Polemik Keraton Agung Sejagat
Totok Santoso Kaitkan Keraton Agung Sejagat dengan Janji Runtuhnya Majapahit, Polisi Turun Tangan
Kemunculan sosok Totok Santoso atau bernama lengkap HRH Toto Santoso Hadiningrat menggegerkan publik khususnya masyarakat Purworejo, Jawa Tengah.
TRIBUNBATAM.id - Kemunculan sosok Totok Santoso atau bernama lengkap HRH Toto Santoso Hadiningrat menggegerkan publik khususnya masyarakat Purworejo, Jawa Tengah.
Kemunculan Totok Santoso diiringin dengan pernyataan bahwa ia merupakan seorang raja dari Keraton Agung Sejagat yang mendadak muncul di Purworejo.
Lantas siapa sebenarnya sosok Totok Santoso ini? Inilah beragam fakta tentang sosok Totok Santoso.
Berikut ulasan fakta tentang Totok Santoso yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber :
1. Klaim Zaman Majapahit
Kerajaan ini dipimpin oleh sepasang raja dan ratu, yaitu Totok Santosa Hadiningrat alias Sinuhun sebagai Raja dan Dyah Gitarja alias Kanjeng Ratu.
Keraton Agung Sejagat ini mengklaim memiliki sebuah keraton dengan bentuk kekinian.
Namun keraton kekinian tersebut diketahui masih belum selesai dibangun di Desa Pogung Juru Tengah, Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
“Kami muncul untuk menunaikan janji 500 tahun runtuhnya Kerajaan Majapahit di tahun 1518,” tutur Totok yang menasbihkan dirinya sebagai Rangkai Mataram Agung, Minggu (12/1/2020) mengutip dari Grid.id.
Menurut Totok, hal ini terkait dengan perjanjian yang dibuat oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa terakhir Majapahit dengan orang Portugis pada 1518.
Kekalahan Portugis dalam berabad-abad silam, dijelakan Totok, dapat diartikan kembalinya kekuasaan dunia ke wilayah nusantara.
2. Janji beri uang ratusan dollar
Totok sendiri mengklaim dirinya memiliki pengikut sebanyak 425 orang yang siap melakukan kirab keliling kampung.
Terkiat klaim dirinya yang menjadi pemimpin dunia, Totok mengaku bisa mengubah sistem politik global.
"Kami ada untuk mempersiapkan kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa," tutur Totok.