BATAM TERKINI
Dikira Selundupkan Barang, Kapal yang Ditabrak BC Mau Jemput TKI, Versi Korban
Sebelum ditabrak kapal patroli BC, speedboat mau menjemput Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dua orang yang ditabrak kapal patroli Bea Cukai DJBC Kanwil Kepri di perairan Nongsa, Batam, berujung tragis.
Dikabarkan satu orang telah meninggal dunia, sementara satu orang lagi hingga kini belum ditemukan.
Keduanya merupakan warga Tanjung Sengkuang, Batuampar, Batam.
Mereka meregang nyawa akibat insiden tersebut.
Dari informasi yang dihimpun Tribun, kejadian tabrakan kapal tersebut merupakan insiden kecelakaan yang disengaja.
• Pos SAR Tunggu Koordinasi Bea Cukai, Cari Korban Tabrakan di Laut
"Jadi rencananya malam itu akan melakukan penjemputan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia.
Posisinya baru mau menjemput, namun sudah dilakukan pengejaran oleh dua kapal Bea Cukai dan dalam aksi itu, mereka menghantam kapal kami hingga pecah belah," ujar informan Tribun, Senin (2/12/2019).
Dikatakannya, pada saat kapal milik Bea Cukai menghantam kapal yang dikemudikan, kapal itu menghantam tekong hingga terlempar ke laut.
Akibatnya hingga saat ini keberadaan tekong belum ditemukan.
Sementara B (alm), yang berada di kapal, kena hantam ujung kapal, sehingga meregang nyawa.
Pantauan Tribun Batam, kapal yang dihantam Bea Cukai tersebut saat ini tengah terparkir di salah satu pelabuhan rakyat di Batam.
Kapal Patroli Milik Bea Cukai Dikabarkan Tabrak Speedboat
Kapal patroli milik bea dan cukai dikabarkan menabrak satu unit speedboat di sekitar perairan perbatasan Negara Indonesia dan Malaysia.
Dari informasi yang dihimpun, kecelakaan laut itu membuat awak speedboat yang bertabrakan dengan patroli meninggal dunia.
Satu awak berinisal Ba dikabarkan meninggal sempat dibawa ke rumah sakit di Kota Batam. Sementara satu korban lain berinisial Ac belum ditemukan.
Menurut seorang sumber tribun, kapal patroli tersebut diduga milik Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepulauan Riau.
"Kejadiannya hari Minggu (1/12/2019) malam sekitar pukul sembilan malam (21.00 WIB)," kata sumber, Senin (2/11/2019).
• Anggota Kanwil DJBC Kerahkan Dua Kapal Patroli, Sisir Lokasi Sekitar Tabrakan Kapal Patroli BC
Disebutkan sumber, korban yang meninggal dunia sudah berada di Tanjung Sengkuang Batam. Sedangkan korban lain masih dalam pencarian.
"Infonya sudah dimakamkan juga. Yang belum ditemukan masih dalam pencarian," ujarnya.
Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri Refly yang dikonfirmasi tribun melalui pesan di aplikasi WhatsApp mengaku sudah mendengar kabar tersebut.
"Siap, belum ada info yang tepat. Nanti yah. Ada saya dapat info itu, cuma kami lagi susun rilisnya yah," kata Refly.
Kanwil DJBC Khusus Kepri Benarkan Kapal Patroli Tabrak Speedboat
Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri membenarkan adanya kontak langsung antara kapal patroli dan speedboat yang diduga milik penyelundup.
Humas Kanwil DJBC Khusus Kepri, Refly dalam siaran pers mengatakan, peristiwa tersebut berawal ketika Satuan Tugas Patroli Laut Kanwil BC Khusus Kepulauan Riau dan KPU BC Batam mendapat informasi akan adanya kegiatan penyelundupan BKC/MMEA (Barang Kena Cukai/Minuman Mengandung Etil Alkohol), dengan modus Ship to Ship dengan High Speed Craft (HSC) di Selat Singapura, Minggu (1/12/2019).
"Sekitar pukul Pukul 19.30 WIB, diperoleh informasi mengenai ada empat unit lebih HSC memasuki Selat Singapura.
Berdasarkan informasi tersebut diputuskan untuk mengerahkan satuan tugas speedboat untuk menjaga sekitar perairan Nongsa dan Karang Galang," kata Refly.
Sekitar 10 menit, atau sekitar pukul 20.10 WIB, dua HSC terpantau mengikuti patroli Bea dan Cukai. Kemudian HSC yang berada di depan memotong haluan kapal patroli, namun dapat dihindari.
Tidak lama berselang, tambah Refly, HSC yang sempat memotong haluan patroli Bea dan Cukai melakukan manuver. Tindakan itu sangat membahayakan karena berusaha menabrakkan diri ke kapal patroli.
"Lalu hanya berselang beberapa detik ketika speed BC mengamankan posisi, datang lagi satu buah HSC lain dari arah belakang menutup haluan speed BC dan menyebabkan body contact yang tidak dapat dielakkan. Kapal Bea Cukai mendekati HSC untuk melakukan pemeriksaan. Namun mendapat perlawanan menggunakan senjata tajam dari ABK kapal penyelundup," ungkapnya.
Karena alasan keamanan, patroli Bea dan Cukai memutuskan untuk segera meninggalkan lokasi dan melaporkan kejadian itu kepada pimpinan.
Refly menyampaikan akibat periatiwa itu satu anggota Bea dan Cukai mengalami luka robek dan patah gigi di bagian mulut dan memerlukan tindakan medis.
Selanjutnya di lokasi yang berbeda, yakni di sekitar perairan Karang Galang bagian Timur, speed patroli Bea dan Cukai lainnya juga diserang oleh HSC 6 mesin mercury yang membawakan banyak massa.
Dikarenakan adanya anggota patroli yang memerlukan tindakan medis dan bagian haluan kapal patroli mengalami kerusakan, petugas mengambil keputuskan untuk kembali ke Pangkalan Kanwil DJBC Khusus Kepri di Pulau Karimun Besar.
"Masa melontarkan ancaman ke speed BC. Dikarenakan kondisi yang tidak kondusif dan kalah jumlah, speed BC menghindar dan mundur kelokasi aman," ucap Refly.
(tribunbatam.id/bereslumbantobing/elhadifputra)