Pilgub Kepri 2020
Calon Kuat di Pilkada Kepri dan Pilkada Batam, Rudi Berpeluang Lawan Soerya Respationo dan Lukita
Calon kuat Pilkada Kepri dan Pilkada Batam, Wako Batam Rudi berpeluang lawan Soerya Respationo dan Lukita Dinarsyah Tuwo.
TRIBUNBATAM.id - Selain Pilkada Kepri (Pilgub Kepri), Wali Kota Batam Muhammad Rudi ternyata juga mendaftar untuk Pilkada Batam atau Pilwako Batam 2020.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengembalikan dua berkas pendaftaran Pilkada Kepri dan Pilkada Batam ke Partai Nasdem, Rabu (7/11/2019).
Artinya Muhammad Rudi bisa bertarung dengan Soerya Respationo, sedangkan di Pilkada Batam akan bertarung dengan Mantan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Soerya Respationo dan Lukita Dinarsyah Tuwo merupakan jago dari PDI Perjuangan.
Rudi mengembalikan formulis diwakilkan ke tim relawan.
Pantauan Tribun Batam, sekolompok orang dengan berbaju putih dan berbordir HMR (Haji Muhammad Rudi) mendatangi kantor DPW Nasdem di kawasan Pasir Putih, Batam Center, Batam, Kepri untuk mengembalikan formulir tersebut.
Pembina Tim Relawan Rudi dr Tengku Afrizal Dahlan saat memimpin pengembalian formulir, mengungkapkan bahwa ia bersama timnya mengembalikan langsung formulir.
"Pak Rudi berhalangan hadir, beliau sedang ada tugas, menerima kunjungan dari kedutaan negara Uzbekistan, jadi kita yang dimandatkan sore ini," ujarnya, Rabu (6/11/2019).
Ia mengatakan, mereka mengembalikan dua formulir yaitu untuk Pilwako Batam dan Pilgub Kepri.
"Kami mengambil dua formulir untuk pak Rudi yaitu formulir Calon Walikota Batam dan calon Gubernur Kepri," sambungnya.
Para rombongan relawan Rudi tersebut diterima oleh Tim Tujuh penjaringan DPW Nasdem Kepri.
Suasana kantor DPW Nasdem saat itu cukup riuh, karena para relawan meneriakan yel yel dan kompang sebagai bentuk dukungan kepada Rudi.
Terlepas siapa nantinya yang akan digandeng, tim partai masih melakukan survei elektabilitas para pendaftar.
"Apalagi dia kan kader partai," ujarnya.
Dengan dikembalikannya formulir ini, tim pendukung berharap nantinya Rudi dapat menjadi Gubernur.
Peluang Huzrin Hood
Ketua Badan Pekerja Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) Huzrin Hood mendaftar di Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kepulauan Riau (Kepri), Pasir Putih, Batam Center, Selasa (5/11/2019) siang.
Huzrin sendiri pun mengakui sudah mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Kepri dari Partai Nasdem.
“Benar, saya sudah mendaftar di Nasdem. Saya mendaftar sebagai bakal calon Gubernur Kepri,” ungkap Huzrin kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa malam.
Dia berharap agar Nasdem bisa memberikan dukungan politik kepadanya untuk maju sebagai Gubernur Kepri.
Dia memastikan akan sungguh-sungguh maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepri 2020.

“Saya sungguh-sungguh mau maju. Ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Huzrin.
Dia menjelaskan selama ini dia sudah empat kali berkeinginan untuk maju sebagai Gubernur Kepri.
Namun, keinginan tersebut belum juga terwujud hingga saat ini karena berbagai alasan yang mengganjal.
Dia menyebutkan, pada kali pertama, dia tidak bisa mencalonkan diri sebab masih berada di dalam penjara pasca Provinsi Kepri berdiri sendiri dan pisah dari Provinsi Riau.
Kali ke dua, dirinya belum bisa juga mendaftar sebagai calon Gubernur Kepri.
Sebab, saat ini dia masih terganjal dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang tidak memperbolehkan narapidana yang belum sampai lima tahun bebas dari penjara untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Kali ke tiga, dia sudah bertekad untuk maju ke Pilgub Kepri untuk berkontestasi dengan HM Sani – H Nurdin Basirun dan HM Soerya Resptiono – H Ansar Ahmad.
Namun, pada saat itu dia dipanggil oleh HM Sani.
“Pak Sani meminta saya untuk tidak maju. Nanti suara Melayu pecah dan dia bisa kalah,” ungkap Huzrin.
Nah, kali ke empat ini, Huzrin benar-benar ingin maju ke Pilgub Kepri dan bertarung dengan HM Soerya Respationo – H Isdianto yang sudah mengumumkan berpasangan di Pilgub Kepri.
Huzrin mengaku tidak ada pertimbangan apa pun lagi yang menghalangi dirinya untuk merebut kursi Kepri 1.
“Pak Sani sudah jadi almahrum dan Pak Nurdin juga tidak ada. Makanya saya mau maju,” tegas Huzrin.
Selama ini dia sudah berusaha mendekati beberapa partai politik, semisal Golongan Karya, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Demokrat dan lain-lain.
Dia juga sudah mendaftar di beberapa partai politik antara lain Golkar dan Gerindra.
Dia yakin berkat dukungan dari partai-partai politik tersebut, dirinya bisa bertarung dengan pasangan Soerya – Isdianto.
Soerya Gandeng Isdianto
Soerya Respationo bahkan sudah lebih maju dibanding calon lain. Kandidat di Pilgub Kepri ini juga secara tegas mengatakan bahwa pasangan yang akan digandengnya nanti adalah Isdianto, Plt Gubernur Kepri.
Hal itu diungkapkannya seusai diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri, Jumat (1/11/2019).
"Insyaallah saya bersama Pak Isdianto. Mohon doa restu dan dukungannya," kata Romo kepada awak media.
Mantan Wakil Gubernur Kepri ini mengatakan, selain PDIP, mereka sudah mendapat dukungan dari satu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Ia bersama Isdianto sudah menghadap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Maju Halim Iskandar. "Yang sudah pasti mendukung PKB," katanya.
Soerya menjelaskan, keinginan dirinya bersama Isdianto sudah melalui kalkulasi yang matang.
Meskiopun masih melakukan komunikasi dengan sejumlah partai lain, PDIP plus PKB sebenarnya sudah cukup untuk mengusung pasangan ini.
Syarat sesuai aturan perundang-undangan, pasangan calon didukung minimal 20 persen dari anggota DPRD. Jumlah anggota DPRD Kepri adalah 45 orang sehingga 20 persen itu hanya 9 kursi.
Dus, jika ditotal kursi PDIP, delapan kursi dan PKB tiga kursi, maka syarat pencalonan sudah terpenuhi.
"Kami (PDIP) 8 dan PKB 3, sudah memenuhi syarat untuk dapat tiket," katanya. (dna/rus/dra/bob)