HARI AIDS SEDUNIA

Berikut Data HIV/AIDS di Batam Sejak 2014

Dalam lima tahun terakhir sejak 2014, penderita AIDS di Kota Batam cenderung menurun jika dibandingkan dengan penderita HIV.

apa.org
ilustrasi kampanye peduli HIV/AIDS 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Penderita Human Immunodeficiency Viruses (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Batam berubah dari tahun ke tahun.

Hingga Oktober 2019, 7.038 jiwa terjangkit HIV dan 2.604 jiwa lainnya positif AIDS.

Sedangkan untuk penderita meninggal dunia sebanyak 857 jiwa.

Penyebaran AIDS diketahui bermula dari sebuah lokalisasi Mat Belanda, Kota Batam. 

Dalam lima tahun terakhir sejak 2014,  penderita AIDS di Kota Batam cenderung menurun jika dibandingkan dengan penderita HIV.

Dari data yang diberikan Kepala Sekretariat Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Kota Batam, Pieter P. Pureklolong mencatat, jumlah penderita AIDS di tahun 2014 mencapai 289 jiwa. Untuk tahun 2015 sendiri sebanyak 274 jiwa, sementara itu di tahun 2016 sebanyak 304 jiwa.

Sedangkan untuk tahun 2017 hingga bulan Oktober 2019 berturut-turut tercatat sebanyak 270, 131, dan 103 jiwa positif menderita AIDS.

Meningkatnya penderita AIDS terjadi di tahun 2015 ke tahun 2016.

Awalnya hanya berkisar 274 jiwa pada tahun 2015, namun memasuki tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 30 penderita sehingga pada tahun ini total penderita positif AIDS menjadi 304.

Dan penderita meninggal dunia akibat terjangkit HIV atau AIDS paling banyak terjadi di tahun 2015 dengan total 89 jiwa.

Sementara itu, penderita HIV paling banyak sejak awal ditemukan di Batam hingga saat ini terjadi pada tahun 2017 lalu yaitu sebanyak 768 jiwa.

Peningkatan paling signifikan terjadi antara tahun 2016 menuju tahun 2017 yaitu sebanyak 74 jiwa.

Mulanya hanya 694 jiwa, akibat kenaikan menjadi 768 jiwa.

Pieter pun membenarkan hal ini. Menurutnya, peningkatan penderita kedua penyakit mematikan ini sebenarnya dialami hampir seluruh negara di belahan dunia.

"Tak hanya di Batam saja, namun di Indonesia dan bahkan dunia. Oleh sebab itu, sosialisasi penanggulangan terhadap berbahayanya dampak penyebaran virus ini harus terus dilakukan," katanya Jumat, (29/11/2019) lalu.(tribunbatam.id/ichwannurfadillah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved