4 FAKTA Bayi 4 Bulan di Palembang Meninggal Diduga Karena Terpapar Kabut Asap, Dokter Ungkap Ini
Kabut asap yang tinggi diduga mengakibatkan satu bayi berusia empat bulan meninggal. Berikut fakta-faktanya
#4 FAKTA Bayi 4 Bulan di Palembang Meninggal Diduga Karena Terpapar Kabut Asap, Dokter Ungkap Ini
TRIBUNBATAM.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2019 di sejumlah wilayah Sumatera masih terjadi hingga ini, bahkan mengakibatkan satu bayi berusia empat bulan meninggal.
Berikut fakta-fakta meninggalnya bayi berusia 4 bulan di Sumat3era Selatan, Tribunnews.com rangkum dari beberapa sumber.
1. Infeksi yang Menyerang paru-paru
Elsa Pitaloka didiagnosa terkena pnumonia atau penyakit infeksi yang menyerang paru-paru.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin, dr Mgs Hakim seperti dilaporkan Kompas.com.
Infeksi tersebut menyebabkan kantung udara di dalam paru mengalami peradangan dan membengkak.
"Dari hasil kunjungan tim kesehatan Banyuasin ke RS Ar- Rasyid memang benar ada pasien bayi umur 4 bulan didiagnosa pneumonia, dan meninggal," kata Hakim.
Orang tua Elsa sempat membawanya ke puskesmas lalu dirujuk ke Rumah Sakit Ar Rasyid Palembang.
Sampai di rumah sakit Elsa langsung diinfus, namun tujuh jam kemudian kondisinya kian memburuk dan dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin.
Pneumonia sendiri berawal dari Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) dan umumnya terjadi pada anak kecil, terutama apabila terdapat gizi kurang ditambah dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat.
2. Ditemukan bakteri di Paru-paru
Sebelum dilarikan ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit, Orang tua Elsa, Ngadirun mengatakan sebelumnya buah hatinya mengalami pilek, batuk dan perutnya sering kembung.
Namun demikian Elsa masih sadar dan masih mau menerima asupan ASI.
Diberitakan Sripoku.com, sebenarnya bayi Elsa hendak dirujuk ke RS Mohammada Hoesin (RSMH), namun karena tidak tersedianya kamar kosong, membuat Elsa tetap dirawat di kamar kelas 3 RS Ar Rasyid,.
