejati

 KRI Teluk Lada Evakuasi ABK KM Mina Sejati yang Selamat, Tiba di Dobo Disambut Pejabat TNI AL

Detik-detik pembantaian sadis ABK KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, terdengar bel berbunyi, korban selamat lihat teman-temannya sudah dibunuh.

Pembantaian sadis terjadi di KM Mina Sejati di perairan Laut Aru, Sabtu (17/8/2019).

Detik-detik peristiwa pembantaian KM Mina Sejati itu pun dikisahkan oleh korban selamat.

Nasib 23 anak buah kapal (ABK) KM Mina Sejati, termasuk tiga pelaku pembantaian di kapal tersebut hingga Kamis (22/8/2019) belum diketahui keberadaanya.

TNI AL menduga, 23 ABK termasuk tiga pelaku pembantaian telah tewas dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (17/8/2019).

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban mengungkapkan, dari keterangan sejumlah ABK selamat, insiden pembantaian di atas KM Mina Sejati dilakukan tiga pelaku saat rekan sesama ABK sedang tertidur.

Saat para ABK bangun, mereka melihat teman-temannya sudah dibunuh.

Beberapa korban selamat ikut mengalami luka  dalam insiden itu.

Mereka menceburkan diri ke laut dan kemudian ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang saat itu berada tak jauh dari KM Mina Sejati.

“Ada yang dibunuh itu masih tidur semua, dan yang dibunuh itu alami luka-luka semua,” ujar Silaban, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Dari keterangan yang diperoleh, sebagian ABK baru mengetahui kejadian itu setelah bel di dalam kapal berbunyi.

Bunyi bel itu tanda waktu bekerja.

Namun, begitu bel dibunyikan ada yang sudah dibunuh.

Ada perlawanan oleh ABK pada saat itu.

Silaban belum dapat membeberkan motif di balik insiden itu karena para ABK yang selamat dalam kejadian itu tidak mengetahuinya.

TNI AL juga kesulitan mengungkap motif di balik kejadian itu lantaran tiga pelaku hingga kini belum ditemukan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan, tiga pelaku yang membantai rekan-rekannya sesama ABK itu mempersenjatai diri mereka dengan parang.

Selain ada yang tewas di atas kapal, dua ABK lainnya juga tewas di laut setelah berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut.

Kedua korban yang tewas di laut itu juga mengalami luka-luka.

“Ketiga pelaku ini menggunakan parang saat beraksi di atas kapal,” kata Zaenal, kepada Kompas.com.

Insiden KM Mina Sejati terjadi di perairan laut Aru pada Sabtu (17/8/2019) pekan lalu.

Dalam kejadian itu TNI AL memastikan 7 orang tewas, 11 selamat dan sisanya belum diketahui nasibnya hingga kini. (KONTRIBUTOR AMBON, RAHMAT RAHMAN PATTY)

Untuk korban selamat tercatat ada 11 ABK dan hingga saat ini masih menjalani terus dimintai keterangan.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Diduga dibantai saat sebagian ABK tertidur

sejumlah  ABK KM Mina Sejati dengan saat dievakuasi dengan menggunakan Speedboat dari KRI Teluk Lada untuk dibawa ke  Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019)
sejumlah ABK KM Mina Sejati dengan saat dievakuasi dengan menggunakan Speedboat dari KRI Teluk Lada untuk dibawa ke Pelabuhan Dobo, Kepulauan Aru, Selasa (20/8/2019)(KOMPAS.com/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Berdasar keterangan dari korban selamat, Komandan Pangkalan TNI AL(Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban mengungkapkan, insiden pembantaian di atas KM Mina Sejati dilakukan tiga pelaku saat rekan-rekannya sesama ABK sedang tertidur.

“Jadi, mereka (ABK) begitu bangun, teman-temannya sudah dibunuh,” kata Silaban, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/8/2019).

Silaban menambahkan, beberapa korban selamat ikut mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

“Ada yang dibunuh itu masih tidur semua, dan yang dibunuh itu alami luka-luka semua,” ujar dia.

2. Motif pelaku masih didalami

Ilustrasi
Ilustrasi(WWW.PEXELS.COM)

Silaban menjelaskan, pembantaian di KM Mina Sejati tergolong sadis. Menurut pengakuan korban selamat, sebagian ABK baru mengetahui kejadian itu setelah bel di dalam kapal berbunyi.

“Bunyi bel itu tanda waktu bekerja, tapi begitu bel dibunyikan ada yang sudah dibunuh, jadi ada perlawanan juga,” kata dia.

Namun demikian, petugas masih belum menemukan motif pelaku pembantain tersebut.

Para ABK yang selamat dalam kejadian itu juga tidak mengetahuinya. TNI AL juga kesulitan mengungkap motif di balik kejadian itu lantaran tiga pelaku hingga kini belum ditemukan.

3. Sebanyak 23 ABK dan 3 terduga pelaku, masih hilang

Ilustrari tenggelam.
Ilustrari tenggelam.(Shutterstock)

Hingga saat ini, tim gabungan polisi dan TNI AL masih mencari keberadaan 23 ABK KM Mina Sejati yang terlibat dalam aksi perkelahian di atas kapal.

Dari total 36 ABK dan nahkoda yang berlayar dengan kapal tersebut, baru 13 ABK yang ditemukan. Dari jumlah itu, 11 ABK dinyatakan selamat sedangkan dua ABK lainnya tewas.

Sementara itu, pihak TNI AL memastikan ada tujuh ABK yang tewas dalam insiden itu.

Namun, hingga kini jasad lima ABK yang dinyatakan tewas beserta 18 ABK lainnya belum juga ditemukan.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah mengatakan, ada kemungkinan 23 ABK yang belum diketahui identitasnya itu mungkin saja telah tewas.

“Kalau dugaan (tewas) mungkin saja,” ujarnya.

4. Alasan polisi periksa ABK KM Samudera Gemilang

Sebanyak 35 Anak Buah Kapal (ABK) KM Gemilang Samudera dibawa ke Kantor Polres Kepulauan Aru, Maluku untuk dimintai keterangan soal insiden pembunuhan di atas KM Mina Sejati, Kamis (22/8/2019)
Sebanyak 35 Anak Buah Kapal (ABK) KM Gemilang Samudera dibawa ke Kantor Polres Kepulauan Aru, Maluku untuk dimintai keterangan soal insiden pembunuhan di atas KM Mina Sejati, Kamis (22/8/2019)(KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)

Sejumlah ABK KM Mina Sejati berhasil diselamatkan oleh beberapa kapal yang melintas, salah satunya KM Gemilang Samudera.

Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa mengatakan, 35 ABK KM Gemilang Samudera juga turut dibawa ke Dobo untuk dimintai keterangan terkait insiden berdarah di atas KM Mina Sejati.

“Bukan diamankan, ini kan ada kejadian KM Mina Sejati, jadi mereka (ABK) ini hanya dimintai keterangan soal kejadian yang terjadi di laut itu,” kata Adolof, saat dikonfirmasi dari Ambon, Kamis petang.

Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap 35 ABK KM Gilang Samudera ini karena saat insiden itu terjadi kapal tersebut merupakan yang menolong 13 ABK KM Mina Sejati yang menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan diri.

“Karena kapal ini ada di sana dan di kapal itu ada dua jenazah dan juga 11 ABK yang sempat ditolong,” ujar dia.

5. Diduga pelaku bunuh diri usai membantai

Ilustrasi gantung diri.
Ilustrasi gantung diri.(SHUTTERSTOCK)

Menurut Silaban, ada dugaan tiga pelaku pembantaian ABK KM Mina Sejati, tewas bunuh diri. Namun, TNI AL masih terus mendalami motif pelaku tersebut.

“Pelakunya kemungkinan bunuh diri. Karena terjadi perkelahian, karena yang dibunuh ini juga luka-luka semua karena ada yang melawan,” ungkapnya.

Silaban memastikan dari insiden di atas KM Mina Sejati itu, hingga kini baru 13 ABK yang ditemukan dan telah dievaluasi ke Dobo, Kepulauan Aru. (***)

Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Misteri Penyebab Pembantaian Sadis KM Mina Sejati Terkuak, Sempat Ada Cekcok hingga Jatuh Bangun

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved