WISATA SINGAPURA

Tak Gunakan Uang Kertas, Intip Keseruan Belanja Pakai Smartphone di Singapura

Toko swalayan Habitat di Singapura, memberikan sensasi berbeda belanja dengan smartphone bagi wisatawan asing yang ingin mampir. Simak caranya berikut

KOMPAS.com/ OIK YUSUF
Pintu masuk toko swalayan Habitat di Singapura. 

TRIBUNBATAM.id - Umumnya ketika ingin belanja di Singapura, wisatawan Indonesia akan melakukan pembayaran tunai di kasir setelah memasukkan semua barang ke troli.

Berbeda halnya jika wisata ingin belanja di toko swalayan Habitat yang juga berada di Singapura.

Jasa pengiriman layanan dan belanjaan Honest Bee ini lebih canggih karena serba otomatis dan mengandalkan aplikasi dari smartphone kamu.

Kunjungi Tempat Wisata Ikonik Singapura, Begini Indahnya Pemandangan Singapore Flyer

Supermarket Habitat ini bisa kamu temukan di daerah Pasir Panjang, Singapura.

Pengalaman belanja serba modern dan otomatis dari swalayan cashless pertama di Negeri Singa tersebut bisa kamu dapatkan disini.

Sebelum masuk, pengunjung diharuskan mengunduh aplikasi Honest Bee terlebih dahulu.

Aplikasi secara otomatis akan menampilkan QR code di layar ponsel, apabila mendeteksi pengguna sedang berada di dekat lokasi Habitat.

QR code ini dipindai ke mesin di pintu masuk untuk membuka gerbang.

QR code dari aplikasi Honest Bee yang digunakan sebagai tiket masuk ke swalayan Habitat.
QR code dari aplikasi Honest Bee yang digunakan sebagai tiket masuk ke swalayan Habitat. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Untuk melakukan pembelian, pengunjung mesti mendaftarkan kartu kredit atau kartu debit di aplikasi Honest Bee.

Setelahnya, cukup pindai barcode di kemasan barang yang akan dibeli dengan aplikasi.

Barang pun akan dimasukkan ke “keranjang belanja” virtual di dalam aplikasi.

Selanjutnya pengguna tinggal melakukan konfirmasi untuk membayar barang-barang yang akan dibeli.

Belanjaan yang sudah dibayar pun bisa langsung dibawa ke luar swalayan.

Di pintu keluar ada mesin pemindai QR code lagi untuk membuka gerbang.

Para pembeli mencoba melakukan pembelian barang di swalayan Habitat melalui aplikasi Honest Bee.
Para pembeli mencoba melakukan pembelian barang di swalayan Habitat melalui aplikasi Honest Bee. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Jika belanjaan belum dibayar, maka gerbang tidak akan dibuka.

Awalnya mukin akan kebingungan saat ingin berbelanja, karena konsepnya yang serba aplikasi dan belum pernah ditemui di Indonesia.

Namun, setelah mendapat penjelasan mengenai caranya dari staf Habitat, biasanya para pembeli langsung sibuk belanja.

Bisa lewat aplikasi atau counter

Cara pembayaran secara langsung lewat aplikasi tadi praktis untuk pengunjung yang hanya membeli sedikit barang.

Tapi bagaimana dengan mereka yang hendak memborong banyak belanjaan sekaligus?

Untuk itu Habitat menyediakan cara lain berupa counter checkout khusus.

Pembayaran dilakukan dengan memindai barcode di kemasan barang lewat aplikasi Honest Bee.
Pembayaran dilakukan dengan memindai barcode di kemasan barang lewat aplikasi Honest Bee. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Pembeli tinggal menaruh barang-barang belanjaan di conveyor belt yang disediakan.

Sistem Habitat lalu akan secara otomatis memindai dan menagihkan harga semua barang ke akun Honest Bee milik pengunjung yang bersangkutan.

Belanjaan kemudian bisa diambil di dekat pintu keluar.

Uniknya, mekanisme pengambilan belanja menggunakan robot yang menggerakkan sejumlah rak besar untuk mengantarkan keranjang berisi barang yang dibeli.

Adanya dua metode pembayaran yang berbeda ini kadang membingungkan pembeli.

Seorang staf di lokasi menceritakan ada saja pengunjung yang dua kali membayar.

Setelah melakukan pembayaran di aplikasi, mereka kemudian memasukkan belanjaan ke counter check-out, sehingga terkena tagihan lagi.

Padahal, seharusnya cukup salah satu metode pembayaran saja yang dipilih.

“Dalam kasus seperti itu, biasanya kami akan memberitahukan perihal double-charge ke mereka, untuk kemudian dilakukan refund,” jelas salah satu staf Habitat.

Robot-robot otomatis menggerakkan rak besar untuk mengantarkan belanjaan pelanggan yang memilih metode pembayaran lewat counter checkout.
Robot-robot otomatis menggerakkan rak besar untuk mengantarkan belanjaan pelanggan yang memilih metode pembayaran lewat counter checkout. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Bagaimana jika ada pembeli yang mengutil barang tanpa membayar?

Staf yang ditanya hanya tersenyum sembari mengatakan bahwa Singapura memiliki angka kriminalitas yang rendah, sehingga pihak Habitat optimistis para pelanggan akan sadar diri dan melakukan pembayaran sebagaimana mestinya.

Sistem keamanan yang ada berupa kamera pengawas CCTV dan aplikasi, di mana pembeli tidak bisa keluar swalayan apabila belum melakukan pembayaran setelah memindai barang.

Spaghetti dari vending machine

Selain swalayan Habitat yang serba modern, terdapat pula mesin penjual otomatis dari Chef in Box yang dipajang di sebuah kompleks apartemen di Singapura.

Barang yang dijual bervariasi, mulai dari snack dan softdrink yang biasa ditemukan di vending machine hingga makanan berat seperti nasi dengan lauknya dan jus jeruk yang diperas langsung dari buahnya.

Beberapa orang peserta menjajal vending machine yang menerima pembayaran dengan lembaran uang tunai ini.

Salah satu mesin penjual otomatis yang menjajakan air jeruk peras.
Salah satu mesin penjual otomatis yang menjajakan air jeruk peras. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Spaghetti saus lobster dengan ikan cod butuh waktu beberapa menit untuk disiapkan, karena proses pemanasan makanan dari kondisi beku.

Begitu keluar, terlihat kemasannya mirip makanan cepat saji di convenience store.

Uap asap langsung menguar begitu boks dibuka, disertai aroma makanan yang menggoda.

Sementara, jeruk peras hanya membutuhkan waktu tak sampai semenit.

Buah jeruk langsung dipotong dengan mesin otomatis dan diperas.

Prosesnya bisa langsung dilihat oleh pembeli, karena semua mekanisme pengolahan jeruk terpampang jelas lewat jendela kaca transparan.

Vending machine dan swalayan Habitat merupakan destinasi perjalanan yang “anti-mainstream” di Singapura.

Bukan hanya snack dan minuman ringan yang dijajakan lewat vending machine, tapi juga makanan berat seperti spaghetti.
Bukan hanya snack dan minuman ringan yang dijajakan lewat vending machine, tapi juga makanan berat seperti spaghetti. (KOMPAS.com/ OIK YUSUF)

Tips Berfoto di 5 Tempat Wisata Ikonik Singapura, Eksposur Kamera hingga Pencahayaan

Rekomendasi 4 Hotel Paling Romantis di Singapura, Ajak Pasangan Bulan Madu Kesini!

9 Tempat Makan Terpopuler di Singapura, Hajah Maimunah Hidangkan Nasi Padang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TechTrip KompasTekno: Merasakan Belanja "Cashless" dengan Smartphone di Singapura".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved