Sulaiman Hardiman Pensiun Dini dari TNI Sentil Tudingan Kepada Polisi Punya Hubungan dengan Penguasa
Mantan Komandan Batalyon Infanteri tersebut mengingatkan soal kepercayaan masyarakat terhadap instansi kepolisian.
Sulaiman Hardiman Pensiun Dini dari TNI Sentil Tudingan Kepada Polisi Punya Hubungan dengan Penguasa
TRIBUNBATAM.id - Masih ingatkan dengan Mayor Inf Sulaiman Hardiman?
Mayor Inf Sulaiman Hardiman, perwira TNI AD tersebut adalah mantan Komandan Batalyon Infanteri Raider Khusus 753/AVT.
Namanya viral lantaran memutuskan pensiun dini usai 16 tahun bekerja.
Kabar Sulaiman Hardiman pensiun dini dari TNI AD beberapa waktu lalu itu sontak menimbulkan asumsi banyak publik dan banyak yang mendukung keputusannya.
Bahkan, pengikut akun Instagramnya pun kini sudah mencapai 37,5 ribu pengikut.
Baru-baru ini, Sulaiman Hardiman unggah postingan tentang kedamaian bangsa dan negara lewat hubungan Polri dan WNI.
Unggahan tentang hubungan kedamaian Bangsa dan Negara diunggahnya pada, Sabtu (28/9/2019).
Sulaiman Hardiman berbicara soal kedamaian bangsa lewat hubungan Polri dan WNI pada postingan foto polisi bertulisakan 'Polisiku Tersayang Hoegeng' di Instagram.
• Beritanya Soal Pensiun Dini dari TNI Jadi Top Trending, Mayor Inf Sulaiman Hardiman Angkat Bicara
• 4 Fakta Perjuangan Yusuf Anak Tukang Ojek Jadi Perwira TNI AD, Sang Ibu Meninggal Tak Dikabari
Dalam postingan di atas, Sulaiman Hardiman menuliskan keterangan yang cukup panjang.
Mantan Komandan Batalyon Infanteri tersebut mengingatkan soal kepercayaan masyarakat terhadap instansi kepolisian.
"Bila anda SENANG ketika Polri secara institusi dihinakan dan tdk dipercaya lagi, maka anda BUKANLAH warga negara yg baik dan waras," tulis @Sulaiman_hardiman, pada Sabtu (28/9/2019).
Sulaiman juga mengungkap bahwa adanya kerusuhan bukan berati kinerja Polri yang kurang maksimal.
"Tidak semua kerusuhan di negeri ini gagal ditangani oleh Polri. Masih banyak daerah2 yg melakukan demonstrasi besar2an tetapi dapat ditangani dgn baik," lanjutnya.
Ia pun juga mengungkap soal pandangan masyarakat yang sebagian besar menduga polisi punya hubungan dengan penguasa atau elite khusus.
"Akhir2 ini perbincangan di masyarakat kita menuduh Polri “bermesraan” dgn penguasa, sehingga bermunculan pernyataan maupun video2 di media sosial yg secara direct menyerang kepolisian," ungkap Sulaiman Hardiman.
Sulaiman juga meminta agar masyarakat membayangkan posisinya sebagai polisi ataupun petugas keamanaan negara.
"Para sahabatku... coba anda bayangkan apa yg anda lakukan bila menjadi polisi yg bertugas menjaga stabilitas kamtibmas dihadapkan pada massa yg berskala besar, cenderung tdk terkendali, reaktif, dan tdk terduga...?," tanyanya.