ILC Terbaru
ILC Malam Ini Bahas Solusi Konflik Papua, Karni Ilyas Diminta Hadirkan Rocky Gerung
Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) Karni Ilyas umumkan tema ILC malam ini soal Papua, netizen minta Rocky Gerung hadir
Penulis: Agus Tri Harsanto | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id- Presiden Indonesia Lawyer Club (ILC) Karni Ilyas mengumumkan tema ILC malam ini "Papua, mencari jalan terbaik".
Program Talkshow ILC TV One kembali hadir Selasa (3/9/2019) malam ini.
Akun Karni Ilyas langsung ramai diserbu, minta Rocky Gerung dan Lex Wu Hadir
"Dear Pencinta ILC: Diskusi kita Selasa Pkl 20.00 WIB besok kami rencanakan berjudul "Papua: Mencari Jalan Terbaik." Selamat menyaksikan. #ILCMencariJalanTerbaik @ILCtv1" demikian kicauan Karni Ilyas.
Sontak postingan Karni Ilyas ini ramai komentar dari fans ILC TV One.
Ada netizen menyarankan Karni Ilyas mengundan figur tertentu.
Termasuk mengundang narasumber seperti Rocky Gerung, Fahri Hamzah hingga Lex Wu.
Siapa Lex Wu?
Lex Wu adalah aktivis Papua. Kicauan-kicauannya di Twitter ramai mendapat komentar soal Papua.
Ada juga netizen minta Karni Ilyas mengundang Abu Janda atau Permadi Arya.
Peristiwa aksi massa di Papua tepatnya Jayapura menyisahkan banyak kesedihan dan duka lara.
Dalam rusuh yang terjadi di Kota Jayapura, terjadi pembakaran dan pengrusakan dan sejumlah bangunan dan fasilitas.
Puing-puing bekas perusakan dan pembakaran itu tampak berserakan di tengah Jalan Raya Kelapa II Entrop, Distrik Jayapura Selatan.
Distrik ini merupakan salah satu pusat perekonomian dan tempat penyimpanan bahan makanan di Kota Jayapura, Jumat (30/8/2019) pagi.
Pada Jumat pagi, tidak ada aktivitas perekonomian yang berjalan, termasuk tak ada pelayananan pemerintahan dan perbankan.
Bahkan, masyarakat lebih memilih berdiam di dalam rumah dan juga mengungsi ke markas militer terdekat.
Akan tetapi, ada pula masyarakat yang berjaga-jaga di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing.
Bahkan di rute pertigaan Entrop, tampak warga melakukan blokade di Jalan Raya.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menemui masyarakat di pertigaan Entrop.
Benhur mengatakan, perbuatan anarkis yang dibuat sekelompok masyarakat di Kota Jayapura membuatnya sedih dan menangis.
“Kemarin saya sedih, kemarin saya menangis, kenapa rakyat yang tidak bersalah. Kenapa rakyat saya yang tak bersalah, mobilnya dihancuri dan tempat pencari makannya dibakar? Hati saya dibuatnya sedih, hati saya sakit,” ujar Benhur saat menemui masyarakat.
Selaku pemimpin di Kota Jayapura, Benhur menegaskan bahwa dia akan berpihak kepada masyarakatnya.
Dia berharap tidak ada aksi kerusuhan lain oleh massa pendemo.
“Saya minta dengan rendah hati. Kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan,” tutur Benhur.
Sebelumnya, Kamis (29/8/2019), massa menggelar aksi unjuk rasa di Jayapura.
Massa menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Massa membakar ruko, perkantoran dan gedung pemerintah.
Kemudian, massa membakar kendaraan roda dua dan roda empat, serta melakukan perusakan.
Mulai kondusif
Kondisi keamanan terkini Papua dilaporkan berangsur pulih pasca rusuh beberapa hari lalu.
Meski begitu, ratusan aparat masih berjaga-jaga di Distrik Sentani Indah, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.
Kasat Brimob Polda Kepri Kombes Pol Guruh Arif yang ikut mengamankan Kamtibmas di lokasi tersebut mengatakan, saat ini aparat mulai melakukan kegiatan pembersihan jalan dan beberapa tempat lain setelah kondisi dirasa mulai kondusif.
Ipda Bayuaji anggota Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kepri juga mengatakan hal yang sama.
Di sela-sela kesibukan mereka menjaga kamtibmas, mereka berbaur dengan anak-anak Papua di Distrik Sentani Indah.
"Mereka juga adalah saudara kita. Kami juga lakukan pendekatan, agar anak-anak ini tidak begitu trauma pasca insiden beberapa hari lalu. Mereka ramah, mereka menyambut kami dengan baik," kata Ipda Bayuaji.
Di sela-sela kesibukannya, ia menyempatkan diri berbaur dengan masyarakat Sentani. Tak terkecuali anak-anak kecil usia sekolah. Bahkan ketika diajak bernyanyi lagu kebangsaan, mereka hafal.
"Mereka pintar-pintar. Mereka juga ramah terhadap kami, dan sebaliknya," kata Briptu Novrian.
Pengiriman pasukan ini dalam rangka membantu Polda Papua untuk pengamanan unjuk rasa, serta menjaga situasi dan kondisi keamanan di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Proses pemberangkatan ini dilakukan di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (31/8/2019) dini hari. (tribunbatam.id/leo halawa)