KILAS SEJARAH

Soeharto Pernah Hendak Diracun Tikus Oleh Perempuan, Ngaku-ngaku Anak Soeharto Saat G30S/PKI

Soeharto juga diketahui memberikan amanat kepada pengawalnya agar mengungsikan istri beserta anak-anaknya ke rumah si ajudan di Kebayoran Baru.

instagram
Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana atau Sekar (kini 25 tahun) menyambut kakeknya Soeharto di Bandara. Sekar cucu ke-2 Seoharto dari anaknya Mbak Tutut menikah Minggu (6/5/2018) 

Saya pikir, nanti kalau terjadi hal-hal yang lebih gawat anak-anak di rumah, saya di RS, nanti saya tidak bisa berbuat apa-apa." tulis Bu Tien dalam buku otobiografinya.

o
Presiden Soeharto (Tribunnews via Sosok.ID)
 

Karena was-was, Ibu Tien kemudian membawa Tommy pulang ke rumah diantar adik Soeharto, Probosutedjo dan ajudan yang bernama Wahyudi.

Saat itu Probosutedjo mminta izin kepada ibu Tien untuk membawa senjata api.

"Saya minta permisi pada ibu apakah boleh senjata-senjata yang ada di rumah, kita bagi pada Ibnu Hardjanto dan Ibnu Hardjojo. Ibu setuju. Saya sendiri pegang dua jenis senjata," kenang Probosutedjo.

Tiba di rumah, ibu Tien tak mendapati suaminya yang ternyata masih berada di markas Kostrad.

Soeharto juga diketahui memberikan amanat kepada pengawalnya agar mengungsikan istri beserta anak-anaknya ke rumah si ajudan di Kebayoran Baru.

Ibu Tien penasaran dengan amanat suaminya ini.

Ia kemudian bertanya kepada ajudan senior Bob Sudijo yang ikut mengamankan pengungsian ibu Tien.

"Ini rahasia Bu," timpal Bob.

Probosutedjo yang mendengar perkataan itu langsung memarahi Bob.

"Bob kamu jangan begitu. Kalau terjadi apa-apa pada Bapak yang akan menderita dan kehilangan adalah istrinya dan semua keluarga termasuk saya," ujar Probo dengan nada marah.

Bob akhirnya menceritakan semuanya kepada ibu Tien yang salah satunya Soeharto sedang sangat sibuk di markas Kostrad untuk meredakan 'gerakan petualangan' PKI.

Ketika sudah berada di rumah ajudannya, Ibu Tien tambah gelisah setelah mendapat kabar ada seorang anak perempuan yang mengaku sebagai putri Soeharto.

"Waktu saya di pengungsian, tiba berita dan diberitahukan kepada saya bahwa ada seorang anak perempuan sedang mencari ayahnya yang bernama Soeharto. Ia sedang menunggu di rumah Chaerul Saleh," tutur ibu Tien.

Tak mau menunggu lama, ibu Tien segera berangkat ke rumah Chaerul Saleh dengan dikawal oleh ajudannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved