Polemik Keraton Agung Sejagat

Geger Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Klaim Jadi Juru Damai Dunia, Begini Kata Gubernur Jateng

Kerajaan ini mengklaim beberapa hal, diantaranya bahkan mengklaim memiliki kekuasaan di seluruh di dunia.

|
istimewa
Geger Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Klaim Jadi Juru Damai Dunia, Begini Kata Gubernur Jateng 

Geger Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, Klaim Jadi Juru Damai Dunia, Begini Kata Gubernur Jateng

TRIBUNBATAM.id- Masyarakat Purworejo digegerkan dengan munculnya Kerajaan Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.

Pimpinan Kerajaan Agung Sejagat (KAS) Purworejo ini dipanggil Sinuhun Totok Santosa Hadiningrat.

Sedangkan istrinya dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitaraja.

Kerajaan ini mengklaim beberapa hal, diantaranya bahkan mengklaim memiliki kekuasaan di seluruh di dunia.

Bangunan tersebut berada di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo.

Pangeran Harry & Meghan Markle Mundur dari Kerajaan Inggris, Begini Kata Pangeran William

Tak Lagi di Kerajaan Inggris, Meghan Markle Dikabarkan Tanda Tangan Proyek dengan Disney

Layaknya sebuah kerajaan, pada Minggu (12/1/2020), para anggota kerajaan ini berkumpul dengan atribut seperti abdi kerajaan pada umumnya.

Mereka berjalan untuk medeklarasikan diri mengenai keberadaan mereka.

Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat tersebut turut menghebohkan jagad media sosial.

Dari video yang beredar di media sosial, sang pimpinan Totok mengatakan ia merupakan Rangkai Mataram Agung.

"Kami muncul menunaikan janji 500 tahun runtuhnya kerjaan Majapahit pada tahun 1518," kata Totok dalam jumpa pers Minggu (12/1/2020).

Ia mengkalim pengikutnya berjumlah 424 orang dan terus bertambah.

Bahkan kerjaan itu mengklaim memiliki kekuasan meliputi seluruh dunia, karenanya berhak mengubah sistem politik global.

"Kita umumkan pada dunia, bahwa Keraton Agung Sejagat sebagai induk daripada seluruh Kingdom State Tribune Koloni yang ada di seluruh dunia ini, menyatakan sebagai juru damai terhadap konflik yang terjadi di seluruh dunia," ungkapnya.

Totok menyebut strategi untuk memberikan perdamaian dunia, yakni dengan memperbaiki sistem dalam skala global.

"Dengan memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, sistem ekonomi, dan moneter secara global," ucap Totok seperti dikutip dari Kompas TV.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved