Istri Maryono Tak Kuasa Menahan Tangis, Suami Jadi Korban Laka Kerja Perusahaan Granit di Karimun

Anggota keluarga berusaha menenangkan istri Maryono ketika jenazah suami dibawa menuju pemakaman Guntung Punak, Karimun. Ia ingin di samping suaminya.

tribunbatam.id/elhadifputra
Petugas Rumah Sakit Bukit Timah (RSBT), Karimun, membawa jenazah Maryono, korban kecelakaan kerja (laka kerja) sebuah perusahaan tambang granit ke ambulans. 

TRIBUNBATAM.id, KARIMUN - Air mata terlihat membasahi pipi istri Maryono. Wanita berjilbab hijau itu tampak terduduk lemas di samping kuburan ketika jenazah suaminya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Guntung Punak, Sabtu (4/1/2020) sore.

Beberapa anggota keluarga berusaha menenangkannya ketika jenazah sang suami dibawa menuju pemakaman. Istri Maryono ingin tetap berada di samping jasad suaminya.

Tidak hanya istri Maryono, anggota keluarga dan kerabat pria 41 tahun itu tak kuasa menahan tangis mereka selama prosesi pemakaman.

Pemakaman Maryono, korban laka kerja sebuah perusahaan tambang granit di TPU Guntung Punak, Kelurarahan Darussalam, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Sabtu (4/1/2020).
Pemakaman Maryono, korban laka kerja sebuah perusahaan tambang granit di TPU Guntung Punak, Kelurarahan Darussalam, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Sabtu (4/1/2020). (tribunbatam.id/elhadifputra)

Maryono merupakan pekerja PT Pasific Granitama, sebuah perusahaan tambang granit di Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri. 

Bagian teknik perusahaan itu mengalami kecelakaan kerja (laka kerja) tergilas roda mesin konveyor, Sabtu (4/1/2020). 

Sebelum dimakamkan, jenazah Maryono terlebih dahulu disalatkan di Masjid Baiturrohman, Guntung Punak, Kelurahan Darussalam, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). 

"Korban bekerja di bagian teknisi elektrik," kata seorang pekerja.

Polisi Periksa 4 Orang Saksi

Dugaan kecelakaan kerja (laka kerja) yang dialami Maryono, pekerja PT Pasific Granitama, sebuah perusahaan tambang granit di Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri pada Sabtu (4/1/2020) masih diselidiki pihak kepolisian.

Sehari setelah kejadian, polisi memeriksa empat orang pekerja yang berada di lokasi saat kecelakaan terjadi.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono yang dikonfirmasi melalui sambungan seluler mengatakan, pihaknya juga telah membatasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan garis polisi.

Sebelum tergilas roda mesin konveyor, pekerja lain sempat melihat kondisi pria 41 tahun itu tidak stabil.

Hal ini terungkap dari hasil keterangan rekan-rekan Maryono kepada polisi.

Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono mengatakan para saksi melihat korban Maryono berdiri di dekat konveyor dengan kondisi yang tidak stabil.

"Dari keterangan saksi Arya, korban berada di konveyor. Saksi Arya melihat korban tidak stabil berdirinya. Dia lalu mematikan mesin dan melihat korban sudah terjepit di konveyor," ungkap Herie.

Kondisi korban diakui Herie cukup parah. Kondisi badan korban terpisah.

Para pekerja mengevakuasi korban dengan cara memotong karet konveyor. Ia lalu dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Karimun.

"Korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Kami masih lanjut penyelidikan," tambah Herie.(tribunbatam.id/elhadifputra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved