Korban Selamat Kecelakaan Maut Innova Vs Bus yang Tewaskan 3 Orang Jadi Tersangka, Begini Reaksinya
Pengakuan korban di kantor polisi,ada hal janggal sebelum kecelakaan maut antara Innova Vs Bus yang terjadi
Korban Selamat Kecelakaan Maut Innova Vs Bus yang Tewaskan 3 Orang Jadi Tersangka, Begini Reaksinya
TRIBUNBATAM.id - Korban selamat kecelakaan maut antara mobil Toyota Innova vs bus di Nganjuk jadi tersangka.
Kecelakaan maut yang menewaskan tiga orang ini terjadi di Jalan Raya Nganjuk-Madiun tepatnya di Selorejo Nganjuk Jawa Timur, Senin (9/9/2019).
Ketiga korban tewas tersebut ialah, Vico Abdillah (21), Panji Whisnu (22), dan Amalia Hestin Mugraheni (17).
Laka maut tersebut bermula saat Supir Innova, Panji mengendari mobilnya menuju arah Surabaya.
Lalu, saat di lokasi mobil yang Panji kendarai hilang kendali.
Mobil Innova itu oleng ke kanan hingga melewati batas tengah jalan, lalu menghantam bus Mira dari arah berlawanan.
"Mobil Innova mengalami kerusakan cukup parah dan bus Mira tidak mengalami kerusakan berarti," kata AKP Hegy mendampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta dilansir dari SURYA.co.id, Senin (9/9/2019).
Pengamatan SURYA.co.id, mobil Toyota Innova itu hancur. Bagian atasnya lepas.
Sementara, bagian depan mobil juga ringsek.
Sejumlah sumber menyebut Panji mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Begitu juga dengan kap mobil bagian depan yang penyok.
Pengakuan Tohir
Tohir Rohjana (22) warga Desa Subokastowo Kecamatan Tambak Bayan Kabupaten Ponorogo memberikan keterangan terkait kecelakaan maut yang mewaskan tiga temannya.
Dalam pengakuan Tohir Rohjana di kantor polisi, ia mengungkakan hal janggal sebelum kecelakaan maut antara Innova Vs Bus Mira yang terjadi di Selorejo Nganjuk, Senin (9/9/2019).
Tak hanya itu, saat ditanyai oleh pihak kepolisian terkait peristiwa nahas tersebut, Tohir sempat membuat pihak kepolisian tertawa.

Video tersebut memperlihatkan sosok Tohir Rohjana (22) saat berada di kantor polisi dengan mengenakan seragam tahanan.
Tampak kepala Tohir sudah plontos saat video tersebut diambil.
Video pendek berdurasi 29 detik tersebut merekam cuplikan wawancara Tohir dengan pihak kepolisian.
Pihak yang bertugas menanyakan bagaimana kecelakaan tersebut mulanya terjadi.
Saat sesi tanya jawab, Tohir Rohjana mengungkapkan satu hal ganjil sesaat sebelum terjadinya kecelakaan maut.
Ia mengaku tak mengira bakal terjadi kecelakaan sungguhan setelah melontarkan candaan menabrak.
"Niku nggawe cerito lek mari nabrak-nabrak, tibakne nabrak tenan malahan," ucap Tohir.
(Itu buat cerita kalau nabrak-nabrak, ternyata malah nabrak sungguhan)
Sontak pernyataan Tohir membuat orang yang berada di ruangan tergelak, termasuk dirinya.
Tohir juga dilontari pertanyaan tentang Amalia, korban perempuan tewas yang memakai baju kuning.
Seseorang menanyai Tohir terkait aktivitas Amalia di hari sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
Mendengar hal tersebut, Tohir mengaku tidak tahu menahu tentang hal tersebut.
"Kulo mboten ngertos," jawab Tohir.
(saya tidak tahu)
Kini Tohir masih diperiksa lebih lanjut di Polres Ponorogo lantaran ia juga terlibat kasus lainnya, yakni bisnis haram narkoba.
Sebelumnya, Tohir juga mengakui bahwa dirinya minum pil koplo di hari Minggu malam sebelum laka maut di Selorejo Nganjuk terjadi.
Belakangan diketahui, Tohir ternyata seorang pengedar pil koplo jenis double L.
Berdasarkan pemeriksaan kepolisian, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada hari Minggu malam sebelum terlibat kecelakaan maut pada hari Sabtu siang yang menewaskan tiga temannya itu.
Kasatreskoba Polres Ponorogo, Iptu Eko Murbiyanto, ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa Tohir menjadi buron.
Ia diburu polisi lantaran mengedarkan obat Triheksifenidil HCL atau biasa dikenal pil Double L.
"Seminggu yang lalu, kami mengamankan seorang pengguna. Dari tangan pertama ini kami mengamankan 152 butir pil double L. Dari hasil pengembangan mengarah ke Tohir," kata Eko saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2019) sore.

Hingga akhirnya, polisi mengetahui bahwa Tohir menjadi korban kecelakaan di Nganjuk. Selanjutnya, Tohir dibawa ke Polres Ponorogo untuk diperiksa.
"Berdasarkan barang bukti permulaan cukup, kami periksa yang bersangkutan dan mengakui sebagai pemilik barang tersebut. Kami juga menggeledah tempat kostnya dan kami temukan sekitar 50 butir pil double L," katanya.
Lalu, apakah Ketiga teman Tohir juga Konsumsi Pil Koplo?
Eko menambahkan, kepada Polisi, Tohir juga mengaku mengonsumsi pil koplo pada Minggu (8/9/2019) malam, sehari sebelum terjadi kecelakaan maut.
Kendati demikian, Tohir mengaku tidak tahu apakah ketiga temannya juga mengonsumsi barang haram tersebut.
"Mengonsumsi, keterangan dari dia. Malam sebelum kecelakaan. Tapi jalau tiga teman yang lainya kami tidak tahu," katanya.
Akibat perbuatannya, Tohir dijerat dengan Pasal 196 UU Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Penyelidikan Bakal Berjalan Lama
Terkait dengan penyelidikan guna menentukan siapa tersangka dalam kecelakaan maut tersebut, Kasatlantas Polres Nganjuk, AKP Hegy Renata menuturkan penyelidikan kemungkinan berjalan lama.
Hal ini berkaitan dengan penangkapan korban selamat, Tohir Rohjana oleh jajaran Polres Ponorogo.
"Khusus untuk korban selamat bisa di konfirmasi ke Polres Ponorogo ya. Mereka yang memprosesnya. Kami hanya akan meminta keterangan korban selamat itu tapi menunggu dari Polres Ponorogo," ucap Hegy.
Sementara itu, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kecelakaan Maut Bus Mira Vs Innova di Nganjuk Diduga Akibat "Human Error", penyebab kecelakaan Bus Mira Vs Innova di Selorejo Nganjuk itu adalah human error atau kelalaian manusia
Human error atau kelalaian manusia merupakan salah satu dari empat penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti dikutip dari Gridoto dalam artikel 'Alamak! Ternyata Ini Penyebab Terjadinya Kecelakaan di Indonesia'
Faktor tersebut ternyata punya andil besar atas terjadinya berbagai kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pemicunya bisa karena kondisi fisik dan mental pengendara yang kurang baik, cara berkendara, buruknya kemampuan mengemudi, hingga pengaruh alkohol. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Polisi Jadikan Korban Selamat Kecelakaan Maut Innova Vs Bus sebagai Tersangka, Ini Pengakuannya