BPS Kepri Sebut Angka Inflasi Batam Tertinggi dari 72 Kota, Tembus 1,28 Persen di Akhir Tahun 2019
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Zulkipli mengatakan, inflasi terjadi karena kenaikan Indeks harga Konsumen dari 137,53 di November 2019.
TRIBUNBATAM.ID, BATAM - Inflasi Kota Batam pada penutupan akhir tahun 2019 sebesar 1,28 persen.
Angka tersebut menduduki peringkat pertama dari 72 Kota yang mengalami inflasi.
Inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,01 persen.
Bila dilihat dari 82 kota IHK, tercatat 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Zulkipli mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan Indeks harga Konsumen (IHK) dari 137,53 pada November 2019 menjadi 139,28 pada Desember 2019 lalu.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Manado sebesar 1,88 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Bukittinggi dan Singkawang sebesar 0,01 persen.
"Inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2019) sebesar 2,03 persen. Inflasi tahun ke tahun (Desember 2019 terhadap Desember 2018) sebesar 2,03 persen,” ujarnya saat dihubungi Tribun Batam pada Jumat (3/1/2020)
Berdasarkan kelompoknya Zulkipli menjelaskan, inflasi yang terjadi pada Desember 2019 disebabkan oleh naiknya indeks empat kelompok.
Keempat kelompok itu meliputi bahan makanan naik sebesar 4,05 persen, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 1,65 persen, makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik sebesar 0,14 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yang naik sebesar 0,02 persen.
Untuk beberapa kelompok seperti pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga.
"secara kumulatif, hingga Desember 2019 Kepri sudah mengalami inflasi sebesar 2,03 persen,"ujar Zulkipli.(Tribunbatam.id/Alamudin)