Tak Kenal Usia, Mengabdi di Pedalaman Papua, 8 Fakta Dokter Soeko, Korban Kerusuhan Wamena
Dokter Soeko Marsetiyo meninggal di usia 53 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
"Sehari sebelumnya itu ternyata dia sempat mengirimkan SMS ke beberapa om (paman) dan tante. Isinya potongan ayat Kursi, kita tidak mengerti maksudnya apa, terus tiba-tiba dengar kabar seperti ini," ujarnya.
8. Dekat dengan masyarakat
Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari mengatakan, dokter Soeko Marsetiyo bertugas di Tolikara sejak tahun 2013.
"Lebih banyak bertugas di Puskesmas, artinya di daerah terpencil, kurang lebih dua jam dari ibu kota kabupaten. Dua jam itu dengan medan yang berat dan beliau lebih banyak di sana, tetapi memang pilihan beliau tugas di pedalaman," ungkapnya.
Disampaikannya, di tempat tugasnya, dokter Soeko Marsetiyo sangat dekat dengan masyarakat.
"Beliau ini sangat disayangi oleh masyatakat di sana. Kita tenaga kesehatan masih sangat kurang, terutama di daerah-daerah pedalaman, jadi dengan beliau berpulang tentu untuk mengisi tenaga dokter kembali itu tidak mudah," ujarnya.
Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma)
#Tak Kenal Usia, Mengabdi di Pedalaman Papua, Ini Fakta-fakta Tewasnya Dokter Soeko#
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Memilih Mengabdi di Papua hingga Dekat dengan Masyarakat, Ini Fakta-fakta Tewasnya Dokter Soeko