Bersesakan 1 Kamar untuk 8 Orang, Prostitusi Remaja Langganan Pejabat
Mulai dari prostitusi yang melibatkan sosok publik figur hingga pelajar di bawah umur pun satu per satu mulai menghiasi berbagai judul tajuk media pem
#Bersesakkan 1 Kamar untuk 8 Orang, Prostitusi Remaja Langganan Pejabat & Politikus Digrebek Polisi#
TRIBUNBATAM.id - Polisi kembali mengungkap dan membengkuk pelaku kasus prostitusi online.
kasus prostitusi online yang digerebek polisi melibatkan gadis dibawa umur.
Kasus protitusi online yang dibongkar terjadi di Tasikmalaya dan disebut-sebut kerap menjadi langganan banyak pejabat pemerintah dan politikus.
Mirisnya, kasus prostitusi online ini melibatkan pelajar di bawah umur sebagai pekerja utama.
Seolah menjadi momok bagi hukum di Indonesia, kasus prostitusi terus terjadi seolah tidak ada habisnya.
Mulai dari prostitusi yang melibatkan sosok publik figur hingga pelajar di bawah umur pun satu per satu mulai menghiasi berbagai judul tajuk media pemberitaan.
Modus operasinya pun kini mulai beragam dan mulai memanfaatkan kemajuan teknologi.
Pihak aparat keamanan pun terkadang harus putar otak untuk menghadapi kasus yang seperti ini.
Melansir Kompas.com dan Tribun Jabar, praktik prostitusi online ini terjadi di Hotel Kelas Melati di Mangkubumi, Tasikmalaya.
Dari aksi penggerebekan yang dilakukan pada Rabu (30/10/2019) pihak Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengamankan 8 orang.
Delapan orang tersebut terdiri dari lima wanita dan tiga pria.
Kedelapan orang ini memiliki peran yang berbeda-beda.
Kelima wanita yang tertangkap adalah pihak yang didatangkan atau pemberi jasa.
Satu orang pria diduga adalah konsumen atau pemesan dan dua pria lainnya adalah pihak yang mendatangkan wanita atau mucikari.
Mirisnya, kelima wanita yang ikut tertangkap aksi penggerebekan polisi ini mayoritas adalah remaja di bawah umur.
Pekerja seks komersial (PSK) yang paling tua saja baru berusia 22 tahun.
Adalah WI (22) warga Karangnunggal, AY (17) warga Cihideung, FI (18) warga Garut, FE (16) warga Cihideung, dan RI (17) warga Indihiang.
Kelima perempuan tersebut dijajakan oleh muncikari mereka AZ (29) dan AR (20) via chat di media sosial kepada konsumennya.
