Saat Gerhana Bulan Penumbra, 3 Tradisi Ini Biasa Dilakukan Masyarakat dari Berbagai Daerah
Ada 3 tradisi yang biasa dilakukan masyarakat dari berbagai daerah saat gerhana bulan penumbra, apakah ritual itu?
Bagi masyarakat Jawa, gerhana bulan dimaknai hadirnya seorang raksasa atau buto yang memakan cahaya bulan.
Warga pun beramai-ramai membunyikan lesung serta kentongan dan berharap raksasa tersebut pergi.
Hingga saat ini tradisi tersebut masih dipercaya oleh beberapa masyarakat. Tak terkecuali warga Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Mereka menggelar gejog lesung saat terjadi gerhana pada Rabu (31/1/2018) lalu.
• Donasikan Rp 41,2 Miliar, Leonardo DiCaprio Bantu Pemadaman Kebakaran Hutan di Australia
Warga memukul lesung dengan kayu hingga suara nyaringnya terdengar silih berganti. Beberapa orang juga memukul kentongan mengiringi berpadunya irama lesung dan kayu.
Mereka melantunkan shalawat dan tembang-tembang Jawa. Sejumlah warga lainnya bernyanyi sembari bertepuk tangan.
Selain melestarikan tradisi, tabuh lesung ini juga diyakini mempererat hubungan antarwarga. Sebab saat gerhana, mereka dapat berkumpul.
"Keercayaan (mengenai cerita raksasa) ini masih dipercaya, terlepas dari cerita itu, kami ingin melestariakn budaya," kata seorang warga Haryanto.
3. Tradisi bangunkan ternak
Warga di Pamekasan, Jawa Timur memiliki tradisi tak kalah menarik saat gerhana bulan terjadi.
Mereka membangunkan hewan ternak, membangunkan anak-anak-anak serta memukul-mukul pepohonan yang dianggap tidur.
Salah seorang warga Desa Sumber, Desa Lancar, Kecamatan Larangan Muslimah mengaku membangunkan ternak kambing dan ayam di kandangnya setelah mengetahui ada gerhana bulan.
• There are 1.2 Million Vehicles in KEPRI that are Dominant Not Paying Taxes, Thiss BP2RDs Action
"Kata kakek saya, gerhana bulan itu terjadi karena perasaan sakitnya bulan atas meninggalnya keturunan nabi. Maka seluruh mahluk, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan harus dibangunkan untuk ikut merasakan duka pula," ungkapnya.
Tradisi tersebut, kata Muslimah, ada sejak dirinya masih kecil hingga saat ini usianya telah paruh baya.
Meski demikian, ia mengaku tradisi membangunkan ternak dan pepohonan tersebut sudah mulai punah.
(*)
Artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul Gerhana Bulan Penumbra, Ini Tradisi Unik Masyarakat di Berbagai Daerah