KILAS BALIK

7 Fakta Mengerikan Tragedi Paiton, 54 Siswa Tewas Kecelakaan Maut 0 Rombongan SMK Yapemda

Akibat kecelakaan, seluruh penumpang yang ada di dalam bus, kecuali kernet dan sopir tewas terbakar

Facebook/ Motuba/ Aditya
Tragedi kecelakaan maut d Paiton 

7 Fakta Mengerikan Tragedi Paiton, 54 Siswa Tewas Kecelakaan Maut & Guru Rombongan SMK Yapemda

TRIBUNBATAM.id - 16 tahun silam, ada kejadian kecelakaan lalu lintas maut yang membuat heboh seluruh negeri.

Kejadian lakalantas maut itu terjadi tepatnya 8 Oktober 2003 malam di Jawa Timur.

Waktu itu sebuah bus yang mengangkut 54 siswa dan guru dari SMK Yapemda Sleman mengalami kecelakaan di Situbondo, Jawa Timur.

Kecelakaan maut itu dikenal sebagai Tragedi Paiton yang terjadi tepatnya di kawasan Banyu Blugur, Situbondo.

Akibat kecelakaan, seluruh penumpang yang ada di dalam bus, kecuali kernet dan sopir tewas terbakar.

Rombongan ini tengah melakukan perjalanan pulang ke Jogja setelah melaksanakan study tour dan wisata di Bali.

1. Terbakar Setelah Ditabrak Truk Kontainer dari Depan dan Dihantam Truk Tronton dari Belakang

Bus AO Transport tersebut terbakar setelah truk kontainer memotong jalur dari arah berlawanan dan menabraknya, lalu sejurus kemudian dihantam truk tronton dari belakang.

Tangki truk tronton pecah, sehingga menyebabkan munculnya percikan api dan akhirnya merembet ke badan bus.

Kebakaran begitu cepat terjadi, ditengarai karena adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di dalam bus, seperti tas dan karpet yang ditaruh di kursi.

2. Korban Berlarian ke Belakang

Korban tewas banyak ditemukan di bagian belakang bus di dekat pintu.

Diduga, para penumpang berusaha untuk ke luar dari sana, tetapi pintu tersebut justru tak dapat dibuka.

Di dalam bus juga tak dilengkapi alat pemecah kaca, sehingga penumpang tak dapat menyelamatkan diri ketika bus terbakar.

Sang sopir bisa selamat setelah melompat dari bus, sedangkan kernetnya memecah kaca bagian depan.

3. Bus Ketiga yang Sering Sial

Waktu itu, SMK Yapemda 1 Sleman menggunakan tiga bus untuk berwisata ke Bali.

Bus ketiga yang sebenarnya sering mengalami sial di perjalanan, yakni mengalami dua kali pecah kaca dan pernah pula tersangkut listrik.

Namun tak disangka, justru bus kedua yang mengalami kejadian sangat tragis.

Siswa yang ada di dua bus lain tak sadar, bila ternyata bus tersebut pulang tak membawa nyawa.

4. Bus Dikemudikan Sopir Cadangan

Pria bernama Budi yang saat kejadian mengemudikan bus ternyata hanyalah sopir cadangan.

Sopir yang sebenarnya adalah Armando.

Sempat beredar kabar bahwa mereka melarikan diri setelah kejadian tersebut.

Namun dari pihak perusahaan otobus menyangkal bahwa sopirnya melarikan diri.

Mereka justru ikut membantu mengeluarkan penumpang.

5. Warung di Dekat Lokasi Memilih Tutup

Setelah bus yang membawa 54 penumpang itu terbakar, beberapa warung yang ada di dekat lokasi memilih tutup karena ngeri.

Tempat terjadinya kecelakaan adalah sebuah jalan yang cukup tinggi.

Sedangkan kiri kanannya berupa bukit dan tanaman liar yang sepi.

6. Mayat Korban Disekat dengan Balok Es

Banyaknya jumlah korban meninggal memaksa pihak RSUD Situbondo untuk mengawetkan jenazah menggunakan balok es.

Jenazah juga hanya ditempatkan di lorong, karena ruang kamar mayat tidak terlalu besar.

Kebanyakan jenazah mengalami luka bakar serius. Ada bagian tubuhnya yang hilang dan beberapa sulit dikenali.

7. Terlihat Kobaran Api dan Letupan-letupan Kecil dari Jauh

Saat bus itu terbakar, warga di sekitar lokasi melihat adanya kobaran api dan letupan-letupan kecil. Petugas pemadam kebakaran juga datang untuk membantu memadamkan api. (*)

#7 Fakta Mengerikan Tragedi Paiton, 54 Siswa Tewas Kecelakaan Maut & Guru Rombongan SMK Yapemda#


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 16 Tahun Tragedi Paiton | Kecelakaan Maut yang Tewaskan 54 Orang Rombongan SMK Yapemda Sleman

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved