HEADLINE TRIBUN BATAM
Istri Rencanakan Ngebom di Bali, Sering Bekomunikasi dengan Napi Teroris
Polisi menduga RMN alias Dedek (24), pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan terpapar paham radikalisme dari sang istri, DA.
Istri Rencanakan Ngebom di Bali, Sering Bekomunikasi dengan Napi Teroris
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Polisi menduga RMN alias Dedek (24), pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan terpapar paham radikalisme dari sang istri, DA, enam bulan sebelum melancarkan aksinya. DA bahkan merencanakan aksi pengeboman di Bali.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengungkapkan, saat ditangkap, DA sedang menyusun rencana melancarkan teror di Bali dalam beberapa waktu ke depan.
"Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya, mereka (DA dan terduga teror lainnya) berencana melakukan aksi terorisme di Bali," ujar Dedi di Markas Korps Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2019).
DA merencanakan aksi pengeboman di Bali bersama bersama seorang pria berinisial I.
Polisi juga menemukan fakta mengejutkan, I ternyata narapidana perkara terorisme yang sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II, Kota Medan.
"Yang bersangkutan (DA) cukup aktif di media sosial dan secara fisik sudah pernah berkomunikasi lewat Facebook (dengan I)," ungkapnya.
• Usai Suami Ngebom Polrestabes Medan, Terungkap Istri Pelaku Bom Bunuh Diri Sasar Bali
• Istri Rabbial, Pelaku Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Ternyata Buat Rencana Aksi Terorisme di Bali
Selain itu, DA juga sering mengunjungi I ke lapas tersebut. Selain bertemu langsung, DA dan I rupanya juga berkomunikasi atau chatting lewat akun media sosial Facebook.
"Sampai terakhir diamankan tadi malam, masih ada komunikasi (antara DA dengan I) di medsos," terang Dedi.
Berdasarkan pengalaman pemberantasan terorisme selama ini, komunikasi DA dan I ini menunjukkan bahwa aksi teroris ini bukanlah gerakan lone wolf, melainkan gerakan terorganisasi dari kelompok teror.
"Ini masih didalami dulu, siapa pemimpin daripada kelompok ini. Apakah ada penyandang dananya, apakah ada yang memiliki keahlian untuk merakit bom dan sebagainya," kata Dedi.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mengamankan DA di Medan pada Rabu malam, beberapa jam setelah suaminya melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Tim Densus 88 membawa DA ke Jakarta untuk pengembangan penyidikan.
Polisi menyebutkan, bom bunuh diri yang digunakan RMN alias Dedek termasuk memiliki rangkaian yang cukup sulit. Hal ini membuat dugaan bahwa terdapat jaringan teroris lama di balik bom bunuh diri itu.
Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Sumatera Utara Brigjen (Pol) Mardiaz Kusin mengatakan, RMN berubah sikapnya enam bulan terakhir.