HARI GURU 2019

Harapan Guru Honorer di Batam di Hari Guru 2019, Pak Nadiem MakarimTolong Berikan Sertifikasi

Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional 2019 mendapatkan respon dari guru honorer di Batam.

kompas.com
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 

TRIBUNBATAM.id - Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional 2019 mendapatkan respon dari guru honorer di Batam.

Untuk pertama kalinya, Nadiem Makarim berikan pidato di Hari Guru 2019.

Isi pidato Nadiem Makarim dinilai membawa harapan bagi pendidikan di Indonesia, termasuk perbaikan kurikulum.

Dalam naskah itu, dia berbicara apa adanya perihal harapannya terhadap seluruh guru di Indonesia.

Hal ini pun mendapat respon dari beberapa guru di Batam, salah satunya sosok guru honorer bernama Sahri Ali.

Kepada Tribunbatam.id, Ali mengungkapkan harapannya agar Nadiem dapat memperhatikan seluruh nasib guru, walau beberapa diantaranya sebagai honorer.

"Kadang tugas kami juga berat dan bisa saja setara atau lebih dari yang PNS," tegasnya.

Ali berani bersuara seperti ini bukan tanpa sebab. Dia memiliki kedua rekan yang harus 'banting tulang' di luar jam mengajar.

Kedua rekannya ini pun rela untuk bekerja paruh waktu demi menutupi kebutuhan hidup yang semakin tinggi.

"Ada yang jadi pemain organ tunggal dan pembersih rumah di Singapura. Ini tuntutan, anak-anak semakin besar sementara kesejahteraan guru honorer begitu-begitu saja," ungkapnya.

Ali tak ingin mengeluh sebenarnya. Bagi dia, mengajar adalah kewajiban dari seorang guru.

Terlepas masalah status, kecerdasan anak didik menjadi tanggungjawab nomor satu.

Namun, beban ekonomi dengan terus naiknya harga kebutuhan pokok juga tak dapat dibohongi.

"Oke posisi atau status kami tak jelas terus, tapi sertifikasi pun juga tak ada. Tak berharap mungkin beberapa diantara kami dengan CPNS, tapi tolong sertifikasi diberikan," tambahnya.

Apalagi, Ali bukannya minim prestasi. Dia mengatakan, di luar jam sekolah beberapa kaki dia menjadikan murid-muridnya menjadi juara di ajang perlombaan tari.

Baik tari kreasi daerah maupun modern. Namun dia menegaskan, jika memang harus diperhatikan kesejahteraan guru honorer maka tak muluk-muluk pintanya.

"Perhatikan kami, mari majukan dan cerdaskan anak bangsa bersama. Kami sebagai pintu pertamanya," ujarnya. 

Pidato Nadiem Makarim

Pidato perdana Nadiem Makarim di Hari Guru 2019 langsung viral.

Isi pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru 2019, mengundang kekaguman dari berbagai kalangan.

Naskah pidato Nadiem Makarim akan disampaikan pada Hari Guru 25  November 2019 Senin (25/11/2019).

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (Instagram nadiem makarim)
 

Naskah pidato Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pilihan Jokowi jadi viral di jejaring media sosial. 

Ini naskah lengkap pidato Nadiem Makarim:

Ini naskah lengkap pidato Nadiem Makarim Mendikbud pilihan Jokowi Periode 2
Ini naskah lengkap pidato Nadiem Makarim Mendikbud pilihan Jokowi Periode 2 (twitter.com/kemendikbud)

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Rahayu,
Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas
- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,
#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Shalom,
Om Santi Santi Santi Om,
Namo Buddhaya,
Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim

(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved