Kasus Anak Bacok Ibu Kandung di Blitar, Warga Ungkap Perilaku Pelaku hingga Sering Ancam Warga
Kasus Anak Bacok Ibu Kandung di Blitar, Warga Ungkap Perilaku Pelaku hingga Sering Ancam Warga
Kasus Anak Bacok Ibu Kandung di Blitar, Warga Ungkap Perilaku Pelaku hingga Sering Ancam Warga
TRIBUNBATAM.id - Pelaku pembacokan ibu kandungnya sendiri di Blitar, yakni Heri diketahui memiliki tabiat yang buruk di lingkungan tempat tinggalnya.
Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Minggu (15/9/2019), sebelum kejadian tersebut Heri memang dikenal memiliki perilaku yang buruk lantaran sering mengancam ingin membunuh sejumlah warga tanpa sebab yang jelas.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang tokoh masyarakat Desa Karangbendo bernama Sugeng Wahono.
Selain itu Sugeng juga menuturkan bahwa Heri pernah mengancam warga dengan senjata tajam.
• Presiden Jokowi Tinjau Karhutla di Riau Senin (16/9) Besok, Didampingi Kapolri Tito Karnavian
• Hasil Liga 1 2019 - Bungkam PSIS Semarang, Persija Jakarta Putus Tren Tanpa Kemenangan
• Kronologi Pelemparan Bus Persib Bandung, Kesaksian Pemain: Mereka Nunggu di Trotoar
• Jadwal Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Timnas Indonesia vs Filipina Senin (16/9) Besok
"Warga pernah melaporkan masalah itu ke perangkat desa. Lalu warga dan pelaku membuat surat pernyataan," kata Sugeng.
"Kalau pelaku membuat masalah lagi di lingkungan, warga (akan) mengusirnya dari lingkungan," lanjutnya.
Menurut Sugeng pelaku selama ini memang tinggal dengan ibu dan adiknya di Desa Karangbendo.
"Kerjanya nderes (menyadap) kelapa. Sudah lama warga cemas dengan perilaku Heri," terang Sugeng.
Sugeng mengungkapkan warga khawatir dengan perilaku Heri yang sering mengamuk dan mengancam para penduduk.
Ia menuturkan atas kejadian pembacokan ini, warga setempat sepakat untuk menolak Heri kembali tinggal di lingkunganya tersebut.
Warga juga sudah membuat surat pernyataan penolakan terhadap Heri yang sudah diberikan kepada perangkat desa dan pihak kepolisian.
"Kami sepakat tidak mau menerima dia lagi tinggal di lingkungan. Kalau kembali tinggal di lingkungan, kami tidak bisa menjamin keselamatannya," ujar Sugeng.
Kronologi Pembacokan Ibu Kandung oleh Anak di Blitar
Dilansir TribunWow.com dari Suryamalang.com, Minggu (15/9/2019), Heri Susanto (30) tega membacok ibu kandungnya sendiri Sai'in (50) pada Sabtu (14/9/2019).
Kejadian tersebut diketahui terjadi di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Sai'in diketahui menderita sejumlah luka akibat bacokan dan segera dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Saat Sai'in baru masuk ke dalam rumah, pelaku dengan cepat membacok tubuh ibunya dengan sabit.
Diketahui bahwa pelaku membacok korban tidak hanya sekali namun hingga berkali-kali.

Akibat tindakan anaknya itu, Sai'in mengalami luka bacok di bagian kaki, tangan dan wajah.
Setelah membacok korban pelaku segera melarikan diri dan bersembunyi di dalam rumah menutup keseluruhan pintunya.
Sejumlah Warga yang mendengar keributan segera datang ke lokasi kejadian.
Karena pelaku yang masih memegang sabit, para warga tersebut takut dan tidak berani mencoba masuk ke dalam rumah.
Kemudian warga melaporkan kejadian itu ke pihak berwajib.
Kapolsek Ponggok Iptu Sony Suhartanto mengatakan begitu pihaknya menerima laporan tersebut, sejumlah polisi segera menuju ke lokasi.
"Begitu menerima laporan, kami langsung ke lokasi. Banyak warga yang berkumpul di lokasi," kata Sony.
"Sedangkan pelaku di dalam rumah. Warga tidak berani masuk ke rumah karena tahu pelaku masih bawa sabit," lanjutnya.
Mengetahui pelaku ada di dalam rumah Sony pun segera masuk ke dalam dengan mendobrak pintu.
Diketahui bahwa Sony mengalami bengkak dibagian tangan lantaran pelaku yang melakukan perlawanan.
Sony dan pelaku juga sempat bergelut di lantai rumuah.
Sebelum pada akhirnya Sony berhasil memegang pelaku dan anggota kepolisian lainya segera mengamankan Heri.
"Pelaku kami tembak kakinya karena melawan. Tangan saya juga bengkak karena bergumul dengan pelaku" jelas Sony.
Setelah Heri berhasil diamankan pelaku, pihak kepolisian diketahui kesulitan membawa pelaku ke kantor polisi.
Hal itu disebabkan karena para warga yang berkumpul di depan rumah ingin memberi pelajaran kepada pelaku pembacokan ibu kandung sendiri.
"Kami juga kerepotan mengamankan pelaku agar tidak diamuk massa saat pergi dari lokasi," terang Sony.
Sony mengatakan belum mengetahui motif pelaku pembacokan ibu kadungnya sendiri.
"Kami belum tahu motifnya pelaku apa? Masih kami dalami," kata Sony.
Diketahui bahwa hingga saat ini korban masih harus menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Mardi Waluyo.
"Korban menjalani operasi semalam. Sekarang belum sadar karena obat bius dan pengaruh obat suntik. Pasien dirawat di ruang ICU," kata Kasubag Humas RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Yosi, Minggu (15/9/2019), dikutip dari TribunJatim.
Yosi menuturkan bahwa korban pembacokan dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (14/9/2019) malam.
Ketika tiba di rumah sakit kondisi korban dalam keadaan kritis karena luka bacok yang cukup parah.
"Saat datang kondisi pasien kritis. Kami langsung melakukan tindakan operasi terhadap pasien," jelas Yosi.
Sai'in dibacok oleh Heri menggunakan sabit yang biasanya dipakai untuk memotong kelapa.
Sementara itu Heri yang sudah ditangkap setelah kejadian tersebut kini masih mendekam di Polsek Ponggok.
Dari keterangan polisi diketahui bahwa Heri merupakan residivis dan sudah dua kali masuk penjara.
Menurut keterangan dari warga sekitar Heri juga dikenal sebagai pengguna obat-obatan terlarang.
Heri juga dikenal sebagai warga yang sering membuat masalah dengan orang-orang di sekitar tempat tinggalnya.
(TribunWow.com/Desi Intan)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pelaku Pembacokan Ibu Kandung di Blitar Dikenal Miliki Tabiat Buruk dan Sering Ancam Warga Sekitar