KISAH INSPIRATIF
Mantan Kapolda Kepri hingga Pernah Jadi Kapolri, Ternyata Sutarman Pernah Jadi Kuli Bangunan
Jenderal (purn) Sutarman menjalani hidup yang berliku untuk mencapai puncak karier menjadi Kapolri. Kisahnya menginspirasi
TRIBUNBATAM.id - Perjalanan hidup Sutarman hingga pernah menjabat Kapolri ternyata tidak mudah dan sangat berliku.
Pernah menjadi kuli bangunan dan keliling jual bambu, Sutarman berhasil meraih pangkat Jenderal dan menjabat Kapolri.
Pada 16 Januari 2015 silam, Presiden Joko Widodo menerbitkan dua Keppres yakni Keppres pertama berisi pemberhentian terhormat Jenderal Pol Sutarman sebagai Kapolri.
Selanjutnya, Keppres kedua berisi pengangkatan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk mengemban tanggung jawab sebagai Plt Kepala Polri.
Lama tak terdengar kabarnya, kini bagimana nasib Mantan kapolri Jenderal Pol Sutarman?
Siapa Jenderal Polisi Sutarman?
Jenderal Polisi Sutarman, polisi bintang empat yang lahir di Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, 5 Oktober 1957 ini merupakan Kapolri yang menjabat sejak 25 Oktober 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.
Sutarman dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara pada 25 Oktober 2013.
Sebelum akhirnya diganti oleh Badroddin Haiti pada 16 Januari 2015.
Sebelumnya ia merupakan Kabareskrim Mabes Polri yang menjabat sejak 6 Juli 2011 hingga 24 Oktober 2013.
Sutarman didapuk sebagai orang nomor satu di Bareskrim menggantikan Ito Sumardi Ds yang pensiun.
Jenderal Sutarman tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Pada tahun 2000, dia adalah Ajudan Presiden pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Kemudian akhir 2004, dia menjabat Kapolwiltabes Surabaya, lantas berturut-turut sebagai Kapolda Kepri, Kakaskus Lemdiklat Polri, lalu Kapolda Jabar dan Kapolda Metro Jaya.
Uniknya Putra pasangan Paidi Pawiro Mihardjo dan Samiyem ini pernah menggantikan Timur Pradopo (mantan Kapolri) di empat jabatan, yakni Kakaskus Lemdiklat Polri, Kapolda Jawa Barat, Kapolda Metro Jaya, dan Kapolri.
Ia menjadi calon tunggal Kapolri setelah diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR-RI pada tanggal 27 September 2013. Surat yang berisi pengusulan alumnus Akpol 1981 itu diterima langsung oleh Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso.
Pada tanggal 16 Januari 2015, Sutarman diberhentikan secara terhormat dan digantikan oleh Plt. Badrodin Haiti, meskipun Sutarman baru akan pensiun 9 bulan kemudian.
Sosok Jendral (Pol) Sutarman ternyata jauh dari kesan glamor. Di masa mudanya, mantan Kapolri ini bahkan pernah menjadi kuli bangunan dan berjualan tongseng untuk menyambung hidup, sebelum akhirnya diterima masuk Akabri.
Lahir di sebuah desa kecil di wilayah Sukoharjo 5 Oktober 1957, tepatnya di RT 003 RW 011 Dayu, Desa Tawang, Kecamatan Weru, atau berjarak 5 kilometer dari pusat kota.
Dibesarkan dari keluarga petani yang sangat sederhana. Sang ayah bernama Pawiro Miharjo dan Samiyem, ibunya.
Anak sulung dari lima bersaudara ini sudah berkeinginan masuk AKABRI. Padahal seluruh aggota keluarga Sutarman berprofesi sama dengan penduduk desa lain. Bertani. Bahkan sampai saat ini sang ayah masih mengerjakan sawah sendiri dan beternak sapi.
Kesan mewah jauh terlihat dari kondisi bangunan tempat tinggal Sutarman. Seperti umumnya rumah pedesaan, tapi gubug itu lapang dan luas. Berbeda dari para tetangga keluarga Sutarman adalah dilindungi pagar-pagar kokoh, namun ia tidak.
Sutarman kecil adalah anak yang pintar, disiplin, rajin dan pekerja keras. Sejak SMP sudah membantu orang tuanya dengan berjualan bambu, bekerja di sawah sampai menggembala kerbau.
Saat kecil Tarman (biasa dia dipanggil) bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ganggang, Weru. Selepas itu melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Cawas, Klaten dan dan masuk STM di Sukoharjo (sekarang Bina Patria I Sukoharjo) jurusan mesin.
Setelah lulus STM Tarman berniat untuk masuk Akabri, namun karena pada saat itu usianya belum cukup, Tarman dinyatakan tidak lulus. Sosok Tarman yang ulet, rajin dan pekerja keras membuatnya tidak mau berpangku tangan saja. Tarman sempat tidak mau lagi mendaftar ke Akabri, tapi bapaknya terus memecut Tarman agar tidak putus asa.
Setelah tidak lolos ujian masuk Akabri, Tarman sempat menjadi kuli bangunan. Tak hanya itu saja Tarman sempat berjualan bambu keliling. Selain menjadi kuli bangunan dan berjualan bambu keliling, Tarman ikut temannya Simin berjualan tongseng keliling yang dijajakan dengan cara dipikul di sekitar pasar Gembrong, Pasar Senin, Jakarta.
Selama satu bulan itulah, Tarman tanpa rasa malu berkeliling menjajakan tongseng. Bahkan meskipun dirinya bisa dikatakan guru membuatkan tongseng, dalam waktu singkat Tarman bisa mempelajari cara membuat tongseng. "Bisa dikatakan beliau lebih jago buat tongsengnya," .
Tarman hanya satu bulan saja ikut berjualan tongseng sebelum akhirnya Tarman pamit untuk menjadi kuli bangunan lagi. Setelah itu Tarman mendaftar lagi ke Akabri dan Alhamdulillah lulus. Dari sini lah karier bhayangkaranya bermula sampai akhirnya mencapai puncak jabatan tertinggi di kepolisisan.
Pernah Ditawari Presiden Jokowi Menjabat sebagai menteri atau Dubes.
Jenderal Polisi Sutarman telah resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan Polri kepada Komjen Badrodin Haiti, Rabu (21/1/2015) silam.
Pria kelahiran 5 Oktober 1957 ini sempat ditawari jabatan sebagai menteri atau dubes oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, kedua opsi itu ditolak.
Ayahnya Pawiro, sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman. "Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika. (Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.
"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti. Mengko mundhak awakmu malah dadi ora kepenak. Nek meh leren-lerena, ya kowe dadiya wong merdika (Yang sabar, terima saja keputusannya. Perasaanmu pasti tidak enak. Aku tahu. Namun, jika tidak kau relakan, akan merusak badanmu saja. Kalau kau ingin berhenti, silakan saja. Jadilah orang yang merdeka)," Kata Pawiro.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Jenderal Polisi Bintang Empat Mantan Kapolri Ini Dulunya Kuli Bangunan dan Jualan Bambu Keliling