Digauli 6 Pria, Nasib Pelajar SMP Ini Berakhir Memilukan, Tepergok Ayah saat Bersama Pelaku

Diperkosa 6 Pria, Nasib Pelajar SMP Ini Berakhir Memilukan, Tepergok Ayah Saat Bersama Pelaku

shutterstock
Wanita korban perkosaan 

TRIBUNBATAM.id - Nasib nahas dialami oleh ES, pelajar SMP di Garut. Perempuan di bawah umur itu diduga dirudapaksa atau disetubuhi oleh enam pria.

Tiga dari enam pelaku tersebut bahkan juga masih di bawah umur.

Pelaku itu di antaranya adalah UJ (44), IL (18), MU (21), SJ, A, dan BA.

Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, aksi pencabulan tersebut terjadi pada Senin (30/9/2019).

Adapun para pelaku melancarkan aksinya di sebuah rumah kosong.

"Dilakukan enam pelaku terhadap siswi SMP berinisial ES terjadi pada Senin sekitar pukul 20.00," ujar Maradona kepada wartawan termasuk TribunJabar.id, Kamis (3/10/2019).

Lebih lanjut, Maradona menuturkan kronologi korban bisa berkumpul dengan enam pelaku.

Awalnya, korban memang dibawa oleh SJ dan A.

SJ dan A adalah teman sekolah ES.

Korban diajak kumpul sambil minum-minuman keras.

Sesampainya di lokasi, korban terlebih dahulu dicekoki minuman keras itu.

Barulah saat korban mabuk, disetubuhi oleh para pelaku.

ilustrasi korban pemerkosaan
ilustrasi korban pemerkosaan ((KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO))

Korban disetubuhi secara bergilir.

"Saat itu korban malah dicekoki sampai mabuk. Setelah mabuk lalu digilir pelaku," katanya.

Setelah melancarkan aksi bejatnya, korban diantarkan pulang oleh dua pelaku.

Pelaku yang mengantar korban adalah UJ dan IL.

Mereka mengantar korban menggunakan sepeda motor ke Kecamatan Pameungpeuk.

Namun, kejadian tak terduga terjadi di tengah perjalanan.

Mereka bertemu dengan ayah korban.

Saat bertemu ayah korban, pelaku mengaku sebagai tukang ojek.

"(Pelaku) menyerahkan korban di jalan kepada ayahnya," ujarnya.

Orang tua korban curiga melihat gelagat mencurigakan pelaku.

Orang tua korban pun melaporkan kejadian ke kantor polisi setempat.

Sesampainya di Polsek Pameungpeuk, mereka diarahkan untuk melapor ke Polsek Cisompet.

"Kasusnya sudah dilimpahkan ke Polres karena situasi di sana rawan. Keluarga korban merasa tidak terima dengan apa yang dialami anaknya," ujarnya.

Bocah di Sukabumi Dirudapaksa

Ilustrasi dirudapksa.
Ilustrasi dirudapksa. (Tribun Jateng/Bram Kusuma)

Seorang bocah 5 tahun, NP, dihanyutkan di Sungai Cimandiri, Sukabumi.

Ia ditemukan tewas mengenaskan oleh warga yang sedang mencari ikan di sungai itu.

Bocah perempuan itu diketahui tinggal bersama ibu dan dua kakak angkatnya.

Namun, selama ini NP diperlakukan secara sadis dan tak beradab.

Ia kerap dirudapaksa kedua kakak angkatnya yang masih remaja.

Hingga akhirnya meninggal di tangan keluarga angkatnya.

Diolah dari wartawan Tribunjabar.id dan Kompas.com, kejadian nahas itu terjadi pada Minggu (22/9/2019).

Kala itu, sang bocah baru selesai mandi.

Dalam keadaan belum berpakaian, sang bocah langsung diseret kakak angkatnya, RS yang berusia 14 tahun.

Setelah dirudapaksa RS, kakak angkat lain yang berusia 16 tahun pun ikut beraksi.

Perbuatan RG pun ketahuan oleh ibu kandungnya, SR.

"Saat melakukan persetubuhan, ibu tersangka yang bernama SR datang dan memarahi tersangka RS," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.

"Karena (RG) tidak menerima teguran ibunya, RS melampiaskan kemarahan terhadap korban dengan mencekiknya

Nyawa korban pun melayang akibat cekikan itu.

Setelah membunuh, ibu dan anak kandung itu malah berhubungan intim di dekat korban yang sudah meninggal.

Kemudian, ibu dan dua anak kandungnya itu menghanyutkan korban di Sungai Cimandiri.

 
 
 
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved