OPERASI BAYI KEMBAR SIAM DI BATAM
Bayi Kembar Siam di Batam Bakal Jalani Operasi, Hanya Satu Yang Bisa Diselamatkan
Kepala RSBP Batam dr Sigit Riyarto MKes mengatakan, bayi kembar siam yang akan menjalani operasi hanya satu yang dapat diselamatkan. Ini sebabnya.
Penulis: Beres Lumbantobing |
Bayi Kembar Siam di Batam Bakal Jalani Operasi, Hanya Satu Yang Bisa Diselamatkan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bayi kembar siam akan menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit BP Batam Sekupang Batam.
Sayangnya, jika operasi tersebut dilakukan, hanya satu saja bayi yang bisa diselamatkan.
Kepala Rumah Sakit Badan Pengusaha (RSBP) Batam, dr Sigit Riyarto MKes, Jumat (17/1/2020) menyebutkan, bahwa bayi kembar siam hanya satu yang dapat diselamatkan.
"Kita akan lakukan pemisahaan, yang bisa diselamatkan hanya satu. Karena organ tubuhnya jantung dan hatinya cuma satu. Sehingga tidak memungkinkan keduanya dapat diselamatkan," ujarnya.
Kata dia saat ini kondisi fisik bayi kembar siam itu cukup membaik namun masih dalam penanganan medis.
Sementara untuk berat badannya terbilang cukup yakni seberat 3,4 kg.
"Bayi itu aktif, refleksinya bagus. Makanya kita berharap doa seluruh masyarakat agar semuanya dapat berjalan lancar ya," katanya.
Turunkan 30 Tim Medis
Rumah Sakit BP Batam, Sekupang Batam akan melakukan operasi bayi kembar siam di Batam anak warga Nongsa.
Iman Hadi, Humas Rumah Sakit Otorita Batam (RSBP) mengatakan, hingga saat ini berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihaknya untuk melakukan operasi bayi kembar itu.
"Berbagai persiapan telah kita lakukan, hanya saja, hingga saat ini kita masih terkendala masalah biaya," ujarnya, Jumat (17/1/2020).
Untuk memisahkan kedua bayi tersebut, kata Iman, butuh biaya yang besar.
"Dari kalkulasi perkiraan biaya mencapai Rp 400 juta," ucapnya.
Bayi yang lahir 7 Desember 2019 anak Suci Risky warga Nongsa itu hingga kini masih dalam penanganan tim medis rumah sakit.
• Bayi Kembar Siam Dempet Bagian Dada Lahir di Bali, Orangtua Syok: Saat USG Dokter Tak Bilang Dempet
Bahkan untuk menyelamatkan bayi kembar itu, sedikitnya ada 30 orang tim medis yang terlibat.
"Dokter anak, dokter anestesi, dokter torak dan tim radiologi, tim perawat, tim labor dan tim dokter bayi kembar siam pusat, serta dokter konsultan dan dokter ahli lainnya," terangnya. (Tribunbatam.id/bereslumbantobing)