HUMAN INTEREST

Ismeth Abdullah: Banyak yang Minta Saya Ikut Pilkada

Ismeth Abdullah menyatakan akan ikut maju dalam Pilgub Kepri 2020, apa rencana ke depan? Berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Tribunbatam.id

TRIBUNBATAM.ID/ALAMUDIN HAMAPU
Ismeth Abdullah 

Ismeth Abdullah : Banyak yang Minta Saya Ikut Pilkada

ISMETH Abdullah, siapa yang tidak kenal dengan Gubernur pertama provinsi Kepulauan Riau tersebut.

Selain pernah menjadi Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah juga pernah menjadi kepala Otorita Batam, yang kini berubah nama menjadi Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Ismeth Abdullah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta tahun 1974.

Lima tahun setelah itu tepatnya Pada tahun 1979, ia melanjutkan pendidikan di Economic Development Institute of the World Bank, Washington DC, Amerika Serikat.

Ismeth Abdullah rencananya akan ikut menjadi kontestasi pada pilkada Serentak 2020.

Namanya semakin mencuat sebagai sosok yang akan ikut serta dalam Pilkada bersama tokoh lain seperti Soeryo Respationo, dan Muhammad Rudi yang disebut akan bertarung pada pemilihan Gubernur Kepri mendatang.

Bagaimana pandangannya terkait rencana maju Pilkada Gubernur 2020, berikut petikan wawancaranya dengan wartawan Tribun, Alamudin Hamapu.

Bagaimana mana Kabarnya pak?

Kalo kesehatan, Alhamdulillah baik

Kemaren bapak kan sudah deklarasi maju sebagai Gubernur Kepri bagaimana persiapan selanjutnya?

Persiapannya jalan terus, yang kemaren deklarasi peresmian kantor, organisasi timnya dirapikan untuk setiap kabupaten kota. Atribut sudah mulai dipasang, pembicaraan dengan partai politik dijalankan terus sudah berjalan lah persiapan persiapan.

Kira kira siapa calon wakil bapak pada Pilgub mendatang?

Ada beberapa tapi mungkin awal November baru kita umumkan siapa-siapa yang akan mendampingi saya, kalo terlalu cepat nanti partai yang satu minta ini, minta itu, kan kita harus bahas bersama.

Sejauh ini partai politik apa yang sudah di bangun komunikasi apa saja?

Makanya sekaligus nanti pada awal November kita umumkan, karena partai politik di pusat masih menunggu kabinet, semua bilang nunggu habis kabinet.

Beberapa waktu lalu bapak ke Jakarta, berkomunikasi dengan partai politik?

Saya komunikasi ke PKS waktu itu.

Bagaimana tanggapan pimpinan pusat partai politik ketika melakukan komunikasi politik?

Mereka apresiasi karena saya bukan orang baru dan alasan saya itu legitimed karena Kepri sedang menurun, coba lihat di Tanjunguncang, galangan kapal banyak tutup. "Sedih loh" dimana galangan kapal paling banyak menyerap tenaga kerja, dimana kalau tutup 500 orang nganggur, 700 orang nganggur, jadi nyari uang susah sekarang ini, dimana ibu-ibu buka warung sepi, berarti ada yang keliru di Kepri. Ini belum lagi di luar Batam, nelayan jual ikan terpaksa harga murah. Jadi pertumbuhan ekonomi dulu, belum sampai 10 tahun, pertumbuhan ekonomi kita sudah mencapai 7,3 persen pertumbuhan ekonomi Kepri terbesar se-Indonesia bersama Kalimantan Timur sedangkan Indonesia pertumbuhan ekonomi saat itu cuman 5 persen.

Jadi dengan alasan itu, yang mendorong bapak ingin maju di Pilgub mendatang?

Memang itu ! Saya nggak mau awalnya untuk maju tapi rakyat berbondong bondong datang mengeluhkan susahnya nyari kerja di Kepri. Itulah yang membuat saya menerima dorongan masyarakat untuk maju di Pilkada ini.

Kan sudah muncul beberapa nama bakal calon gubernur seperti Soeryo Respationo dan Muhammad Rudi, bagaimana tanggapan bapak?

Ohh nggak masalah, saya kira sah-sah saja. saya tetap bersahabat baik dengan mereka. Artinya kita juga sepakat membangun Kepri lebih maju lagi, nggak ada masalah.

Bagaimana persiapan Tim bapak di luar daerah, seperti Tanjungpinang, Bintan dan daerah lainnya?
Itu sudah siap semua.

Jika bapak jadi maju dan terpilih sebagai gubernur Kepri, langkah kongkrit seperti apa yang akan bapak lakukan?

Simpul-simpul ekonomi dibuka kembali, lapangan kerja terbuka. Ini ada contoh kecil, dulu saya sewaktu jadi gubernur pernah melakukan perundingan dengan Singapura. Supaya ibu-ibu kita punya usaha konveksi itu bisa bawa lima koper sehari ke Singapura tanpa harus bayar pajak tapi Singapura hanya mengizinkan bawa satu koper. Saya bilang satu koper dapat berapa untungnya, akhirnya disepakati tiga koper kan lumayan tapi sayang sekarang tidak ada lagi, harusnya hal seperti itu pemerintah daerah melindungi agar tidak dipersulit. Pernah juga datang pengusaha mengeluh, lalu saya usulkan ke Kementrian Keuangan untuk menunda pajaknya dan disetujui. Pokoknya masyarakat Kepri jangan sampai banyak pengangguran.

Kehadiran bapak di ulang tahun Golkar apakah ini sinyal bapak akan bertarung melalui partai tersebut?

Itu komunikasi politik, apalagi saya juga dulu di zaman pak Aburizal Bakrie merupakan dewan pembina di pusat.

Sekali lagi pak, kenapa ingin maju di Pilgub Kepri 2020 Mendatang?

Kalau saya diamkan saja nggak bisa tidur, kita yang membangun provinsi Kepri dari nol dengan modal sedikit dari Kementerian Dalam Negeri untuk modal awal membangun provinsi dengan keadaan nggak punya pegawai, nggak ada kantor, ujuk-ujuk dalam tempo lima tahun pertumbuhan ekonomi 7,3%, kita memasarkan Kepri itu sampai ke Eropa ke Amerika, ke Jepang , ke Korea pidato! Pidato! Agar mereka yakin berinvestasi di sini. Apalagi waktu itu saya kelola uang APBD tidak sebesar sekarang cuma Rp 1,7 Triliun. Sekarang sudah sekitar Rp 3,8 triliun harusnya kan masyarakat bisa lebih sejahtera.

Jadi bapak optimis ketika terpilih akan melakukan seperti yang dulu pernah dilakukan?

Mesti begitu yang harus dilakukan, kenapa sekarang masyarakat tidak sejahtera, ya karena belanja pegawai lebih besar dibandingkan yang mengalir ke masyarakat kecil. Saya juga pernah suatu kesempatan diminta masukan gubernur tapi sayang nggak dijalankan sama anak buahnya. (tribunbatam/alamudin hamapu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved