Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung Seperti yang Dialami Djaduk Ferianto Sebelum Meninggal

Musisi asal Jogjakarta itu meninggal dunia di usia 55 tahun, pada Rabu 13 November 2019 dini hari.

|
Tribun Jogja/M Fathoni
Seniman etnik Yogyakarta, Djaduk Ferianto 

Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung Seperti yang Dialami Djaduk Ferianto Sebelum Meninggal

TRIBUNBATAM.id- Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air. Satu lagi seniman terbaik Indonesia, Djaduk Ferianto tutup usia.

Musisi asal Jogjakarta itu meninggal dunia di usia 55 tahun, pada Rabu 13 November 2019 dini hari.

Kabar duka tersebut disebarkan Kakak Kandung almarhum, Butet Kertarejasa,

"RIP, Djaduk Ferianto telah mendahului kita," tulis Butet Kertarejasa melalui whatsapp sekitar pukul 4.00 WIB.

Djaduk adalah Penggagas Ngayogjazz.

Inilah pementasan jazz di kampung-kampung Jogya dan Jawa Tengah.

Djaduk dikabarkan meninggal karena serangan jantung.

Dilansir dari NgopiBareng, sebetulnya Djaduk sudah lama menderita sakit jantung.

Tiga tahun lalu, almarhum sudah pernah didiagnosis dokter untuk operasi pemasangan ring.

Namun, Djaduk membatalkan rencana pemasangan ring di jantungnya tersebut. 

Bicara soal penyakit jantung ternyata banyak macamnya.

Mulai dari serangan jantung, katup jantung, jantung koroner, aritmia (gangguan irama jantung), dan beberapa lainnya.

Dengan banyaknya potensi masalah semacam itu, maka tak menutup kemungkinan kita bisa berada dalam kondisi di mana orang di samping kita tiba-tiba mendapat serangan jantung.

Jika sudah begitu, maka kesigapan kita dalam memberi pertolongan menjadi hal yang sangat dibutuhkan.

"Rasanya dada sangat sakit kayak mau mati, seperti ditekan benda berat. Enggak ada cara lain segera bawa ke rumah sakit."

Demikian penuturan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Heart Center Siloam Hospital Lippo Village, Vito Damay di Jakarta, Jumat (3/8/2018) kemarin.

Jika ada dalam situasi tersebut, orang yang terkena serangan jantung harus diberi ruang untuk bernafas.

Salah satu caranya bisa dengan membuka bajunya agar dia bisa bernafas senyaman mungkin.

Selain itu, buat orang-orang sekitar tidak dalam situasi mengerumuni.

"Jangan dikerubungi, jangan dipakai selfie atau direkam. Bawa ke rumah sakit," tuturnya.

Jika orang yang terkena serangan jantung tersebut memiliki obat yang dibekali dokter, maka obat tersebut bisa diminumkan.

Biasanya, kata Vito, adalah obat bawah lidah yang berfungsi untuk meredakan gejala serangan jantung.

Namun, obat itu tidak membuat kita menunda untuk membawanya ke rumah sakit melainkan hanya bisa diberikan ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Itu untuk meredakan gejala saja tapi tidak menyelamatkan nyawa dia, atau menghancurkan pembekuan darah," kata Vito.

Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah berdoa semoga dia masih bisa bertahan hingga rumah sakit.

"Karena banyak orang (serangan jantung) enggak bisa sampai ke rumah sakit," ucapnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri Petra dan dan lima anak.

Ke lima anaknya yakni, Gusti Arirang, Ratu Hening, Rajane Tetabuhan, Kandida Rani Nyaribunyi.

Putra seniman kondang Bagong Kussudiharjo ini dikenal sebagai musisi. Ia memimpin grup musik Kua Etnika dan Orkes Keroncong Sinten Remen.

Djaduk adalah seniman multi talent. Ia menggeluti dunia musik padahal pendidikan resminya di sekolah seni rupa.

Ia bersama kawan-kawannya menggagas Ngayogjazz, semacam festival musik jazz yang digelar di desa-desa. Ngayogjazz tahun ini digelar 16 Nopember 2019 di Kwagon Bantul.

Tiga hari lagi mestinya Djaduk menggelar event musik tahunan yang ditunggu para musisi dan publik musik jazz ini.

Djaduk pasti sedang sibuk mempersiapkannya.

Ia juga sedang sibuk mempersiapkan latihan Teater Gandrik untuk pertunjukan di Surabaya, 6-7 Desember mendatang. Djaduk adalah sutradara repertoar Para Pensiunan ini.

"Tanggal 14 saya mau mengumpulkan temen-temen untuk mulai latihan lagi. Uhtuk pertunjukan Surabaya," katanya beberapa hari lalu melalui telpon.

Ia rutin menjadi pengisi Jazz Gunung. Tahun ini, ia bersama Kua Etnika menjadi salah satu penampil di Jazz Traffic bersama Endah Laras.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Jantung", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/04/103338220/tips-pertolongan-pertama-saat-terjadi-serangan-jantung.
Penulis : Nabilla Tashandra

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Djaduk Ferianto Meninggal karena Serangan Jantung, Pernah Tolak Operasi Pasang Ring, https://batam.tribunnews.com/2019/11/13/djaduk-ferianto-meninggal-karena-serangan-jantung-pernah-tolak-operasi-pasang-ring?page=all.Penulis: thamzilThahir


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved