Hotman Paris Mengaku Sempat Frustasi saat Kuliah Jurusan Hukum: Nangis Tiap Pagi Sambil Cuci Piring

Pengacara kondang Hotman Paris mengungkapkan bahwa pada awalnya dirinya terpaksa masuk jurusan hukum dan menjadi pengacara.

@hotmanparisofficial
Hotman Paris Hutapea 

TRIBUNBATAM.id - Pengacara kondang Hotman Paris mengungkapkan bahwa pada awalnya dirinya terpaksa masuk jurusan hukum dan menjadi pengacara.

Hal itu diungkapkan Hotman dalam program Insert Story yang diunggah kanal YouTube Trans Tv Official, Kamis (7/11/2019).

"Kita berbicara mengenai perjalan hidup Hotman Paris dari zaman dahulu sampai sekarang. Terpaksa mengambil jurusan hukum awalnya?" tanya pembawa acara.

Hotman mengakui awalnya dia bercita-cita masuk jurusan teknik.

"Jadi waktu kita muda, kita lihat kontraktor di daerah itu pakai Jeep bukan main hebatnya," kata Hotman.

Namun, sayangnya Hotman Paris tak bisa berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan masuk jurusan hukum di Universitas Parahyangan.

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pahlawan, Cocok di Share Via WhatsApp, Instagram dan Facebook

Jadwal Semifinal Fuzhou China Open 2019 - Marcus/Kevin Jadi Andalan Indonesia

 

"Akhirnya karena saya enggak masuk ITB, terpaksa saya masuk Universitas Parahyangan itupun gelombang kedua," ungkap Hotman.

Karenanya, Hotman sempat merasa frustasi.

Ia bahkan sering menangis di kontrakan setiap pagi karena tak jadi masuk ITB.

Pengacara yang juga pembawa acara Hotman Paris Hutapea saat ditemui di Peluncuran Trailer film Aib #Cyberbully, di Plaza Senayan, Senin (2/7/2018).
Pengacara yang juga pembawa acara Hotman Paris Hutapea saat ditemui di Peluncuran Trailer film Aib #Cyberbully, di Plaza Senayan, Senin (2/7/2018). ((KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG ))

 

"Dan saya frustasi, di kontrakan saya bisa nangis tiap pagi sambil cuci piring," tuturnya.

Waktu itu, Hotman menilai pekerjaan sebagai pengacara tak bisa menghasilkan banyak uang.

"Karena gue lihat pengacara saat itu miskin-miskin gitu lho. Enggak ada masa depan," ucapnya.

"Akhirnya saya lulus 3,5 tahun lalu masuk di (kantor hukum) OC Kaligis. Dia itu mantan bos gue terakhir jadi saingan gue."

"Kemudian saya masuk di kantor raksasa dunia, di situ lah saya tahu pengacara bisa kaya, yaitu di kantor Adnan Buyung. Adnan Buyung itu mantan bos saya tapi juga saingan gue," jelasnya.

Ia lalu ditawari untuk pindah ke Bank Indonesia.

"Tapi tiba-tiba Profesor Subekti bekas Ketua Mahkamah Agung yang dekan saya hubungi saya, 'kamu mau enggak pindah ke Bank Indonesia mewakili Parahyangan?'. Langsung masuk tanpa tes," ucap Hotman.

Hotman berpikiran dirinya bisa cepat kaya jika bekerja di sana, namun ternyata anggapannya itu salah.

"Ternyata begitu gue masuk, aduh setengah mati gue. Artinya hitung dagang, harus ngerti neraca, dan gue lihat di sana enggak ada yang bisa kaya," tuturnya.

"Akhirnya mulailah mental gue down dan enggak mau belajar lagi."

Karena tak mau belajar, ia makin tak mengerti dan menjadi bahan ejekan di antara teman-temannya.

Hal itu membuat Hotman makin terpuruk hingga pernah berkeinginan mengakhiri hidup.

"Akhirnya karena enggak kuat lagi, di rumah kakak saya di Sunter, saya hampir minum racun serangga," kata Hotman mengakui.

"Tapi pas baru saya mau minum, di depan rumah ada tukang becak main gaplek sambil ketawa-ketawa."

Niat untuk mengakhiri hidup itu akhirnya tak terwujud.

Tukan becak tersebut membuat Hotman tersadar bahwa dirinya juga bisa hidup bahagia dengan keterampilan yang ia miliki.

"Akhirnya gue lempar itu (racun serangga-red) dan gue mulai hidup yang baru," tutur Hotman.

Setelah itu, Hotman yang bangkit akhirnya memutuskan untuk melamar di kantor hukum milik ayah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem makarim, Nono Anwar Makarim.

"Langung gue lamar ke bapaknya Nadhiem Makarim, Nono Anwar Makarim yang lulusan Harvard, tapi surat rekomendasi dari Prof Subekti sudah habis buat Bank Indonesia. Daripada gue ke Bandung, gue palsukan tanda tangan Prof Bekti," kata Hotman sembari tertawa kecil.

"Nggak nyampe dua hari gue diterima," ucapnya.

"Jadi kalau abang masih bisa hidup sampai saat ini, itu gara-gara tukang becak yang tadi ketwa-ketawa ya?" timbapl Melaney Ricardo.

"Benar. Aku suka mengamatai kehidupan, termasuk tukang becak," pungkas Hotman.

Lihat videonya berikut ini:

(TribunPapua.com)


Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved