HUMAN INTEREST
Dulu Kuli Bangunan Saja, Kini Pria Ini Jadi Anggota DPRD Kota Batam, Simak Kisahnya
Dulu pria ini hanya berstatus kuli bangunan saja. Namun, kini dia dilantik jadi anggota DPRD Kota Batam.
TRIBUNBATAM.id, BATAM – Hendrik, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam periode 2019 - 2024 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengawali kariernya dengan pengalaman yang muluk-muluk.
Anggota DPRD terpilih itu memulai hidupnya di Kota Batam pada tahun 1995 sebagai tukang bangunan. Liku-liku kehidupan tersebut tidak menyurutkan niat Hendrik berjuang ke arah yang lebih baik.
Berbekal pengalaman sebagai tukang bangunan Hendrik coba memberanikan diri membuka usaha kontraktor sendiri. Pengalaman jatuh dan bangun sering dialami dalam perjalanan usahanya.
• Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Dilantik, Lihat Foto-foto Pelantikannya di Sini
• Daftar Lengkap Nama Anggota DPRD Tanjungpinang, Dilantik Senin Pagi
• Saat Pelantikan, Hamid Tara Anggota DPRD Luwu Akan Ajak 3 Istri, Sebelumnya Andi Sukma Bawa 3 Istri
• 50 Anggota DPRD Kota Batam Terima PIN Emas Setelah Ucapkan Sumpah Jabatan, Ini Isi Sumpahnya
Dengan keyakinan dan semangat juangnya, dia berhasil meyakinkan masyarakat di daerah pemilihan (Dapil) 6 untuk memilihnya menjadi anggota DPRD Kota Batam.
Video pelantikan anggota DPRD Kabupaten Anambas:
Berikut hasil wawancara eksklusif Tribun Batam (TB) dengan Hendrik (HD):
TB : Sudah berapa lama terjun di dunia politik ?
HD: Sudah tujuh tahun yang lalu, dulu sempat aktif di Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) tapi karena beberapa alasan akhirnya bergabung dengan PKB (Partai Kebangkitan Bangsa).
TB: Maju dari Dapil (Daerah Pemilihan) berapa dan nomor urut berapa?
HD: Saya dari Dapil 6 Nomor Urut 11 dari PKB.
TB: Berapa suara yang anda peroleh dari dapil 6?
HD: 1.925 suara
TB: Sudah berapa kali anda maju? Apa strategi sehingga masyarakat memilih anda: politik uang, janji politik, jasa yang sudah dibuat selama periode lalu dan lain-lain?
HD: Dulu pernah nyoba dari Gerindra, tapi nggak terakomodir akhirnya bergabung di PKB dan alhamdulillah bisa menang dari partai tersebut.
TB: Sebelum jadi anggota dewan, anda pernah bekerja sebagai apa saja?
HD: Awal di Batam jadi tukang bangunan, setelah itu saya coba-coba buka kontraktor sendiri.
TB: Bagaimana strategi untuk menang di Dapil 6?
HD: Saya sudah lama membina itu, silaturahmi saya lakukan sebelum pen-Caleg-an, dan saya maju juga dorongan dari masyarakat. Kemudian kita bentuk tim di tingkat RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga) sampai kecamatan untuk membantu pemenangan saya. Setiap keluhan, masyarakat saya coba untuk akomodir, sehingga hari H pencoblosan saya tidak terlalu susah mencari dukungan masyarakat.
TB: Berapa ongkos politik yang anda habiskan semasa kampanye, kebanyakan orang mengatakan ongkos politik itu mahal?
HD: Ya, dikatakan mahal ya relatif, kalau nggak ada ongkos juga nggak mungkin. Tetap ada ongkos yang dikeluarkan, seberapa ya kita nggak pernah hitung hitungan soal itu mengalir saja.
TB: Anda sudah dilantik menjadi anggota DPRD Kota Batam, apa yang akan diperjuangkan selama 5 tahun ke depan?
HD: Saya berterima kasih kepada semua pendukung. Saya punya niat bukan janji yaitu ketika saya terpilih saya bisa bermanfaat buat teman-teman dan masyarakat.
TB: Untuk Pileg (Pemilihan Legislatif) kemarin berapa habisnya, ada kira-kira Rp 500 juta atau di atas itu?
HD: Nggak lebih dari Rp 500 juta lah
TB: Di daerah mana penyumbang suara terbanyak?
HD: Di daerah Patan Lestari, saya dapat sekitar 1.100 suara.
TB: Sebelum jadi anggota DPRD Kota Batam apa pekerjaan?
HD: Saya kontraktor.
TB: Bisa diceritakan pengalaman unik, sedih, lucu, paling berkesan atau sulit dilupakan semasa hidup anda?
HD: Saya pertama saya sampai di Kota Batam tahun 1995 saya bekerja sebagai tukang bangunan sampai tahun 2000. Selepas itu, saya coba peruntungan dengan buka kontraktor listrik. Sampai tahun 2014, selesai Pemilu (Pemilihan Umum) saya coba di bidang konstruksi.
TB: Menurut anda bagaimana plus minus Pemilu 2019 kali ini?
HD: Saya sepakat dengan Pemilu serentak sehingga pemain politik juga tidak bisa bermain karena penjagaan dari penyelenggara ketat.
TB: Apa harapan anda terhadap generasi muda yang juga ingin berkiprah di partai politik?
HD: Beberapa waktu lalu teman saya bawa anaknya bersilaturahmi dengan saya dan saya berpesan kalau ada dukungan politik ke siapa saja jangan mau diukur dengan uang. Saya juga menanamkan pemuda harus punya prinsip jangan goyah karena rupiah.
Biodata
Nama : Hendrik
Tempat tanggal lahir : Medan, 09 Agustus 1968
Asal : Medan
Partai : Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Alamat : Tiban 1 Blok C6 No 75
Suara Periode 2014-2019 : 1925 suara
Nama Isteri : Rinam
Nama Anak :
Endra Hidayat (24)
Rendi Wibowo (22)
(TRIBUNBATAM.id/Alamudin Hamapu)