VIDEO-Penanganan Eceng Gondok di Batam Sifatnya Teknis dan Mekanis, Pembersihan Butuh Waktu 4 Tahun

Jangan Sampai Ada Rationing Lagi, Binsar : Antisipasi Kita dengan Harvester

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kepala Kantor Pengelolaan Air dan Limbah Badan Pengusahaan (BP) Batam, Binsar Tambunan menyebut, eceng gondok butuh penanganan yang sifatnya teknis dan mekanis. Karena itu, perlu rencana yang terprogram.

Ia memberi contoh di Rawa Pening, Semarang, Jawa Tengah.

Di situ ada empat alat harvester dikerahkan untuk menangani eceng gondok yang sudah memenuhi 1.200 hektare dari sekitar 1.800 hektare luasan danau.

Pembersihan yang dilakukan juga butuh waktu sampai 4 tahunan.

• PKL Pasar Induk Tak TahuAda Penertiban, Gak Mau Pindah Dari Lokasi Dengan Alasan Harus Bayar

• Polisi Dilempari Kotoran Sapi saat Demo Mahasiswa, Teman Veronica Tan: PR Besar Nadiem Makarim

• Menteri Edhy Prabowo Kaji Ulang Cantrang, Berseberangan dengan Susi Pudjiastuti

Mengingat pertumbuhan eceng gondok yang begitu cepat.

Sementara di Dam Duriangkang, Batam, eceng gondok memenuhi 180 hektare dari 2.000 hektare luasan dam.

"Jangan sampai Dam Duriangkang yang tahun ini 180 hektare (eceng gondok), tahun depan meningkat dua kali lipatnya.

Ketersediaan air kita jadi masalah," kata Binsar, usai rakor di Gedung BP Batam, Selasa (29/10).

Mengingat 70 pesen sumber kebutuhan air di Batam berasal dari Dam Duriangkan.

• Tim Terpadu Kota Batam Tertipkan Pedagang Pasar Induk Jodoh, Rabu 30 Oktober 2019

• 757 Kepri Jaya FC Bersyukur Bisa Berlatih di Stadion Gelora Citramas, Ini Harapan Mereka

Jika dam terganggu, dampaknya bisa terjadi rationing (penggiliran) air di Batam.

"Jangan sampai ada rationing lagi. Salah satu langkah antisipasi kita dengan alat harvester ini," ujarnya.

Untuk Batam, diakui alat harvester yang akan datang hanya satu. Alat itu akan ditempatkan di Dam Duriangkang.

Dalam satu hari, perkiraannya alat ini bisa bekerja membersihkan eceng gondok sampai sekitar 4.000 m2 atau hampir setengah hektare dari luasan dam. (wie)