Di ILC, Sujiwo Tejo Bongkar Sosok Suka Bikin Onar, Suara Meninggi Saat Sebut Rasa Aman

Budayawan Sujiwo Tejo berikan petuah di Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Selasa (2/10/2019) malam, singgung Sengkuni dan rasa aman.

tribuntimur
Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNBATAM.id - Budayawan Sujiwo Tejo berikan petuah di Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Selasa (2/10/2019) malam, singgung Sengkuni dan rasa aman.

Sujiwo Tejo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sujiwo Tejo menyebut masyarakat akan kembali mempercayai Jokowi apabila Perppu KPK dikeluarkan.

Ia mengungkap masyarakat akan berada di barisan paling depan untuk membela Jokowi jika orang nomor satu di Indonesia itu mengeluarkan Perppu KPK. 
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber di acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (1/10/2019).
Sujiwo Tejo awalnya menyinggung pernyataan politisi Partai Demorat, Benny K Harman, terkait Perppu KPK.  

"Ada politisi yang mengatakan kalau sampai presiden mengeluarkan Perppu (KPK), rakyat akan di belakang presiden," kata Sujiwo Tejo.

"Yang bilang Pak Benny K Harman, Pak Karni."

Dalam acara tersebut, Sujiwo Tejo mengaku tak sependapat dengan pernyataan tersebut.

Menurutnya, jika Jokowi mengeluarkan Perppu KPK, rakyat justru akan berada di barisan paling depan presiden untuk melawan DPR.

"Di forum ini saya bantah, kalau Pak Jokowi mengeluarkan Perppu (KPK), rakyat tidak akan di belakang Pak Jokowi," ujar Sujiwo.

"Tapi ada di depannya untuk berhadapan dengan DPR."

Sujiowo lantas mengumpamakan pernyataannya itu dengan posisi pemain bola di lapangan.

"Jadi karena di depan, saya ada di mana? Saya enggak ikut-ikutan politik praktis, tapi sudah greget, saya mungkin di gelandang tengah sayap kanan," tutur Sujiwo.

"Dan saya membayangkan Emha Ainun Najib, orang-orang Maiyah di sayap kiri, di belakang duyunan doa-doa Mustofa Bisri."

Pernyataan Sujiwo itu lantas mendapat tepuk tangan dari penonton acara.

Diselingi guyon, Sujiwo mengaku akan memberikan mantra untuk anggota DPR yang dinilainya tak baik.

"Barena saya banyak kenalan di DPR, mungkin saya akan memantra-mantra," kata Sujiwo.

"Tapi saya tandai orang-orang baik dikasih janur di kepalanya supaya enggak kena mantra saya."

Ia menambahkan, Perppu KPK akan membawa kepercayaan rakyat kembali kepada Jokowi.

"Pak Masinton sudah kasih korek ke saya kan, Mbak Puan sering senyum-senyum ke saya makanya enggak kena mantraku. "

"Nah, ending-nya hanya dengan Perppu (KPK) itulah kepercayaan rakyat ke Pak Jokowi balik," lanjut Sujiwo.

Sujiwo juga menyinggung tentang kabar Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang akan maju di Pilkada 2020.

"Gimana coba, saya enggak bisa salahkan Pak Jokowi Pak Karni, kalau misalkan putranya benar jadi Calon Wali Kota di Solo, dan menantunya benar jadi Calon Wali Kota di Medan, itu hak konstitusi mereka," terang Sujiwo.

"Saya enggak bisa nyalahin, kalaupun saya jadi Pak Jokowi saya juga enggak bisa menolak."

 Sujiwo menyebut Gibran dan Bobby seharusnya tidak dulu maju di Pilkada 2020.

Hal itu disebut Sujiwo karena saat ini kepercayaan rakyat kepada Jokowi sedang berkurang.

"Tapi the problem is, Pak Jokowi selalu dicitrakan bersih dari urusan-urusan itu, mungkin belum saatnya sekarang nyalon," kata Sujiwo.

"Tapi begitunya nyalon sekarang, kepercayaan menurun ke Pak Jokowi."

Di akhir pandangannya, Sujiwo Tejo menunjukkan tokoh wayang Sengkuni.

Ia meyakini bila sosok Sengkuni selama masih ada, keadaan tidak berubah.

Sujiwo Tejo menantang negara bisa memberikan jaminan keamanan.

"Bila negara nggak ngasih makan aku cari sendiri, bila negara tidak kasih jaminan kesehatan aku cari sendiri. Tapi kalau rasa aman saja negara tidak bisa, bubarkan saja negara," ujar Sujiwo Tejo dengan nada meninggi.

Simak video selengkapnya berikut ini menit 4.53:

Jokowi Pertimbangkan Perppu KPK

Diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memperhitungkan kembali mengenai peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu).

Perppu tersebut adalah bagian dari permintaan para pendemo yang ingin adanya pembatalan Undang Undang Komisi Pemberantasa Korupsi (UU KPK).

Selain itu, ia juga mengaku akan segera menemui perwakilan mahasiswa yang berdemo khususnya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Hal itu disampaikan pada konferensi persnya seusau bertemu para tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/9/2019).

Jokowi mengungkapkan akan melakukan perhitungan kembali mengenai pembentukan perppu.

"Banyak sekali masukan-masukan juga yang diberikan kepada kita. Utamanya memang masukan itu berupa penerbitan perppu," ucap Jokowi.

Selain itu Jokowi juga akan segera menyampaikan hasil bila sudah selesai melakukan perhitungan mengenai penerbitan perppu.

"Tentu saja ini akan kita segera, menghitung data kalkulasi, dan nanti setela kita putuskan akan kami sampaikan kepada senior dan guru-guru saya yang hadir pada sore hari ini," jelas Jokowi.

Sebagai kepala negara, Jokowi menyadari telah mendapat banyak masukan mengenai penerbitan perppu.

"Tadi banyak masukan dari para tokoh mengenai pentingnya diterbitkannya perppu," ucap Jokowi.

Ia juga menegaskan akan segera memberikan keputusan setelah melakukan perhitungan mendalam.

"Tadi sudah saya sampaikan kepada beliau-beliau secepatnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ucap Jokowi. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved