IMLEK 2020

Sejarah Tahun Baru Imlek dan Riwayat Pertama Kali Diperingati di Indonesia Ada Peran Gus Dur

Perayaan Tahun Baru Imlek 2020 berlangsung pada 25 Januari 2020.Perayaan tersebut dimulai pada hari pertama bulan pertama, sesuai kalender Tionghoa

TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI
Kembang api dan suasana perayaan Malam Tahun Baru China atau Imlek 2019 di Nagoya, Senin (4/2/2019) 

Dari angka inilah sekarang tahun baru Imlek ini bisa disebut tahun baru Imlek 4708 HE

Selain masyarakat luas, umat Taoisme juga menyebutkan bahwa Huangdi Era adalah tahun yang digunakan oleh umat Taoisme dan mereka menyebutnya Daoli atau kalender Tao.

Sebagian besar masyarakat Tionghoa di luar negeri dan umat Taoisme lebih suka menggunakan Huangdi Era karena Huangdi atau kaisar kuning ini dalam sejarah Tiongkok dianggap sebagai bapak bangsa etnis Han atau orang Tionghoa secara umumnya.

Ramalan Shio Tikus 2020, Bakal Ada Persaingan Sengit Mendapatkan Posisi di Tahun Tikus Logam

Dan para Taois menggunakan Huangdi Era, karena dalam kepercayaan Taoisme kaisar Kuning ini adalah pembuka ajaran agama Tao.

Alasan inilah yang membuat timbulnya Huangdi Era dan Dao Era, di mana Huangdi Era dan Dao Era sama saja hanya penyebutan Dao Era atau Daoli digunakan oleh para Taois.

Berlangsung 15 Hari

Suasana di Vihara Samudra Dharma Mentarau yang ramai dikunjungi Umat Buddha untuk sembahyang di Tahun Baru Imlek 2570, Selasa (5/2/2019)
Suasana di Vihara Samudra Dharma Mentarau yang ramai dikunjungi Umat Buddha untuk sembahyang di Tahun Baru Imlek 2570, Selasa (5/2/2019) (TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA)

Tahun baru Imlek biasanya berlangsung sampai 15 hari. Satu hari sebelum atau pada saat hari raya Imlek, bagi etnis Tionghoa adalah suatu keharusan untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur, seperti dalam upacara kematian, memelihara meja abu atau lingwei (lembar papan kayu bertuliskan nama almarhum leluhur), bersembahyang leluhur seperti yang dilakukan pada hari Ceng Beng (hari khusus untuk berziarah dan membersihkan kuburan leluhur).

Oleh sebab itu, satu hari sebelumnya atau pada saat Hari Raya Imlek para anggota keluarga akan datang ke rumah anggota keluarga yang memelihara lingwei (meja abu) leluhur untuk bersembahyang, atau mengunjungi rumah abu tempat penitipan lingwei leluhur untuk bersembahyang.

Sebagai bentuk penghormatan dan sebagai tanda balas-budi maka pada saat acara sembahyang dilakukan pula persembahan jamuan makan untuk arwah para leluhur.

Makna dari adanya jamuan makan untuk arwah leluhur adalah agar kegembiraan dan kebahagian saat menyambut hari raya Imlek yang dilakukan di alam manusia oleh keturunannya juga dapat turut serta dinikmati oleh para leluhur di alam lain.

Persembahan Uang Arwah

Pesta kembang api dan suasana perayaan Imlek 2019 atau Malam Tahun Baru China 2057
Pesta kembang api dan suasana perayaan Imlek 2019 atau Malam Tahun Baru China 2057 (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI)

Selain jamuan makan juga dilakukan persembahan bakaran Jinzhi yang umumnya dikenal sebagai uang arwah (uang orang mati) serta berbagai kesenian kertas zhǐzhā (pakaian, rumah-rumahan, mobil-mobilan, perlengkapan sehari-hari, dan pembantu).

Makna persembahan bakaran Jinzhi dan zhǐzhā yang dilakukan oleh keturunannya adalah agar arwah para leluhur tidak menderita kekurangan serta sebagai bekal untuk mencukupi kebutuhannya di alam lain.

Praktik jamuan makan dan persembahan bakaran Jinzhi dan zhǐzhā yang dilakukan oleh keturunannya untuk arwah para leluhur di alam lain merupakan bentuk perwujudan tanda bakti dan balas-budi atas apa yang telah dilakukan oleh orang-tuanya saat masih hidup kepada anak-anaknya di alam manusia.

Sembahyang Tuhan YME

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved